Saat bayi sudah memasuki usia 6 bulan orang tua dianjurkan untuk membuatkan MPASI atau makanan pendamping ASI usia 6 bulan. Sebelum orang tua memberikan MPASI pada bayi perlu diketahui makanan mana yang boleh dan tidak boleh untuk diberikan pada bayi.
MPASI merupakan tahap awal yang dikenalkan untuk tujuan sebagai latihan pengenalan makanan padat pada bayi kita. MPASI bukan untuk menggantikan nutrisi yang didapat dari ASI atau susu formula, tetapi sebagai pendukung makanan bagi tumbuh kembang bayi.
Untuk itu mari pahami 7 jenis sayuran yang tidak diperbolehkan untuk MPASI sebagai berikut :
Manfaat bayam untuk bayi yang kita kenal sangatlah banyak, namun sebenarnya bila bayam diberikan pada anak usia dibawah 6 bulan maka ini cenderung akan berbahaya bagi tubuh bayi.
Kandungan nitrat yang terdapat didalam bayam yang cukup tinggi akan rentan rusak ketika penyimpanannya yang terlalu lama atau kurang tepat.
Oleh karena itu, apabila ini diberikan pada bayi, mungkin bayi akan mengalami keracunan atau alergi. Untuk itu apabila ingin memberikan bayam, sebaiknya berikan ketika bayi sudah berusia diatas 8 bulan.
Brokoli adalah sayuran yang memiliki kandungan vitamin K dan antioksidan yang cukup tinggi yang sangat berperan penting bagi metabolisme atau pembentukan tulang bayi.
Selain itu juga, manfaat brokoli untuk bayi yang kaya akan serat bisa memperlancar sistem pencernaan bayi. Tak heran jika dunia kedokteran menyarankan untuk memasukkan brokoli kedalam menu makanan sehat setiap harinya.
Kandungan antioksidan didalam brokoli juga baik untuk mencegah sekaligus melawan kanker, meski menyehatkan tubuh tetap haru waspada apabila sayuran ini dikonsumsi oleh bayi sebagai MPASI.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa brokoli dan kembang kol secara berlebihan bisa mengganggu kelenjar tiroid karena mengandung bahan kimia yang disebut dengan goitrogens.
Saat zat ini masuk kedalam tubuh secara berlebihan maka mampu menghambat fungsi kelenjar tiroid yang bisa menyebabkan hipotiroid. Jika kondisi tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas atau penyakit jantung dini jadi.
Lebih disarankan untuk tidak memberikan brokoli pada bayi dibawah 1 tahun supaya anak terhindar dari resiko tersebut.
Kacang hijau merupakan salah satu kacang-kacangan yang mengandung banyak sekali nutrisi lengkap yang baik untuk tubuh, nutrisi tersebut dimulai dari protein, karbohidrat, serat, vitamin, mineral, asam folat, kalsium sampai zat besi.
Namun, meskipun kacang hijau dikenal dengan segudang manfaatnya ternyata kacang hijau juga memiliki efek samping bahkan menyebabkan penyakit serius apabila dikonsumsi berlebih terutama oleh bayi.
Sejumlah kandungan yang terdapat pada kacang hijau ternyata sangat sulit dicerna tubuh bayi tetapi masih bisa melewati sistem pencernaan, hal inilah yang ternyata memicu adanya gas dalam perut sehingga perut bayi menjadi kembung.
Kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang biasanya orang gunakan sebagai campuran sayuran, lalapan, atau sup. Jenis kubis yang sering kita jumpai adalah berwarna putih, hijau atau merah.
Kubis memang banyak mengandung gizi baik bagi tubuh namun pada kenyataannya dalam 100gram kubis mengandung energi 23 kkal, serat 1,42 g, karbohidrat 4,13 g, air 92,57 g, sodium 8 mg.
Kubis termasuk jenis makanan mengandung kalsium untuk anak setara dengan 48 mg yang apabila diberikan kepada bayi dibawah 8 bulan akan berdampak pada sistem pencernaannya karena usia bayi dibawah 8 bulan belum mampu untuk mencerna sayuran kubis.
Efek samping kubis jika dikonsumsi secara berlebihan sebagai MPASI ini akan menyebabkan bayi diare, alergi, mempengaruhi perkembangan bayi serta dapat menyebabkan sindrom bayi biru.
Akibatnya tubuh bayi tidak dapat memasok oksigen dengan cukup yang ditandai dengan wajah dan bibir menjadi pucat atau membiru. Sebaiknya perkenalkan jenis sayuran kubis ini pada bayi yang usianya sudah mencapai diatas 8 bulan dengan memberikan kubis sebagai menu MPASI.
Caranya sangat mudah cukup memasak kubis hingga matang, hidangkan pada bayi dalam bentuk bubur agar bayi bisa menelan dan mencernanya dengan baik.
Mengkonsumsi jenis sayuran hijau memang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi siapa sangka jika jenis sayuran selada satu ini akan berdampak kurang baik bagi kesehatan bayi.
Selada kurang cocok apabila diberikan kepada bayi sebagai MPASI karena jenis sayuran ini sangat sulit di kunyah untuk bayi. Ditambah, jenis sayuran ini mengandung pestisida (neurotoksin) yang dapat menyebabkan sistem syaraf dan pencernaan bayi terganggu.
Sebaiknya lebih berhati-hati dalam memberikan makanan kepada bayi dan sebaiknya selada ini tidak diberikan kepada bayi sebagai MPASI.
Selain beberapa penjelasan diatas mengenai jenis sayuran yang tidak diperbolehkan sebagai makanan pendamping ASI usia 6 bulan, ibu juga harus bisa memahami resiko pemberian MPASI sejak dini dan kapan waktu pemberian MPASI terbaik untuk bayi sebagai berikut :
Resiko pemberian MPASI dini
Pemberianmakanan pendamping ASI dini dapat berkontribusi terhadap invasi virus dan bakteri. Terlebih lagi jika makanan yang disajikan kurang higienis.
Berbagai riset menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI sebelum usia 6 bulan lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk pilek, dan panas.
Pemberian MPASI dini akan menyulitkan Ibu mempertahankan produksi ASI. Bayi yang sudah mendapatkan MPASI biasanya akan berkurang kebutuhan menyusunya. Akibatnya, produksi ASI lama kelamaan akan berkurang karena frekuensi menyusu juga berkurang.
Pada beberapa kasus MPASI dini harus dilakukan tindakan bedah karena penyumbatan saluran cerna, seperti ileus paralitik, invaginasi usus, dan infeksi saluran pencernaan.
Pemberian MPASI dini (yang biasanya encer) tidak mencukupi kebutuhan gizinya. Sumber gizi lengkap bagi bayi di bawah 6 bulan hanya terdapat dalam ASI.
Jika diberikan MPASI dini maka frekuensi menyusu bayi akan berkurang sehingga tidak mendapat zat gizi yang semestinya didapat dan ASI. Pemberian MPASI dini dalam bentuk padat juga akan merusak sistem pencernaan bayi karena belum mempunyai kemampuan untuk mencerna.
Waktu terbaik pemberian MPASI
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…