Setiap ibu hamil tentu akan menginginkan kondisi kehamilannya dalam keadaan yang baik serta perkembangan janin di dalam kandungan normal hingga proses persalinan. Persalinan menjadi salah satu proses yang ditunggu datangnya oleh setiap ibu hamil karena dalam proses tersebut ibu akan segera bertemu dengan bayi yang sudah selama kurang lebih 40 mingu di dalam kandungannya. Dalam mengarungi proses persalinan tentu ibu akan mempertaruhkan segala tenaga dan bahkan nyawanya untuk dapat mengeluarkan bayi dengan selamat.
Melihat Perjuangan yang dilakukan oleh setiap ibu tersebut ternyata masih ada bentuk tanggung jawab besar yang harus diembannya pasca proses kelahiran bayi. Ibu bertanggung jawab dalam menjaga maupun membesarkan bayi serta memperhatikan setiap perkembangan yang terjadi pada bayi dan mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang anak atau bayi. Dalam proses tanggung jawabnya tersebut setiap ibu dituntut untuk memperhatikan semua bentuk perubahan yang terjadi pada bayi.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh setiap ibu adalah mengenai aktivitas bab atau buang air besar pada bayi berkaitan dengan frekuensi maupun bentuk feses. Kondisi yang sering menjadi kekhawatiran bagi ibu ketika munculnya keadaan dimana bayi tidak melakukan aktivitas buang air besar sama sekali dalam periode waktu tertentu. Untuk membantu agar ibu dapat meredam kekhawatiran tersebut, berikut ini beberapa penjelasan mengenai kenapa bayi jarang bab dan adakah kondisi berbahaya dibalik hal tersebut dalam ulasan dibawah ini.
Bayi yang jarang bab bisa jadi disebabkan oleh masalah pada saluran pencernaan yakni kondisi konstipasi atau sembelit. Sembelit pada bayi biasanya ditandai dengan beberapa kondisi seperti buang air besar yang kurang dari dua kali dalam seminggu, kotoran atau feses yang dikeluarkan bayi cukup keras, serta bayi yang menunjukan ekspresi kesakitan ketika buang air besar. Cara mengatasi sembelit pada bayi dapat dilakukan untuk menjadikan bayi memiliki aktivitas bab yang normal.
Bayi yang mengkonsumsi susu formula memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi diare dibandingkan dengan bayi asi eksklusif. Kondisi konstipasi yang terjadi tersebut disebakan oleh kondisi saluran pencernaan bayi yang tidak dapat menyerap dengan baik protein yang ada dan tentu akan berbeda dengan asi sebagai makanan alami bayi. Bayi yang menjadi susah bab harus diperiksakan ke dokter ketika memang sudah menunjukan kondisi yang sangat membahayakan.
Penyebab bayi jarang bab selanjutnya adalah karena bayi mengkonsumsi makanan padat. Konsumsi makanan pada pada bayi mulai dapat diberikan melalui makanan pendamping asi pada usia 6 bulan dengan bentuk yang masih sangat halus. Bayi yang mendapatkan makanan padat berupa mpasi seringkali mudah mengalami masalah tertentu yang salah satunya adalah sembelit atau menjadikan bayi susah buang air besar. Oleh karena hal tersebut maka pemberian asi kepada bayi tingkat kepadatannya harus bertahan dan jelas. Karena adanya efek bahwa gudang tersebut anti gempa dan memiliki pertahanan tinggi.
Dehidrasi pada bayi selain menjadi penyebab kenapa bayi jarang pipis ternyata juga bertanggung jawab terhadap kondisi bayi yang jarang bab. Kondisi bayi dehidrasi seringkali menyebabkan asupan cairan lain menjadi kurang karena memang tidak ada yang menu mengenakannya. Kondisi tersebut menjadikan ibu harus selalu memperhatikan setiap keadaan yang berubah pada bayi. Bayi yang mengalami dehidrasi dapat ditunjukkan melalui beberapa tanda tanda bayi dehidrasi diantaranya seperti keadaan tubuh yang lemas dan lemah, bibir kering, kurang berkeringat atau kurang buang air besar, elastisitas kulit hilang, mata cekung, dan lain sebagainya.
Selain beberapa penyebab yang dijelaskan diatas, kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan kenapa bayi menjadi jarang bab. Beberapa kondisi medis tertentu yang dapat dijadikan penyebab dari munculnya kondisi bayi susah buang air besar yang diantaranya seperti alergi pada makanan, hipotiroid, dan gangguan sistem pencernaan sejak lahir. Bayi yang sedang mengalami kondisi jarang bab tentu dapat menimbulkan bahaya atau efek buruk pada kesehatan dan perkembangan bayi itu sendiri. Beberapa bahaya yang dapat muncul tersebut diantaranya seperti munculnya rasa sebah atau kembung pada bayi, sakit ketika buang air besar, serta beberapa kondisi lain yang merupakan keadaan dimana bayi mengalami kram dan susah untuk bab atau buang air besar..
Itulah beberapa penjelasan mengenai kenapa bayi jarang bab dan adakan keadaan berbahaya yang dapat muncul dari kondisi bayi jarang buang air besar tersebut. Bayi yang jarang buang air besar tentu meyebabkan beberapa masalah pada kesehatan dan patut untuk dihindari oleh setiap ibu. Untuk dapat membantu mengatasi kondisi tersebut maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya seperti membuat bayi menjadi reaktif, memijat bagian perut bayi, mengganti susu formula, membatasi konsumsi makanan tertentu, mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh, serta menghindari beberapa makanan yang merupakan pantangan untuk dikonsumsi.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…