Bayi, terutama yang sedang berada dalam masa pertumbuhan haruslah memperoleh asupan gizi yang cukup setiap harinya. Hal ini untuk mendukung perkembangan otak dan tubuh, serta sel-sel syarafnya untuk dapat berkembang dengan optimal dan bayi juga dapat tumbuh dengan sehat dan segar tanpa kekurangan suatu apapun. Berbagai nutrisi yang harus diberikan kepada bayi adalah vitamin, mineral, protein, kalsium dan juga berbagai macam nutrisi lainnya, salah satunya adalah yang terkandung di dalam susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber nutrisi yang bisa dikonsumsi bayi, agar membantu bayi dapat tumbuh dengan normal dan sehat.
Alergi Susu Sapi
Namun ternyata, ada beberapa kondisi dimana seorang bayi tidak bisa mengkonsumsi susu sapi. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena sang bayi memiliki alergi tertentu terhadap protein dari susu sapi. Biasanya, alergi terhadap susu sapi ini juga berdampak pada alergi dari produk yang mengandung protein hewani lainnya, seperti daging, telur, produk olahan susu dan berbagai macam bahan makanan lainnya. Fakta menunjukkan bahwa 2% bayi di awal kehidupannya mengalami alergi terhadap susu sapi.
Alergi terhadap susu sapi ini biasanya terjadi karena sistem imunitas atau kekebalan tubuh dari si bayi yang belum berjalan dengan baik. Alergi tersebut memberikan sinyal bahwa susu sapi merupakan sesuatu yang berbahaya, sehingga memaksa tubuh melawan dan memunculkan reaksi tertentu yang kita kenal dengan istilah alergi terhadap susu sapi.
Bayi yang mengalami alergi ini sering menimbulkan gejala seperti :
Gejala Alergi Susu
Sama seperti bentuk-bentuk alergi lainnya, alergi susu sapi pada bayi sudah pasti akan memunculkan gejala tertentu yang mungkin dapat kita kenali dengan mudah. Biasanya, gejala alergi susu sapi pada bayi akan muncul mirip degan gejala alergi pada umumnya. Seperti ketika mengalami alergi terhadap makanan laut, atau alergi terhadap biji-bijian.
Gejala-gejala alergi susu sapi pada bayi ini terbagi menjadi 2 respon atau 2 reaksi utama, yaitu :
Reaksi akut merupakan reaksi alergi yang langsung terjadi segera setelah si bayi meminum dan mengkonsumsi produk dari susu sapi tersebut. Reaksi akut ini biasanya terjadi seperti reaksi alergi pada umumnya, yaitu :
Reaksi kronis dari alergi terhadap susu sapi pada bayi merupakan salah satu reaksi terhadap susu sapi yang cenderung bertahan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini biasanya akan menyebabkan sang bayi akan merasakan sakit atau gejala-gejala tertentu dalam jangka waktu yang lama, sehingga akan mengganggu kesehatan si bayi itu sendiri. Berikut ini adalah gejala dari reaksi kronis bayi terhadap susu sapi, apabila mengalami alergi susu sapi :
– Asma dan juga gangguan pernapasan
Gejala pertama yang dapat muncul secara jangka panjang adalah si bayi bisa saja merasakan gejala asma dan sesak nafas. Hal ini kemungkinan akan membuat si anak akan memiliki penyakit asma ke epannya, sehingga membutuhkan penanganan khusus, seperti obat asma atau inhaler.
Terdapat beberapa kondisi lainnya yang memicu asma pada bayi yaitu :
– Dermatitis
Dermatitis merupakan penyakit atau gangguan yang menyerang kulit, dimana kulit akan terasa sangat gatal. Dermatitis juga kita kenal dengan nama penyakit eksim yang akan muncul pada bayi dalam jangka waktu yang lama setelah bayi mengkonsumsi susu sapi, ataupun produk yang terbuat dari susu sapi tersebut. Dermatitis juga merupakan penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi.
– Gangguan saluran cerna
Dampak gejala lainnya yang juga kemungkinan dapat muncul ketika sang bayi mengalami alergi terhadap susu sapi adalah dapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna. Gangguan pada saluran cerna ini memiliki dampak yang banyak, seperti sulit buang air besar, sakit ketika buang air kecil, pencernaan yang tidak lancar, sembelit, dan juga bisa saja menyebabkan wasir.
Itu adalah 2 reaksi alergi yang umum yang terdapat pada bayi yang mengalami alergi terhadap susu sapi.
Selain kedua jenis alergi atau reaksi tersebut, ada 3 tempo atau jangka waktu dimana bayi akan merasakan kemunculan gejala alergi setelah meminum susu. Ketiga tempo atau jangka waktu tersebut adalah :
1. Reaksi Cepat
Reaksi cepat merupakan reaksi alergi yang langsung terjadi sesaat setelah bayi mengkonsumsi susu sapi. Biasanya gejala reaksi cepat ini dapat muncul antara 30 – 45 menit setelah bayi mengkonsumsi susu sapi. Biasanya, gejala yang muncul pada reaksi alergi cepat ini adalah :
2. Reaksi Sedang
Reaksi kedua yang muncul adalah reaksi dalam jangka waktu sedang, yaitu alergi akan muncul kira-kira antara 45 menit hingga 20 jam setelah bayi meminum susu sapi. Biasanya gejala alergi susu pada bayi dalam kondisi yang sedang :
3. Reaksi Lambat
Sesuai namanya, pada jangka waktu reaksi lambat gejala alergi bayi terhadap susu sapi muncul dalam tempo atau jangka waktu yang lebih lama, yaitu sekitar lebih dari 20 jam setelah mengkonsumsi susu sapi. Biasanya, gejala dari reaksi lambat ini dapat muncul berupa :
Itulah beberapa gejala umum yang harus anda ketahui untuk memahami, apakah bayi anda mengalami alergi terhadap susu sapi atau tidak. Apabila gejala tersebut muncul, dan bayi anda mengalami alergi terhadap susu sapi, segera konsultasikan ke dokter dan ubah pola pemberian susu, menjadi susu kacang kedelai.
Demikian artikel mengenai gejala dari alergi susu sapi pada bayi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda semua.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…