Categories: Haid

Dismenore: Gejala – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dismenore atau rasa nyeri yang diakibatkan oleh menstruasi sudah tidak asing lagi di kalangan wanita. Hal itu dapat membuat tidak nyaman dan tidak leluasa melakukan kegiatan jika mengalami dismenore. Namun, tahukah kamu apa saja gejala, penyebab dan cara mengatasi dismenore atau rasa nyeri akibat menstruasi ini?

Mari simak pembahasan lengkap berikut ini mengenai dismenore.

Pengertian Dismenore

Dismenore adalah istilah untuk nyeri atau kram di bagian perut bawah yang disebabkan sebelum atau saat menstruasi. Rasa nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi sebagian wanita yang mengalaminya begitu sakit. Namun, ada juga sebagian wanita yang mengalaminya tidak terlalu sakit, sehingga tidak mengganggu aktivitasnya.

Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sekitar 1-2 hari saja. Namun jika lebih dan terus menerus merasakan dismenore maka patut di waspadai. Dan dismenore ini juga akan menghilang seiring bertambahnya usia.

Jenis Dismenore

Dismenore sendiri terbagi kedalam dua macam jenis, yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder.

Dismenore Primer

Dismenore primer adalah rasa nyeri atau kram menstruasi yang terjadi akibat berkontraksinya otot rahim dengan kuat. Nyeri ini muncul di perut bagian bagian bawah, namun terkadang dapat menjalar sampai ke punggung bagian bawah dan paha.

Nyeri ini biasanya muncul sekitar 1-2 hari sebelum atau selama mengalami menstruasi. Dan saat kamu mengalami kondisi ini, ada beberapa gejala yang akan kamu alami juga, seperti mual, muntah, lemah, lesu, dan tidak bertenaga.

Dismenore Sekunder

Dismenore sekunder adalah nyeri yang disebabkan oleh masalah yang ada pada organ reproduksi wanita dan biasanya dimulai ketika awal siklus menstruasi. Memang tidak ada gejala-gelala seperti mual, muntah atau diare. Namun rasa nyeri dismenore sekunder ini dapat bertahan cukup lama dibanding kram perut pada umumnya.

Gejala Dismenore

Sebenarnya gejala dismenore yang dialami beberapa wanita cukup berbeda-beda. Ada yang muncul sebelum atau saat siklus menstruasi datang, dan juga gejala dismenore ini muncul tergantung pada jenis dismenorenya. Namun berikut ini gejala-gejala dari munculnya dismenore yang umum terjadi dan perlu kamu ketahui:

  • Kram atau rasa nyeri di perut bagian bawah yang menyebar sampai ke punggung bawah, dan paha bagian dalam.
  • Biasanya nyeri haid muncul 1-2 hari sebelum menstruasi atau bisa juga saat fase awal menstruasi.
  • Muncul gejala seperti mual, muntah, lemah, lesu, tidak bertenaga, pusing dan tidak bertenaga.

Itulah gejala-gejala dismenore secara umum, sedangkan berikut ini gejala yang timbul karena jenis dismenore primer dan sekunder:

Gejala yang Disebabkan Dismenore Primer

  • Nyeri pada perut bawah, dan menjalar ke punggung atau paha.
  • Berdurasi 48-72 jam atau sering muncul beberapa jam sebelum menstruasi atau saat mulai menstruasi.
  • Nyeri muncul berdekatan dengan menstruasi pada pertama umumnya dalam 6 bulan pertama.
  • Keluhan akan berkurang seiring pertambahan usia, atau setelah melahirkan.
  • Nyeri seperti rasa kram.

Gejala yang Disebabkan Dismenore Sekunder

  • Keluarnya keputihan abnormal
  • Menstruasi keluar lebih banyak dari biasanya, atau siklusnya tidak teratur
  • Umumnya keluhan muncul pada usia 20an atau 30an, di mana siklus menstruasi sebelumnya tidak disertai keluhan nyeri.

Penyebab Munculnya Dismenore

Setelah mengetahui gejala-gejala dismenore, kita juga amatlah perlu mengetahui dan mengenal penyebab dari munculnya dismenore ini. Sebenarnya penyebab munculnya dismenote primer atau sekunder itu sama saja, hanya pada dismenore sekunder ada penyakit lain yang mendasari rasa nyeri menstruasi.

Perlu kamu ketahui bahwa semakin tinggi kadar prostaglandin dalam tubuh seorang wanita, maka nyeri haid yang dirasakan akan semakin sakit. Terjadinya kontraksi otot rahim tersebut berfungsi untuk membantu rahim mengeluarkan dinding rahim yang telah luruh.

Jadi nyeri ketika menstruasi sebenarnya normal, namun jika nyerinya terasa sangat sakit maka hal itu perlu diwaspadai. Karena kemungkinan Anda mengalami dismenore.

Berikut ini beberapa penyebab terjadinya dismenore primer:

  • Sering mengalami pendarahan banyak ketika menstruasi
  • Munculnya rasa sakit dan kram sebelum atau selama menstruasi karena rendahnya suplai oksigen dalam rahim.
  • Menstruasi terjadi dengan tidak teratur
  • Kontraksi otot rahim yang disebabkan oleh hormon prostaglandin, yang kadarnya dapat meningkat sebelum menstruasi.

Sedangkan dismenore sekunder disebabkan karena penyakit pada organ reproduksi wanita, berikut ini penyakit yang dapat menyebabkan dismenore sekunder:

  • Penyakit radang panggul, penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita. Saat menstruasi penyakit ini menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan peradangan.
  • Endometriosis, penyakit ini terjadi karena jaringan yang melapisi rahim justru malah tubuh di bagian lain, seperti ovarium. Hal ini yang dapat menyebabkan dismenore. Biasanya rasa nyeri yang disebabkan oleh endomentriosis saat menstruasi terjadi di bagian perut bawah dan rasa nyerinya sangat parah.
  • Penyempitan serviks, penyakit ini merupakan kondisi dimana serviks menyempit bahkan sampai tertutup. Hal ini bisa menghambat aliran darah menstruasi menuju bagian, dan berakibat terjadinya peningkatan tekanan di dalam rahim. Oleh karena itu, saat menstruasi akan terasa sangat sakit.
  • Tumor Jinak, tumor jinak atau fibroid rahim biasanya muncul dibagian atas atau di dalam otot rahim berupa benjolan. Dan benjolan ini memberikan tekanan pada rahim sehingga menimbulkan nyeri ketika menstruasi.

Cara Mengatasi Dismenore

Dismenore atau rasa nyeri akibat menstruasi tentu sangatlah mengganggu. Apalagi jika rasa nyeri tersebut terasa sangat kuat, sehingga hal itu mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Oleh karena itu, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi atau mengobati saat dismenore mulai menyerang kita:

  • Dengan cara yang alami
    Cara yang alami disini maksudnya adalah tanpa mengonsumsi obat-obatan, seperti berolahraga atau banyak bergerak, berendam dengan air hangat, kompres perut dengan air hangat yang sudah di taruh di dalam botol, kurangi hal-hal yang dapat membuat stres, memperhatikan asupan makanan, minum wedang jahe dan minum teh chamomile.
  • Meminum obat pereda nyeri
    Apabila nyeri atau kram saat menstruasi mengganggu aktivitas kamu, lebih baik minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen, atau natrium naproxen. Obat pereda nyeri tersebut bisa kamu temukan di apotik, namun perlu kamu tahu sebaiknya minum sesuai dosis yang telah dianjurkan.
  • Mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal
    Selain meminum obat pereda nyeri atau kram, kamu bisa juga mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal untuk meredakan nyeri ketika menstruasi. Kamu dapat menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil kb, atau suntikan. Menggunakan kontrasepsi hormonal dapat membantu menipiskan lapisan rahim, dapat mencegah terjadinya ovulasi dan juga mengurangi nyeri haid. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan kontrasepsi harus dipakai atas rekomendasi dokter.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago