Anemia tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak juga dapat mengalaminya. Walau jarang, faktanya anemia pada anak sudah banyak ditemukan di masyarakat.
Gejala anemia pada anak hampir sama seperti gejala anemia pada orang dewasa, yaitu lemah, letih dan lesu. Wajah sang anak terlihat pucat, hal yang juga ditemui pada orang dewasa ketika anemia menyerang. Anak dapat dikatakan menderita anemia ketika sang anak/ bayi hemoglobin 11-13 gram desiliter.
Namun demikian, anemia pada anak cenderung mudah untuk diatasi. Kunci terapi pengobatan untuk anak anemia sendiri terletak pada pola makan yang diatur atau diet makanan dan pemberian suplemen penambah darah yang biasanya berisi zat besi, mineral serta vitamin penunjang lainnya.
Pola makan yang diatur harus diketahui orang tua untuk mengurangi gejala anemia pada anak. Dan apa saja makanan yang harus diberikan kepada anak-anak penderita anemia ini? berikut rincian makanannya.
Sayuran hijau terutama yang berwarna hijau gelap sangat dianjurkan bagi penderita anemia dan dipercaya sebagai sumber terbaik penghasil zat besi tertinggi. Selain zat besi atau Fe, makanan berupa sayuran hijau juga ada yang mengandung folat. Folat juga sangat dibutuhkan bagi penderita anemia.
Sayuran yang mengandung folat diantaranya adalah bayam, kangkung dan sawi hijau. Selain sayuran, buah-buahan juga ada yang mengandung folat yang tingi, yaitu jeruk. Serelia utuh juga dipercaya sebagai sumber folat yang tinggi.
Akan tetapi sangat dianjurkan untuk tetap menyeimbangkan konsumsi sayuran hijau, karena selain mengandung zat besi dan folat, ada beberapa sayur hijau yang mengandung oksalat yang dapat mengikat unsur zat besi yang justru tidak akan masuk ke dalam tubuh yang membutuhkan zat besi tersebut.
Jadi walaupun mengkonsumsi sayuran hijau itu aman, disarankan untuk mengkonsumsi makanan lain yang juga membantu penderita anemia menaikkan Hemoglobin. Beberapa diantaranya adalah brokoli dan sawi hijau yang mengandung vitamin C yang baik yang justru dapat membantu lambung untuk menyerap zat besi yang ada di sayuran tersebut. Bayi sendiri boleh makan brokoli yang merupakan asupan zat besi untuk tubuh.
Untuk jumlah takaran dalam mengonsumsinya berdasarkan studi ilmiah yang mengatakan bahwa mengonsumsi sayuran hijau yang mengadung 845 mg tinggi nitrat dapat menaikkan hemoglobin jika dikonsumis selama seminggu.
Hati atau lebih dikenal sebagai jeroan di masyarakat umum banyak dihindari untuk dikonsumsi. Karena takut akan penyakit kolesterol tinggi yang menyertainya. Apalagi jika yang mengonsumsi lanjut usia atau sekitar 30 tahun ke atas, sangat menghindari makanan yang banyak mengandung kolesterol tinggi seperti jeroan ini apalagi untuk ibu hamil. Sebenarnya makanan tinggi zat besi untuk bayi ini juga digemari orang yang lebih tua
Padahal, jeroan atau hati sangat kaya akan zat besi dan folat yang dibutuhkan oleh tubuh yang sedang membutuhkan asupan nutrisi tersebut. Selain hati yang masuk ke notabene jeroan lainnya yang juga mengandung banyak zat besi dan Fe adalah jantung, ginjal dan lidah sapi.
Karena banyak yang khawatir jika terlalu berlebihan dalam mengonsumsi hati dapat menyebabkan kolesterol, maka dari itu disarankan per hari mengonsumsi sekitar 100 gram atau 1 ons hati atau jeroan akan menaikkan kadar hemoglobin.
Daging baik daging sapi, ayam atau unggas sangat dikenal sebagai salah satu penyumbang zat besi dan folat yang baik untuk tubuh. Dan sangat disarankan untuk penderita anemia. Selain untuk anak anemia, makan daging juga disarankan untuk ibu hamil.
Konsumsi makan daging ini sebaiknya bersamaan dengan mengonsumsi makanan sayur hijau agar bisa lebih cepat menaikkan kadar hemoglobin menjadi lebih stabil. Untuk jumlah takarannya sendiri anak-anak dianjurkan untuk diberikan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu.
Makanan selanjutnya yang dapat diberikan kepada anak anemia adalah kacang. Kacang diteliti banyak mengandung zat besi atau Fe yang dibutuhkan anak penderita anemia.
Selain itu kacang dikenal mudah dijangkau dan dapat diproses menjadi beraneka macam makanan untuk kemudian dikonsumsi oleh anak. Kacang-kacangan yang dimaksud disini adalah kacang hijau, kacang merah, kacang arab, kacang hitam, kacang pinto dan kacang kratok atau kacang jawa.
Jumlah yang harus dikonsumsi untuk kacang ini adalah 100 gram sehari dalam 3 kali pemberian per minggunya.
Zat besi juga ditemukan di beberapa makanan yang berasal dari laut yaitu seafood. Seafood yang banyak mengandung zat besi adalah kerang, tiram, udang dan simping.
Tak hanya itu, ikan mackarel juga dinilai mempunyai banyak zat besi yang dapat dikonsumsi anak penderita anemia. Untuk pemberian makanan seafood sendiri dapat diberikan ke anak sebanyak 1 ons setiap 2 kali seminggu.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…