Categories: Kesehatan Janin

Inilah 5 Penyebab Janin Tidak Bergerak Seharian di dalam Kandungan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bagi sebagian orang tua, memiliki janin yang aktif di dalam rahim menandakan bahwa janin sehat dan juga sedang berkembang. Namun, bagaimana jadinya jika janin yang dikandung justru jarang bergerak ? Tentunya ada kekhawatiran sendiri bagi calon orang tua.

Menurut medis, gerakan pertama janin disebut dengan quickening yang bisanya terjadi pada minggu ke 16 sampai minggu ke 25 masa kehamilan. Jika Anda baru pertama kali hamil, maka pergerakan janin bisa dirasakan pada usia 21 sampai 25 minggu. Nah jika janin tidak bergerak seharian penuh, bisa jadi karena beberapa faktor seperti berikut.

1. Kekurangan cairan ketuban

Janin sangat membutuhkan cairan ketuban agar dia bisa bebas bergerak di dalam rahim. Kandungan cairan ketuban ini juga memiliki banyak fungsi lainnya untuk kebutuhan bayi seperti mengalirkan nutrisi pada bayi, melindungi janin dari benturan, menjaga suhu janin agar tetap hangat, dan masih banyak manfaat lainnya.

Nah, apabila cairan ketuban di dalam rahim jumlahnya kurang, maka janin akan sulit untuk bergerak. Sebab keadaan janin di dalam rahim sama halnya dengan kita saat berenang di kolam renang ata di dalam laut. Kekurangan cairan ketuban pun tidak hanya memperlambat pergerakan janin saja, tetapi juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan bayi sampai proses melahirkan. Oleh sebab itu, And sebaiknya penuhi nutrisi untuk menambah cairan ketuban.

2. Usia kehamilan

Perlu diketahui bahwa semakin besar usia janin di kandungan maka semakin jarang janin bergerak. Hal tersebut bisa terjadi karena ukuran bayi yang terus berkembang sehingga ruangan di dalam rahim semakin sempit untuk janin. Hal ini bisa terjadi pada saat masa kehamilan yang mencapai lebih kurang 40 minggu. Pada saat masa-masa tersebut, calon ibu akan merasakan penurunan pergerakan bayi. Di saat itu, Anda tidak perlu panik berlebihan dan lebih baik fokus untuk menyiapkan proses persalinan.

3. Efek lingkungan

Ternyata janin dapat bereaksi berdasarkan kondisi lingkungannya. Contohnya saat sang calon ibu sedang makan, maka janin dapat bereaksi. Begitu juga dengan lingkungan yang berisik atau ibu yang lebih banyak bergerak janin pun akan bereaksi. Hal tersebut bisa terjadi bukan karena janin sudah dapat mendengar, tetapi karena pergerakan usus ibu.

Pada saat ibu makan, usus pun ikut mengalami pergerakan. Nah, pergerakan usus tersebut membangunkan janin. Sebaliknya, jika lingkungannya tenang, sang ibu pun jarang bergerak maupun makan-makanan yang tidak merangsang seperti makanan pedas. Maka janin pun akan lebih banyak diam dan lebih tenang seharian.

4. Janin kekurangan oksigen

Janin pun membutuhkan oksigen untuk layaknya manusia yang telah lahir. Meskipun oksigen yang didapatkan berasal dari pusar ibu. Dalam beberapa kasus bayi yang jarang bergerak bisa disebabkan olhe kekurangan oksigen di dala rahim. Beberapa faktor kekurangan oksigen bisa terjadi adalah sebagai berikut.

  • Kualitas plasenta yang menurun

Kuaitas plasenta bisa menurun seiring dengan usia kehamilan. Maka dari itu, janganlah khawatir jika kualitas plasenta akan semakin menurun karena hal tersebut adalah hal normal dalam masalah kehamilan. Plasenta adalah salah satu organ penting yang dapat menghubungkan ibu dan janin di dalam rahim. Di dalam plasenta lah janin akan mendapatkan nutrisi makanan, oksigen dan berbagai macam kebutuhan yang berasal dari ibu ke bagian janin. Jadi, jika kualitas plasenta menurun, maka bisa jadi bayi sebentar lagi akan menuju proses persalinan.

  • Pijatan rahim yang terlalu sering

Pemijatan pada rahim ternyata dapat memengaruhi perkembangan janin, salah satunya adalah oksigen di dalam rahim menjadi berkurang. Pemijatan pada rahim ketika ada kontraksi dapat membuat aliran darah pada janin akan mengalami kekurangan. Meskipun begitu, kejadian ini sangat jarang terjadi.

  • Terdapat penyakit tertentu pada calon ibu

Kemungkinan kedua adalah calon ibu mengalami penyakit tertentu. Penyakit tersebut dapat menyebabkan gangguan darah pada ibu hamil. Conto termudah adalah hipertensi. Penyakit tersebut dapat memicu terganggunya aliran darah dari ibu ke janin. Akibatnya janin akan kekurangan aliran darah sekaligus oksigen. Untuk bagian ini perlu diwaspadai karena bisa berakibat buruk pada bayi.

5. Adanya gangguan pada pertumbuhan janin

Jika pada kondisi sebelumnya janin masih bebas bergerak namun tiba-tiba menjadi diam dalam sehari, maka bisa jadi janin mengalami gangguan pada bagian pertumbuhan. Hal tersebut bisa terjadi apabila janin secara mendadak tidak ada pergerakan tentunya menghawatirkan dan penuh tanda tanya. Jika ingin memastikan lebih lanjut, Anda bisa cek secepatnya pada dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Itulah penyebab janin tidak bergerak seharian di dalam kandungan. Semoga artikel ini bermanfaat.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

1 month ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

1 month ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

2 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

2 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

2 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

2 months ago