Kehamilan merupakan salah satu proses yang pastinya akan ditunggu tunggu kedatangannya oleh setiap wanita pasca menjalani pernikahan secara resmi. Untuk mendapatkan kehamilan tersebut tentu dibutuhkan usaha bersama antara istri dan suami. Kehamilan sebagai proses untuk mendapatkan keturunan tentu tidak akan datang begitu saja. Adanya usaha yang harus dikelaurkan dan keinginan untuk mendapatkan keturunan menjadikan setiap ibu hamil akan mempertahankan kehamilannya agar berjalan secara normal.
Setiap wanita memiliki resiko mengalami kehamilan abnormal karena beberapa faktor dan penyebab. Kehamilan abnormal merupakan kondisi dimana proses kehamilan yang terjadi pada ibu hamil tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu bentuk resiko kehamilan abnormal yang dapat terjadi pada ibu hamil tersebut adalah keadaan dimana munculnya kehamilan yang disebut dengan anembrionik. Istilah kehamilan abnormal anembrionik pasti belum banyak yang memahaminya dengan baik. Untuk lebih membantu ibu memahami kehamilan tersebut, berikut ulasannya dibawah ini,.
Agar dapat memiliki pemahaman yang kuat terkait kondisi kehamilan abnormal tersebut maka ibu hamil mengetahui pengertianya terlebih dahulu. Hamil anembrionik merupakan keadaan dimana janin yang sudah berhasil di buah melekat pada dinding rahim secara normal namun tidak dapat berkembang seiring dengan peningkatan usia kehamilan yang dijalani ibu hamil. Istilah lain yang juga digunakan untuk kondisi kehamilan tidak normal tersebut seperti kehamilan kosong atau blighted ovum.
Kondisi hamil anembrionik merupakan keadaan yang tidak normal dan dapat memberikan dampak berbahaya. Janin yang tidak berkembang tentu merupakan kondisi kehamilan paling tidak diharapkan terjadi. Penyebab dari kondisi hamil anembrionik tersebut belum dapat diketahui secara pasti. Namun ada beberapa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi untuk dapat mengalaminya yakni diantaranya dijelaskan di bawah ini.
Penyebab pertama yang menjadikan seorang ibu hamil mengalami kondisi kehamilan kosong tersebut adalah karena adanya riwayat sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami kehamilan kosong atau anembrionik lainnya juga dapat mengalami resiko kondisi serupa di kehamilan selanjutnya, Untuk itu, perlu adanya persiapan sebelum kehamilan selanjutnya untuk mencegah terjadinya kondisi janin yang tidak berkembang.
Penyebab lainnya yang juga dapat menjadi salah satu faktor resiko besar wanita mengalami kondisi hamil anembrionik adalah karena fisik ibu hamil yang tidak ideal. Kedaan fisik seperti usia yang terlalu tua atau terlalu mudah, memiliki riwayat kesehatan tertenu memang kerap dapat meningkatkan peluang seseorang mengalami hamil anembrionik.
Selain karena kondisi fisik ibu hamil yang kurang baik, kualitas sel telur yang dihasilkan oleh wanita juga dapat memberikan pengaruh untuk menyebabkan terjadinya kehamilan anembrionik. Meskipun dapat terjadi pembuahan secara normal, namun dengan kualitas sel telur yang buruk maka perkembangan janin pasca menempel di dinding rahim tidak akan terjadi.
Jika kualitas sel telur merupakan faktor resiko dari wanita untuk dapat mengalami kehamilan abnormal anembrionik, kondisi pada pria dengan kualitas sperma buruk. Sama halnya dengan kualitas buruk dari sel telur, sperma yang tidak memiliki kualitas baik tetap akan berhasil mengalami pembuahan namun hasilnya sel telur pasca pembuahan dan penempelan di dinding rahim tidak akan berkembang.
Selain keempat faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya hamil anembrionik tersebut, kondisi kelainan gen pada ibu hamil juga merupakan pemicunya. Kehamilan abnormal anembrionik tersebut dapat disebabkan oleh karena adanya ketidaknormalan yang terjadi pada kromosom 9. Analisa kromosom diperlukan untuk dapat mencegah terjadinya anembrionik berulang. Kondisi kelainan gen ini dapat menjadi salah satu penyebab hamil kosong.
Kondisi kehamilan anembrionik terkadang tidak disadari oleh ibu hamil kecuali secara rutin memeriksakan kehamilannya. Selain melalui pemeriksaan kehamilan, ada beberapa gejal yang dapat menjadi bahan diagnosis awal ibu hamil untuk mewaspadai kehamilan abnormal anembrionik. Beberapa gejala hamil anembrionik atau tanda tanda hamil kosong tersebut diantaranya seperti disebutkan dibawah ini.
Itulah beberapa penjelasan mengenai kehamilan anembrionik yang perlu diperhatikan dengan baik oleh setiap ibu hamil. Anembrionik merupkan kondisi abnormal pada kehamilan ibu dimana sel telur pasca implantasi tidak kunjung mengalami perkembangan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…