Categories: BayiKesehatan Bayi

Pengertian Bayi Lahir Dengan Berat Badan Berlebih dan Resikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada banyak masalah kehamilan dan juga kelahiran yang seringkali dikhawatirkan oleh para ibu muda. Khususnya bagi anda yang baru saja mengalami kehamilan. Namun tahukah anda bahwa masalah yang seringkali terjadi adalah pada proses kelahiran.

Dimana sang bayi mengalami berat badan yang terlalu rendah atau justru sebaliknya berat badan yang terlalu tinggi. Artikel ini akan mengulas secara lengkap. Mengenai kondisi bayi lahir dengan berat badan berlebih dan juga resiko, yang harus dihadapi.

Agar para ibu hamil bisa berjaga dan juga mengkonsultasikannya kepada dokter terkait. Mengenai berat dari si kecil maupun berat dari sang ibu sendiri.

Berat Badan Bayi Normal

Memiliki baik besar dan juga gemuk merupakan salah satu impian dari banyak ibu. Hal tersebut menandakan bahwa si kecil merupakan, salah satu anak yang mengkonsumsi makanan bernutrisi.

Sang ibu merasa berhasil dalam mengasuh atau merawat kecil. Namun tahukah anda ada beberapa kondisi, dimana berat badan bayi terlalu berlebih dan juga tidak sesuai dengan standar. Normalnya berat badan bayi yang normal. Seharusnya berkisar antara 2 setengah kg 34 kg. Selain itu bayi juga harus lahir di usia 37 hingga 40 minggu.

Namun jika anda melahirkan seorang bayi dengan bobot atau berat badan, lebih dari 4 kilo. Nyatanya bisa dikatakan sebagai salah satu kondisi, dimana bayi tersebut bagi besar.  makanan pundukung asi rumahan terbaik untuk bayi harus diperhatikan agar berat badan menurun.

Penyebab Berat Badan

Mungkin banyak ibu bertanya ? Apa sih sebenarnya penyebab dasar yang bisa menyebabkan berat badan bayi menjadi lebih dibandingkan. Seharusnya bayi besar mungkin memiliki kode genetik yang berbeda ataupun kondisi medis tertentu. (Baca juga:  Ciri Ciri Kontraksi Dini)

Umumnya bayi besar bisa saja lahir dari orangtua yang juga memiliki ukuran tubuh yang besar sehingga bisa dikatakan keturunan. Namun para ahli kesehatan mengatakan bahwa tren bayi besar lebih terkait dengan banyaknya ibu yang mengalami obesitas. Baik sebelum kehamilan ataupun setelah kehamilan.

Apabila anda menderita diabetes sebelum hamil atau anda menderita diabetes. Setelah hamil anda juga akan memungkinkan untuk melahirkan bayi yang besar. Di sisi lain sebagian baik biasanya akan mendapatkan kelahiran besar.

Dengan alasan yang tidak jelas kebanyakan perkembangan bayi makrosomik tidak memiliki faktor risiko yang dapat dikenali.

Resiko Bayi Lahir Besar

Selanjutnya resiko apa yang harus dihadapi oleh para ibu. Jika memang sudah melahirkan bayi dengan berat yang cukup besar. Sebenarnya ada beberapa resiko yang harus anda hadapi. Sehingga hal tersebut mungkin menjadi hal yang harus dihindari atau dikurangi :

  1. Obesitas

Hal pertama yaitu menghadapi bayi obesitas perempuan dengan berat badan berlebih atau obesitas yang menjadi pantangan makanan ibu hamil. Ketika sebelum hamil ataupun saat hamil. Ibu bisa menyebabkan diabetes gestasional atau kondisi kelahiran dengan bayi yang terlalu besar, selama kehamilan. Walaupun ibu hamil gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan, tetapi tidak boleh berlebih.

Sehingga diabetes ataupun kadar gula tersebut akan menurun kepada sang bayi. Akhirnya sampai memiliki kadar gula yang juga tinggi. Nutrisi utama yang mengendalikan pertumbuhan bayi yaitu gula. Beberapa penelitian yang dilakukan di University of Maryland School of Medicine, dilansir dari Live Science. Oleh karena itu, bayi besar atau obesitas biasanya berasal dari ibu yang juga obesitas.

  1. Sindrom Metabolik

Selanjutnya resiko yang harus dihadapi yaitu terjadinya sindrom metabolic. Bagi anda para ibu yang belum paham sindrom metabolik merupakan sebuah kondisi yang ditandai. Dengan adanya peningkatan tekanan darah serta tingginya kadar gula darah pada bayi.

Sindrom ini bisa menyebabkan berbagai penyakit yang bahkan bisa menyerang seorang bayi dengan berat besar. Tentu saja resiko sindrom metabolik ini akan semakin besar. Pada dasarnya kondisi kesehatan tersebutlah, yang akan mempengaruhi terutama bayi juga bisa mengalami obesitas dan resisten terhadap insulin.

  1. Autisme

Selanjutnya autisme bisa saja timbul bukan hanya dari kondisi keturunan, ataupun bersifat genetic. Namun juga bayi yang lahir dengan berat yang cukup rendah.

Namun lahir dengan bayi yang beratnya lebih dari normal pun bisa menimbulkan autisme . Penelitian yang dilakukan oleh Manchester University, menunjukkan bahwa bayi yang lahir di atas 4 setengah kilo bahkan 60%.

Kemungkinan akan menderita autisme peneliti sendiri mengatakan bahwa risiko autisme ini, bermula dari pertumbuhan bayi yang ada dalam kandungan dan menyebabkan abnormalitas fungsi plasenta. Sehingga pada akhirnya menyebabkan masalah bayi yang tidak diharapkan.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago