Setiap wanita pasti menginginkan untuk dapat mengalami proses kehamilan untuk menjadikannya sosok wanita sempurna sebagai seorang ibu bagi keturunannya sendiri. Dalam proses kehamilannya, tanpa disuruh dan secara sengaja akan senantiasa menjaga kehamilannya agar selalu dalam kondisi perkembangan janin dan kesehatan yang baik dan tidak ada gangguan kehamilan yang dialami. Ibu hamil akan melakukan usaha seperti mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil dan menghindari berbagai macam pengaruh buruk untuk kehamilannya.
Namun diantara beberapa kehamilan, ada keadaan tertenut yang akan mengalami kondisi yang tidak normal diantaranya seperti kehamilan ektopik atau kehamilan diluar kandungan, kehamilan kista, blighted ovum atau kehamilan kosong, dan kehamilan mola hidatidosa. Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu kehamilan abnormal yang terjadi pada ibu hamil yakni penyebab kehamilan mola hidatidosa.
Kehamilan mola hidatidosa atau dalam masyarakat lebih familiar disebut sebagai hamil anggur merupakan kondisi kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terbentuk akibat kegagalan pembentukan janin. Bakal janin yang gagal terbentuk tersebut disebut dalam istilah medis sebagai mola hidatidosa. Janin dalam kehamilan ini akan berbentuk seperti sekumpulan buah anggur sehingga seringkali kondisi dalam proses kehamilan ini disebut sebagai hamil anggur. Kehamilan mola hidatidosa dibagi menjadi 2 kategori yakni,
Kondisi perkembangan dan pertumbuhan bentuk janin yang abnormal dalam kehamilan mola hidatidosa ini diakibatkan oleh adanya proses pembuahan sel telur oleh sel sprema yang berlangsung tidak sempurna. Hamil mola dan hamil diluar kandngan memiliki beberapa perbedaan. Yang membuat beda hamil anggur dan hamil diluar kandungan adalah lokasi dan bentuk dari janin dan penyebabnya. Berikut beberapa penyebab hamil mola yang dijelaskan pada uraian di bawah ini.
Hamil mola dapat terjadi pada 1 diantara 500 wanita hamil di Indonesia, salah satu penyebab hamil mola atau faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan abnormal tersebut adalah usia. Wanita dengan usia diatas 40 tahun atau lebih tua dapat menjadi faktor resiko terjadinya kehamilan mola. Selain usia yang lebih tua ternyata usia wanita hamil yang lebih muda dibawah 20 tahun dapat juga menjadi pemicu terjadinya hamil mola. Faktor usia ini lebih banyak menjadi penyebab mola hidatosa lengkap dibanding dengan mola hidatosa partial.
Karoten merupakan bentuk dari vitamin A yang sangat berguna dalam proses pembentukan janin. Kekurangan karoten pada ibu hamil dapat memicu permasalahan pada proses pertumbuhan dan pembentukan janin. Kondisi bermasalahnya proses pembentukan janin tersebut dapat menyebabkan munculnya mola hidatosa atau tumor dari janin yang tidak terbentuk sempurna. Untuk mengatasi hal tersebut maka wanita hamil harus senantiasa mengkonsumsi beberapa makanan sehat untuk ibu hamil terutama yang kandungannya dapat memenuhi kebutuhan berbagai macam vitamin dan mineral terutama vitamin A.
Penyebab hamil mola lainnya dapat dipicu oleh kondii wanita yang pernah mengalami keguguran. Kondisi wanita yang pernah mengalami keguguran dapat menyebabkan kondisi yang kurang baik pada proses pembentukan janin serta memungkinkan adanya kelainan pada rahim wanita tersebut. Dengan begitu dapat memicu terjadinya kehamilan mola.
Adanya gangguan pada kromosom dari sel telur dan sel sperma juga dapat menjadi penyebab terjadinya kehamilan molo. Kondisi gangguan kromosom tersebut dapat menyebabkan terlalu banyaknya jaringan yang tumbuh menjadi plasenta sehingga membentuk suatu masa. Terlalu banyaknya jaringan dari plasenta sebagai jalan masuk makanan dari ibu ke janin ini dapat menyebabkan pembentukan janin menjadi abnormal.
Dalam masa kehamilan asam folat sangat bermanfaat untuk membantu proses perkembangan janin dan pembentukan janin pada masa diawal kehamilan. kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menjadi pemicu munculnya kondisi kehamilan mola yang terjadi pada beberapa ibu hamil. Untuk mengatasi kondisi ini, usahakan mengkonsumsi asam folat dalam bentuk makanan maupun vitamin mulai dari pra hamil sampai dengan proses persalinan nantinya.
Beberapa penyebab hamil mola diatas bisa saja terjadi pada sebagian ibu hamil dan terkadang tidak dapat diprediksi. Bagi ibu hamil yang telah didiagnosa mengalami hamil mola maka ada beberapa tindakan yang harus dilakukan secara medis. Tindakan tersebut adalah dengan mengeluarkan janin mola hidatosa dari rahim ibu hamil karena janin tersebut tidak akan bisa berkembang menjadi normal.
Untuk mengeluarkan janin mola hidatosa tersebut maka langkah yang dilakukan adalah melalui operasi medis yang disebut sebagai dilatasi dan kuretasi. Namun dalam beberapa kasus penanganan hamil mola dilakukan melalui pengangkatan uterus yang secara medis disebut sebagai histerektomi. Histeroktomi ini hanya akan dilakukan apabila seorang wanita tidak lagi menginginkan kehamilan dimasa mendatang.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…