Dismenore atau rasa nyeri yang diakibatkan oleh menstruasi sudah tidak asing lagi di kalangan wanita. Hal itu dapat membuat tidak nyaman dan tidak leluasa melakukan kegiatan jika mengalami dismenore. Namun, tahukah kamu apa saja gejala, penyebab dan cara mengatasi dismenore atau rasa nyeri akibat menstruasi ini?
Mari simak pembahasan lengkap berikut ini mengenai dismenore.
Dismenore adalah istilah untuk nyeri atau kram di bagian perut bawah yang disebabkan sebelum atau saat menstruasi. Rasa nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi sebagian wanita yang mengalaminya begitu sakit. Namun, ada juga sebagian wanita yang mengalaminya tidak terlalu sakit, sehingga tidak mengganggu aktivitasnya.
Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sekitar 1-2 hari saja. Namun jika lebih dan terus menerus merasakan dismenore maka patut di waspadai. Dan dismenore ini juga akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Dismenore sendiri terbagi kedalam dua macam jenis, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.
Dismenore primer adalah rasa nyeri atau kram menstruasi yang terjadi akibat berkontraksinya otot rahim dengan kuat. Nyeri ini muncul di perut bagian bagian bawah, namun terkadang dapat menjalar sampai ke punggung bagian bawah dan paha.
Nyeri ini biasanya muncul sekitar 1-2 hari sebelum atau selama mengalami menstruasi. Dan saat kamu mengalami kondisi ini, ada beberapa gejala yang akan kamu alami juga, seperti mual, muntah, lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
Dismenore sekunder adalah nyeri yang disebabkan oleh masalah yang ada pada organ reproduksi wanita dan biasanya dimulai ketika awal siklus menstruasi. Memang tidak ada gejala-gelala seperti mual, muntah atau diare. Namun rasa nyeri dismenore sekunder ini dapat bertahan cukup lama dibanding kram perut pada umumnya.
Sebenarnya gejala dismenore yang dialami beberapa wanita cukup berbeda-beda. Ada yang muncul sebelum atau saat siklus menstruasi datang, dan juga gejala dismenore ini muncul tergantung pada jenis dismenorenya. Namun berikut ini gejala-gejala dari munculnya dismenore yang umum terjadi dan perlu kamu ketahui:
Itulah gejala-gejala dismenore secara umum, sedangkan berikut ini gejala yang timbul karena jenis dismenore primer dan sekunder:
Gejala yang Disebabkan Dismenore Primer
Gejala yang Disebabkan Dismenore Sekunder
Setelah mengetahui gejala-gejala dismenore, kita juga amatlah perlu mengetahui dan mengenal penyebab dari munculnya dismenore ini. Sebenarnya penyebab munculnya dismenote primer atau sekunder itu sama saja, hanya pada dismenore sekunder ada penyakit lain yang mendasari rasa nyeri menstruasi.
Perlu kamu ketahui bahwa semakin tinggi kadar prostaglandin dalam tubuh seorang wanita, maka nyeri haid yang dirasakan akan semakin sakit. Terjadinya kontraksi otot rahim tersebut berfungsi untuk membantu rahim mengeluarkan dinding rahim yang telah luruh.
Jadi nyeri ketika menstruasi sebenarnya normal, namun jika nyerinya terasa sangat sakit maka hal itu perlu diwaspadai. Karena kemungkinan Anda mengalami dismenore.
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya dismenore primer:
Sedangkan dismenore sekunder disebabkan karena penyakit pada organ reproduksi wanita, berikut ini penyakit yang dapat menyebabkan dismenore sekunder:
Dismenore atau rasa nyeri akibat menstruasi tentu sangatlah mengganggu. Apalagi jika rasa nyeri tersebut terasa sangat kuat, sehingga hal itu mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi atau mengobati saat dismenore mulai menyerang kita:
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…