Madu banyak memiliki kebaikan untuk kesehatan tubuh manusia. Sudah ribuan tahun madu dipakai oleh para tabib tradisional dan ahli pengobatan alternatif didunia sebagai obat herbal alami yang terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan sebagai obat batuk alami. Tetapi madu tidak dianjurkan untuk bayi yang belum genap berusia satu tahun terlebih yang baru lahir. Mengapa?
Madu dapat membentuk spora yang menghasilkan bakteri dan memproduksi zat racun Clostridium yang efeknya sangat kuat untuk menimbulkan keracunan pada bayi yang memicu pada kerusakan otot wajah dan saraf seputar kepala.
Inilah beberapa dampak buruk yang ditimbulkan madu jika diberikan pada bayi yang belum genap berusia satu tahun, diantaranya:
Bayi dengan usia dibawah satu tahun tidak cocok untuk mengkonsumsi madu dengan alasan apapun, karena bayi belum memiliki struktur jaringan kulit dan sistem pencernaan yang sempurna. Sebaiknya ibu memberikan fasilitas terbaik untuk perkembangan tubuh bayi dengan cara memberi ASI secara konsisten dan berkala sampai bayi berusia dua tahun.
Karena hanya dengan ASI tubuh bayi dapat selalu berada pada kondisi terbaiknya. ASI adalah imunisasi alami terbaik dan terbukti mampu memperkuat daya tahan tubuh bayi tiga kali lipat dari pada yang imunisasi yang ada di pos yandu, Karena ASI memiliki kemampuan spontan dan detail dalam menjaga kesehatan bayi dan melindunginya dari berbagai macam radikal bebas sejak pertama dilahirkan. Nilai nutrisi yang ada pada ASI sama lengkapnya seperti mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna dalam satu hari. Jika sudah masuk usia satu tahun bayi boleh diperkenalkan dengan madu.
Inilah manfaat dahsyat dari madu jika diberikan pada bayi yang sudah berusia satu tahun atau lebih, diantaranya:
Untuk ibu hamil sendiri madu dapat dijadikan sebagai makanan penguat kandungan lemah dan makanan penyubur kandungan. Baca juga : Manfaat madu bagi ibu hamil dan janin
Bila bayi telah berusia satu tahun sistem pencernaannya sudah normal dan daya tahan tubuhnya sudah maksimal karena sebelumnya sudah mendapat asupan gizi dari ASI, karenanya boleh mengkonsumsi madu yang dimakan bersama dengan roti, susu, keju atau diminum bersama airputih biasa. Madu juga bisa menjadi alternatif sebagai gula pengganti daripada gula tebu yang memiliki kadar gula berbahaya yang dapat membuat bayi obesitas (Kegemukan yang tidak sehat). Madu memiliki kadar gula yang rendah dan lebih sehat untuk dikonsumsi sehari hari bahkan untuk penderita diabetes sekalipun.
Bayi di bawah 1 tahun
Pada bayi yang berusia dibawah satu tahun bakteri Clostridium Botulinum dapat berada pada kondisi terburuk jika bakteri tersebut bersemanyam dibagian dalam usus, karena bakteri itu akan menghasilkan racun yang akan menyerang otot wajah dan saraf seputar kepala hingga bayi kesulitan untuk merespon dengan gerakan ketika makan, berbicara, tertawa dan jika tidak mendapat penanganan segera secara medis bayi akan kesulitan merespon dalam jangka panjang dan keadaan fisiknya akan terlihat seperti bayi yang cacat.
Banyak para ibu yang masih percaya dengan mitos madu dapat mengobati kering bibir pada bayi yang baru lahir, ini adalah pemahaman yang salah. Walaupun madu tidak dikonsumsi secara oral tetapi bahaya yang ditimbulkan tetap sama. Ketika madu menghasilkan spora yang memicu timbulnya bakteri Clostridium Botulinum lalu dioleskan pada bibir bayi yang baru lahir yang terjadi adalah bayi akan merasa bibirnya seperti terbakar karena senyawa pada madu bersifat panas. Kulit bibirnya terlalu sensitif dan belum mampu menahan efek panasnya setelah diolesi, ini bisa menimbulkan iritasi.
Kandungan nutrisi pada madu tergolong tinggi tetapi senyawa didalamnya sangat keras jika harus berbaur dengan organ tubuh bayi usia dibawah satu tahun yaang cenderung tubuhnya masih dalam proses membangun daya tahan tubuhnya. Jadi daya tahan tubuhnya belum sekuat bayi yang sudah berumur satu tahun atau lebih. Semakin tua usia bayi yaitu sekitar dua tahunan, maka nutrisi yang ada pada madu lebih mudah diserap oleh jaringan terpenting tubuhnya.
Inilah kandungan nutrisi yang tinggi pada madu, diantaranya:
Mengandung senyawa asam baik untuk menunjang kesehatan sehari hari, misalnya Asam asetat, Asam glikolat, Asam askorbat dan sebagainya.
Sebesar apapun manfaat pada madu jika diterapkan dengan salah akan membahayakan tubuh seseorang. Lebih baik gunakan madu dengan bijak, sesuai usia yaitu usia tahun tahun atau lebih dan disesuaikan dengan kebutuhan. Makin bertambah usia bayi maka makin bertambah pula asupan madu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan daya tahan tubuhnya.
Efek buruk dari madu bagi bayi baru lahir bisa dikurangi bahkan dicegah jika para ibu hamil mendapat pemahaman yang akurat tentang bahaya madu bagi anak yang belum berusia setahun dari berbagai pos kesehatan, misalnya pos yandu, puskesmas, klinik kesehatan atau bidan terkait yang menangani soal anak dan gizi. Masih banyak para ibu yang menganggap bahwa madu baik diberikan pada bayi sebagai pengganti susu. Mereka berasumsi jika madu mempunyai kandungan gizi yang sama kuatnya dengan susu, tetapi mereka belum mengetahui secara gamblang bahwa madu bisa memicu keracunan pada tubuh bayi yang belum berusia genap satu tahun.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…