Categories: Persalinan

Transfusi Darah Sebelum Melahirkan : Prosedur – Manfaat – Risiko Dan Biaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebuah kehamilan memang bisa menjadi proses yang menyenangkan dan menegangkan. Ibu hamil yang mengalami kondisi kesehatan khusus biasanya tidak bisa menjalani kehamilan normal dan perlu mendapatkan perawatan yang tepat. Salah satu masalah yang menakutkan untuk ibu hamil adalah ketika akan memasuki proses persalinan , seperti anemia, pendarahan dan kondisi darurat lain. Dalam kondisi tersebut maka dokter akan berusaha untuk mempertahankan kondisi ibu dan janin dengan memberikan transfusi darah. Tentu ini proses yang cukup menakutkan. Namun agar ibu tahu informasi jelasnya, maka simak dulu proses transfusi darah sebelum melahirkan seperti prosedur, manfaat, risiko dan biaya. Berikut ini penjelasannya.

Prosedur

Proses untuk memberikan transfusi darah untuk ibu sebelum melahirkan normal atau caesar memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Proses ini akan dilakukan sesuai dengan kondisi kebutuhan ibu termasuk jenis golongan darah, volume darah dan tipe darah.

Setelah dipastikan sesuai dengan gangguan kehamilan trimester 3 yang terjadi menjelang persalinan maka sebuah tabung kecil dimasukkan melewati pembuluh darah pada bagian tangan. Akhirnya darah yang berasal dari pendonor akan masuk ke dalam tubuh ibu. Satu kantung darah biasanya membutuhkan waktu sampai tiga jam, namun bisa dirubah sesuai dengan kondisi darurat ibu.

Setelah proses selesai maka sampel darah ibu akan diambil lagi dan dicek dengan kondisi Hb. Jika Hb sudah memenuhi untuk proses persalinan maka transfusi darah sudah cukup, jika belum maka dokter akan mempertimbangkan untuk melakukan proses lagi. Setelah proses ini ibu harus menjalani perawatan untuk dipantau efek sampingnya.

Manfaat

Pada dasarnya manfaat utama melakukan transfusi darah adalah untuk mengatasi situasi darurat sesuai dengan kondisi ibu. Hal ini bisa bisa dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti:

  1. Adanya bahaya darah rendah pada ibu hamil yang bisa memicu bahaya anemia pada ibu saat proses persalinan dan setelah proses persalinan.
  2. HB ibu turun dengan cepat karena masalah penyakit tertentu atau adanya pendarahan sebelum persalinan.
  3. Mencegah ibu dari bahaya pendarahan setelah persalinan normal atau caesar akibat kehilangan banyak darah atau melakukan persalinan prematur.
  4. Pendarahan akibat kecelakaan. Ibu hamil yang mengalami pendarahan akibat trauma atau kecelakaan bisa yang menyebabkan ibu kehilangan banyak darah sehingga berbahaya selama proses persalinan dan setelah persalinan.

Risiko

Untuk mencegah adanya tanda bahaya persalinan setelah menerima transfusi darah maka dokter akan mengawasi efek samping yang bisa muncul. Beberapa efek samping yang kurang wajar seperti sakit kepala, mual, muntah, sulit bernafas dan tekanan darah yang menurun drastis. Karena itu dokter akan mengawasi kondisi ini untuk mencegah bahaya lanjutan yang bisa terjadi.

Pertimbangan

Untuk bisa mendapatkan transfusi darah yang aman maka memang ada beberapa pertimbangan khusus, seperti:

  1. Aman atau tidak?

Semua ibu hamil yang akan menjalani proses transfusi darah pasti akan merasa takut dan ragu. Pertimbangan ini karena mungkin saja darah tidak berasal dari keluarga sendiri dan mungkin takut dengan infeksi penyakit. Namun sebaiknya ibu tidak perlu takut berlebihan. Rumah sakit atau PMI sudah memastikan darah aman untuk penerima. Lebih baik menerima transfusi daripada cara mengatasi pendarahan setelah melahirkan gagal dilakukan.

  1. Pemeriksaan ulang tipe darah

Dokter pasti akan memeriksa ulang tipe darah ibu, meskipun ibu sudah tahu sejak kecil. Pemeriksaan ulang ini dilakukan untuk mengatasi adanya keleliruan yang bisa menyebabkan efek samping berbahaya untuk ibu dan bayi dalam kandungan. Kemudian pemeriksaan tipa darah juga akan dilakukan dengan pemeriksaan rhesus darah.

Biaya

Pada dasarnya biaya transfusi darah setiap rumah sakit memang sangat berbeda. Jika ibu harus mendapatkan tranfusi darah maka pastikan untuk memastikan biaya yang dibutuhkan sebelum proses dilakukan. Biaya yang paling umum sesuai rumah sakit adalah antara 400 sampai 600 ribu.

Begitu keterangan tentang transfusi darah sebelum melahirkan seperti prosedur, manfaat, risiko dan biaya. Proses ini memang harus dipastikan sehingga ibu yang akan mendapatkan transfusi harus bertanya mengenai proses ini ke dokter kandungan yang menangani ibu secara langsung.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago