Categories: KB

2 Cara Kerja KB IUD Dalam Mencegah Kehamilan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi semua ibu tentu sudah pernah mendengar tentang KB IUD. Ini adalah jenis KB yang paling banyak diminati karena prosedur yang ringan dan bisa mencegah kehamilan secara efektif. Ada beberapa jenis kb IUD yang bisa dipertimbangkan ketika akan memasang IUD. IUD juga sering dikatakan sebagai alat KB spiral. Jika dilihat dari bahannya maka ada dua jenis alat KB IUD yaitu IUD yang bisa menghasilkan hormon progesteron dan IUD yang berbahan tembaga. Berikut ini cara kerja KB IUD dalam mencegah kehamilan sesuai dengan jenis bahannya.

  1. Bahan Tembaga

IUD dengan bahan tembaga sama sekali tidak mengandung bahan hormon. IUD ini akan dibungkus oleh bahan tembaga dan bisa mencegah kehamilan sampai 12 tahun. Cara kerjanya adalah bahwa sel sperma tidak pernah suka dengan bahan tembaha. Akibatnya sel sperma tidak akan pernah bisa bertemu atau menembus sel telur meskipun hubungan dilakukan saat sudah ada tanda tanda ovulasi.

Alat ini mulai mencegah sel sperma tidak bertemu dengan sel telur sejak di bagian tuba falopi. Jadi meskipun hubungan dilakukan saat masa subur maka tidak akan terjadi kehamilan.

  1. Bahan Hormon

Untuk alat IUD yang mengandung hormon maka bekerja dengan cara menghasilkan lendir serviks yang lebih tebal dan pekat. Akhirnya sel sperma yang masuk tidak akan bisa mencapai sel telur. Kemudian alat IUD yang mengandung hormon progesteron ini juga akan membuat lapisan dinding rahim menjadi sangat tipis sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Terkadang karena efek hormon yang sangat tinggi maka akan membuat ibu mengalami penyebab nyeri haid berlebihan, karena IUD ini akan menghambat aliran darah menstruasi.

Efek Samping

  1. Pendarahan ringan. Bagi ibu yang baru memasang IUD maka akan mengalami pendarahan ringan dan ini hal yang sangat biasa. Jika perdarahan menjadi lebih berat maka segera pergi ke dokter.
  2. Menstruasi menyakitkan. Menstruasi setelah memasang IUD memang bisa sangat menyakitkan. Terkadang sangat nyeri dan mengelurkan darah haid berwarna hitam pekat. Ibu harus segera periksa jika pendarahan ini sangat berlebihan.
  3. Terkadang tidak menstruasi. IUD juga termasuk salah satu penyebab haid tidak teratur. Efek dari tingginya hormon progesteron bisa menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Terkadang akan datang haid namun terkadang juga tidak.
  4. Sakit kepala, nyeri payudara dan jerawat. Jika ibu menggunakan IUD yang mengandung hormon maka kulit wajah menjadi tidak mulus. Hormon akan menyebabkan jerawat kecil dan besar sehingga terasa tidak nyaman. Efek lain dari meningkatnya hormon ini termasuk jerawat dan sakit payudara seperti ketika akan menstruasi.
  5. IUD akan lepas. Kasus IUD yang lepas memang sangat sedikit tapi kejadian ini memang bisa terjadi secara tidak sengaja. Karena itu setelah pemasangan IUD maka diperlukan pemeriksaan rutin sampai akhirnya IUD benar-benar terpasang dengan baik.
  6. Rahim berlubang. IUD yang dipasang dengan cara kurang tepat bisa menyebabkan efek berlubang pada rahim. Kejadian ini terjadi secara tidak sengaja ketika ada bagian ujung IUD yang menembus bagian dinding. Perawatan diperlukan untuk mencegah komplikasi pada rahim yang bisa menyulitkan kehamilan berikutnya.
  7. Infeksi rongga panggul. Jika pemasangan IUD dilakukan dengan cara tidak tepat maka bisa menyebabkan peradangan pada rongga panggul. Salah satu yang umum adalah infeksi bakteri yang masuk saat proses pemasangan.

Efektif atau Tidak?

Jika dilihat manfaatnya maka sebenarnya IUD termasuk alat kontrasepsi yang sangat unggul. IUD bisa dipasang selama 10 sampai 15 tahun. Pemasangan selama ini sangat jarang menyebabkan kehamilan dan risiko komplikasi pada organ reproduksi ibu. Tapi IUD ini tidak bisa mencegah penularan  penyakit seksual sehingga pasti bisa terjadi risiko penyakit menular seksual.

Nah itulah semua cara kerja KB IUD dalam mencegah kehamilan berdasarkan bahan IUD. Jika Anda merasa bingung harus memasang yang mana maka konsultasikan dengan beberapa pihak medis yang berbeda.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

9 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

9 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago