Kita sudah sepakat bahwa makanan terbaik untuk bayi adalah ASI. Di dalam kandungan ASI terdapat laktosa yang cukup tinggi. Akibatnya, bayi yang baru lahir akan merasakan diare. Pada kondisi tersebut merupakan hal yang lumrah sehingga pembeian ASI sebaiknya tetap diteruskan.
Akan tetapi, hal yang berbahaya justru terjadi ketika bayi mengalami kondisi yang menghawatirkan. Beberapa contoh ciri-ciri bayi diare karena ASI yang berbahaya adalah sebagai berikut.
1. Bayi mengalami dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan ketika seseorang mengalami kekurangan cairan tubuh. Dalam kasus bayi sendiri gejala dehidrasi tentunya akan membahayakan kesehatannya. Jik ahal tersebut dibiarkan berlarut-larut, maka perkembangan bayi akan terhambat.
Beberapa contoh bayi yang mengalami dehidrasi adalah mata bayi menjadi lebih cekung dari biasanya. Lalu popok bayi langsung lembab dalam bebebrapa menit, mata bayi terlihat mengering ketika menangis, dan terakhir adalah mulut bayi terlihat kering dan agak pecah-pecah. Hal tersebut tentunya sangat menghawatirkan.
2. Terdapat lendir pada kotorannya
Memang pada dasarnya bayi yang belum memiliki organ pencernaan yang sempurna akan mengeluarkan kotoran yang bentuknya encer dan serta warnanya pun kuning. Seperti yang sudha dibahas sebelumnya bahwa kejadian tersebut adalah hal yang normal.
Namun, jika kotoran yang keluar justru bersamaan dengan lendir, maka hal ini perlu Anda waspadai. Lendir pada kotoran bayi memang tidak selalu identik dengan masalah pencernaan. Usus sendiri secara alamiah akan mengeluarkan lendir sebagai alat bantu mengeluarkan kotoran tubuh. Akan tetapi, jika lendir yang keluar justru berbau busuk, maka hal tersebut menandakan ada yang tidak beres dengan sistem pencernaan. Bisa jadi gejala tersebut karena ASI.
3. Darah ikut keluar bersama kotoran bayi
jika Anda menemukan darah yang ikut keluar bersama kotoran bayi, maka hal tersebut bisa mengindikasikan bayi terkena diare akibat alergi ASI. Memang kejadian tersebut tentu saja membuat kita panik namun sekali lagi kotoran bayi yang berdarah tidak selalu identik dengan bahaya.
Hal tersebut disebabkan bisa jadi warna merah pada kotoran bayi berasal dari makanan yang dikonsumsi. Contohnya saja pada bayi yang sudah diberikan MPASI, jika makanan yang dikonsumsi mengandung zat merah, maka bayi pun akan mengeluarkan kotoran yang memiliki warna merah juga. Akan tetapi. Keadaan yang lebih membahayakan adalah saat darah keluar disertai dengan berbusa dan bahkan sampai membuat bayi demam. Hal tersebut tentunya menjadi peringatan bahwa ada yang tidak beres dengan kesehatan bayi tersebut.
4. Diare yang terus menerus
Jika diare yang terjadi hanya sekali-kali saja, hal tersebut masih bisa dimaklumi. Akan tetapi, jika bayi jutru mengalami diare yang terus menerus, maka hal tersbeut juga bisa menjadi bayi mengalami alergi susu ASI. Bahkan ketika bayi sudha diberikan obat pun diarenya tidak kunjung sembuh, hal itu juga semakin menguatkan dugaan bayi terkena alergi terhadap ASI. Jika tidak segera ditangani, bayi bisa mengalami dehidrasi.
5. Demam pada bayi
Selanjutnya adalah bayi mengalami demam tinggi ketika diberikan ASI. Demam merupakan gejala tubuh yang menunjukan ada yang tidak beres di dalam tubuhnya. Hanya saja, bayi yang mengalami demam tinggi karena ASI adalah ukuran suhunya yang sangat tinggi.
Untuk bayi yang berusia tiga bulan lebih, demamnya bisa mencapai 38 derajat celcius. Sedangkan untuk bayi yang berusia tiga sampai satu tahun, maka suhunya bisa mencapai lebih dari 38 derajat Celsius. Ukuran suhu yang seperti itu tentunya bisa membahayakan bayi itu sendiri. Selain dapat menyebabkan dehidrasi, bayi juga bisa mengalami step atau kejang-kejang.
6. Bayi sering terlihat lesu
Kondisi bayi yang sehat adalah ketika dia lebih aktif baik menggerakan tangan maupun kakinya. Hal tersebut menunjukan bahwa syaraf motorik bayi berfungsi dengan sangat baik. Akan tetapi, jika bayi tampak murung, lesu, dan wajahnya tidak menunjukan keceriaan, maka hal itu menunjukan ada yang tidak beres dengan kesehatan bayi tersebut.
Selain itu, selera makan bayi pun akan menurun dari biasanya. Hal tersebut sudah menunjukan bahwa bisa jadi bayi mengalami masalah diare yang bisa disebabkan alergi ASI.
Itulah 6 ciri-ciri bayi diare karena ASI yang berbahaya. Dari beberapa poin di atas kita bisa melihat bahwa pengaruh ASI cukup besar terhadap perkembangan tumbuh kembang bayi. Selain itu, kita juga tidak serta merta menyalahkan keadaan tersebut karena ASI semata. Ada banyak penyebab bayi ASI diare seperti bayi mulai tumbuh gigi, terjadi infeksi pada saluran cerna, kesalahan pemberian makanan MPASI. Salah dalam pemberian obat, dan berbagai faktor lainnya.
Sebaiknya Anda lakukan pertolongan pertama pada anak diare agar kondisinya tidak semakin memburuk. Contohnya seperti pemberian obat diare balita, Selain itu, Anda juga sebaiknya pelajari cara mencegah diare pada bayi agar tidak sampai berlarut-larut. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…