Setiap ibu tentu tidak menginginkan kondisi bayinya dalam keadaan yang tidak normal atau mengalami gangguan kesehatan tertentu yang dapat membahayakan. Selain itu, ibu juga tentu tidak menginginkan adanya berbagai macam gejala yang mengarah pada kondisi gangguan tumbuh kembang anak atau bayi. Demi mewujudkan keinginannya tersebut maka setiap ibu harus mampu menjalankan peran dan tanggung jawabnya dalam membesarkan bayi hingga mandiri dan dewasa kelak.
Selama menjalani peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua tersebut tentu ibu akan melakukan beberapa upaya demi mendukung kondisi bayi yang memang masih rentan selama masa perkembangannya. Beberapa bentuk tanggung jawab ibu tersebut diantaranya seperti memberikan seluruh manfaat asi untuk bayi melalui aktivitas menyusui, menjaga kesehatan maupun kebersihan bayi, serta mengkonsultasikan kondisi bayi kepada dokter anak secara konsisten dalam periode tertentu untuk mendapatkan pemeriksaan medis maupun imunisasi.
Selain beberapa bentuk usaha ibu yang dijelaskan diatas, ibu juga harus selalu peka terhadap setiap perubahan yang terjadi pada bayinya apakah kondisi tersebut merupkan suatu yang berbahaya atau keadaan yang normal. Salah satu hal yang seringkali memberikan kekhawatiran ibu mengenai kondisi bayinya adalah keadaan dimana bayi jarang melakukan aktivitas buang air kecil atau bahkan tidak melakukannya dalam periode waktu tertentu. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai kenapa bayi jarang pipis yang perlu diperhatikan setiap ibu dalam ulasan di bawah ini.
Hal pertama yang perlu diwaspadai ketika bayi jarang buang air kecil adalah adanya resiko terjadi kondisi dehidrasi. Dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh mengalami kekurangan cairan sehingga akan menganggu proses metabolisme di dalam tubuh. Sikap bayi yang masih belum dapat berkomunikasi perlu diperhatikan oleh ibu karena adanya bahaya dehidrasi tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada bayi. Untuk menentukan kenapa bayi jarang bab tersebut apakah merupakan tanda tanda bayi dehidrasi maka harus melihat beberapa ciri ciri yang lain. Ciri ciri dehidrasi pada bayi diantaranya seperti bayi yang lemas, elastisitas kulit kurang, bibir kering, mata cekung, dan lain sebagainya.
Selain disebabkan oleh kondisi dehidrasi, kurangnya asupan cairan yang diberikan kepada bayi juga dapat menyebakan tubuh sedikit mengeluarkan urin sehingga jarang buang air kecil atau pipis. Kurangnya asupan cairan pada bayi biasanya dapat disebabkan oleh kondisi dimana bayi sudah jarang menyusui atau produksi asi tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi terutama pada bayi yang masih memiliki usia dibawah 6 bulan karena satu satunya asupan cairan tubuh berasal dari air susu ibu.
Kondisi lain yang juga dapat menyebabkan bayi menjadi jarang pipis adalah karena sedang mengalami demam. Bayi yang jarang demam pada saat pipis merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk membantu menurunkan suhu tubuh dengan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat. Karena cairan lebih banyak keluar dari keringat tersebut menjadikan bayi jarang pipis.
Bayi yang mengalami diare akan menjadi jarang pipis yang merupakan salah satu gejala diare pada bayi yang perlu diperhatikan orang tua. Kondisi bayi yang mengalami diare tersebut menjadi jarang pipis dikarenakan cairan di dalam tubuh lebih banyak dikeluarkan bersamaan dengan feses yang konsistensinya mulai dari lembek hingga cair tergantung tingkat keparahan diare atau mencret yang dialami oleh bayi tersebut. Kondisi diare menjadi suatu penyakit yang harus dihindari untuk tidak terjadi karena bahayanya yang cukup mematikan. Penyebab diare pada bayi cukup beragam mulai dari karena faktor kebersihan dan juga karena adanya infeksi.
Kondisi cuaca yang cukup terik atau sangat panas suhunya menyebabkan bayi akan lebih banyak mengeluarkan keringat. Kondisi keringat yang berlebih tersebut menjadikan bayi jarang pipis dikarenakan cairan tubuh lebih banyak terekskresi melalui keringat dibandingkan urin. Kondisi keringat berlebih ini hampir sama dengan keadaan ketika suhu tubuh bayi menjadi tinggi atau mengalami demam.
Selain diare, permasalahan pada saluran pencernaan lain yang juga dapat menyebabkan bayi menjadi jarang pipis adalah karena muntah. Kondisi muntah menyebabkan cairan banyak dikeluarkan melalui mulut dan tubuh tentunya akan mengalami kondisi kekurangan cairan. Kurangnya cairan tersebut menjadikan bayi jarang untuk buang air kecil. Muntah dan diare merupakan salah satu permasalahan yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi pada bayi.
Itulah beberapa penjelasan mengenai kenapa bayi jarang pipis yang dapat dipahami oleh setiap orang tua terutama ibu. Melihat dari ulasan diatas, kondisi bayi jarang pipis bisa menunjukan bahwa tubuhnya mengalami kekurangan cairan atau dehindrasi yang perlu dihindari bahayanya. Untuk mengatasi bayi yang jarang pipis maka langkah utamanya adalah mengembalikan ke kondisi normal penyebab dari bayi yang jarang buang air kecil tersebut. Untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan bayi terjaga maka sebaiknya segera mengkonsultasikan masalh ini ketika kondisi bayi jarang pipis tersebut berlangsung cukup lama.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…