Saat bayi mengalami perubahan pencernaan misalnya saja mengkonsumsi makanan, mengganti jenis susu dan juga ibu mulai mengkonsumsi makanan yang berbeda sehingga berdampak pada ASI. Termasuk kondisi diare atau ketika bayi berak kuning cair dan berbeda dari kebiasaan setiap harinya.
Semua ibu pasti merasa khawatir dan takut, jika terjadi diare atau kondisi yang tidak diinginkan. Dalam artikel ini akan kita bahas apakah aman jika bayi pup berwarna kuning dan encer/cair? Lalu bagaimana mengatasi hal tersebut jika dilihat dari medis ataupun non medis.
Kenapa pup bayi kuning encer? Hal ini dikarenakan bayi belum mengkonsumsi makanan padat sehingga pup akan mengikuti jenis makanan dan asupan yang ada.
Khususnya bayi dibawah usia 6 bulan yang tidak mengkonsumsi apapun kecuali ASI dan juga susu formula. Memberikan efek kepada bayi yang pup dengan konsistensi cair, terutama jika tidak ada makanan sama sekali yang masuk.
Sedangkan untuk bayi berusia 6-8 bulan, kemungkinan pup bayi encer bisa terjadi, walaupun seharusnya pup akan mulai berbentuk padat. Karena bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan yang lebih padat dari bubur ataupun makanan karbohidrat yang dihaluskan.
Apakah berbahaya jika si kecil pup berwarna kuning dan cair? Sebenarnya jika dilihat dari perubahan pup berwarna kuning dan cair maka harus dilihat dari usia bayi dan makanan yang dikonsumsi.
Jika hal ini terjadi dalam 1 atau 2 kali saja di usia 3 bulan maka tidak perlu dikhawatirkan. Karena hal ini wajar terjadi sebagai bentuk perkembangan organ dan saluran pencernaan.
Tetapi jika pup kuning cair kembali terjadi dengan frekuensi tinggi, terutama tidak ada perubahan makanan dan pola makan bayi. Maka bisa jadi berbahaya karena anak terindikasi diare dan mengalami masalah pada perut.
Kondisi ini sudah masuk kategori sakit, dan jika bahaya atau tidak maka jawabannya bisa saja berbahaya. Jika tidak ditangani secara serius dan dibiarkan saja berlarut, dikhawatirkan si kecil akan kekurangan cairan dan lemas hingga terjadi diare berlebih.
Ada beberapa penyebab bayi berak kuning cair yang harus diketahui:
Penyebab lain dari bayi pup kuning cair bisa datang dari penyakit mulai dari muntah, demam adanya bakteri yang masuk kedalam tubuh si kecil dan kondisi perut kurang nyaman akibat berbagai faktor.
Misalnya kembung, suhu ruang terlalu dingin, dan lainnya. Jika sudah terdeteksi penyebab dari si kecil mengalami pup kuning cair anda baru bisa menanganinya. Sehingga akan lebih aman jika konsultasikan dengan dokter terkait.
Saat bayi mengalami diare ibu pasti khawatir dan bingung. Bagaimana cara mengatasi kondisi seperti ini baik menggunakan cara medis maupun non medis. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa diaplikasikan:
Jika dengan cara medis, ada beberapa cara yang bisa diaplikasikan:
Selain cara medis, cara non medis juga bisa diaplikasikan oleh ibu agar diare dan perubahan BAB si kecil bisa kembali normal, diantaranya:
Bagi ibu baru mungkin terkadang bingung, kapan bayi bisa dikatakan diare dan memasuki fase diare? Mengingat frekuensi buang air kecil dan besar bayi pasti berbeda dengan anak-anak dan orang dewasa.
Normalnya bayi yang mengkonsumsi ASI akan buang air sekitar 3 kali dan untuk yang mengkonsumsi susu formula berkisar 1-4 kali sehari. Hal ini dilakukan secara rutin setiap hari dan tidak berubah karena tidak mengkonsumsi makanan tambahan.
Namun bayi akan dikatakan diare jika sudah memasuki fase buang air besar lebih dari waktu normalnya. Misalnya berkisar antara 5-10 kali per hari. Disertai dengan kondisi lemas pada bayi, tidak nafsu makan dan perubahan bentuk tinja yang lebih cair atau warnanya lebih cerah.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…