Masalah hiperaktivitas pada anak usia 4 tahun biasanya dibicarakan saat anak kita sangat aktif dan padahal baru berusia 4 tahun atau terlalu agresif dan sulit menasihati anak.
Beberapa orang tua dan guru sering mengeluh ketika anak usia 4 tahun mengalami gejala sulit konsentrasi, tidak bisa duduk diam atau mengganggu teman sebayanya di kelas, yang tentunya dapat mengganggu belajar anak.
Banyak orang tua dan guru sering menyebut anak dengan gejala tersebut sebagai anak hiperaktif. Penyebab anak hiperaktif dan cara mengatasinya bagi orang tua harus diketahui sedini mungkin agar orang tua juga bisa melakukan pengobatan terbaik untuk anak.
Orang tua dapat memberikan saran ahli atau terapi untuk anak hiperaktif usia 4 tahun. Terapi anak hiperaktif di rumah juga bisa dilakukan namun harus sesuai saran para ahli medis itu sebabnya kita harus terus mencari tahu cara mendidik anak hiperaktif di rumah.
Anak hiperaktif membutuhkan aturan konsisten yang mereka pahami dan ikuti. Orang tua harus mengembangkan aturan perilaku yang sederhana dan jelas untuk keluarga.
Tuliskan aturannya dan gantung di tempat yang telah ditentukan agar anak-anak dapat membacanya dengan mudah. Anak hiperaktif merespons dengan sangat baik untuk menciptakan sistem penghargaan dan konsekuensi.
Penting untuk menjelaskan apa yang terjadi jika aturan dipatuhi dan apa yang terjadi jika anak melanggar aturan. Pada akhirnya, orang tua harus mengikuti peraturan yang ditetapkan yang diikuti setiap saat dengan imbalan atau konsekuensi.
Ketika orang tua membuat struktur yang konsisten ini, mereka harus ingat bahwa anak hiperaktif sering dikritik. Pujian sangat penting bagi anak hiperaktif karena jarang mendapat pujian.
Anak hiperaktif sering menerima koreksi, terapi, dan keluhan tentang perilakunya, tetapi sangat jarang mendapat dukungan positif, senyuman, komentar positif, atau hadiah lain dari orang tua dapat meningkatkan perhatian, konsentrasi, dan kontrol impuls pada anak hiperaktif.
Berfokuslah untuk memberikan pujian positif untuk perilaku dan kinerja tugas yang sesuai, sambil memberikan umpan balik negatif sesedikit mungkin untuk perilaku yang tidak pantas atau kinerja tugas yang buruk. Berikan hadiah kepada anak untuk pencapaian kecil yang mungkin dianggap remeh oleh anak lain.
Anak hiperaktif seringkali memiliki terlalu banyak energi. Olahraga terorganisir dan aktivitas fisik lainnya dapat membantu mereka menggunakan energi dengan cara yang sehat dan fokus pada gerakan dan keterampilan tertentu.
Manfaat aktivitas fisik tidak hanya sebatas meningkatkan konsentrasi, mengurangi depresi dan kecemasan, serta meningkatkan pertumbuhan otak pada anak hiperaktif.
Yang terpenting bagi anak-anak dengan hiperaktif, adalah seperti olahraga yang dapat membantu anak tidur nyenyak, yang pada gilirannya juga dapat mengurangi gejala hiperaktif.
Temukan olahraga yang disukai anak dan sesuaikan dengan kekuatan/energinya. Misalnya, olahraga seperti softball yang melibatkan banyak “waktu senggang” tidak cocok untuk anak dengan gangguan hiperaktif.
Pilihan yang lebih baik adalah olahraga individu atau tim yang membutuhkan gerakan konstan, seperti bola basket dan hoki. Anak hiperaktif juga dapat memperoleh manfaat dari berlatih seni bela diri, taekwondo atau yoga, yang meningkatkan kontrol mental saat melatih tubuh.
Kurang tidur bisa membuat seseorang kurang waspada, tapi kurang tidur bisa sangat berbahaya bagi anak hiperaktif. Anak-anak hiperaktif setidaknya mendapatkan tidur sebanyak anak-anak non-hiperaktif, tetapi anak-anak hiperaktif cenderung kurang tidur.
Masalah atau gangguan pada anak hiperaktif dapat menyebabkan over stimulasi dan sulit tidur. Tidur malam terus menerus adalah strategi yang paling berguna untuk masalah ini, tetapi tidak menyelesaikan semua masalah anak hiperaktif.
Bantu anak kita dengan cara beristirahat lebih baik dengan mencoba satu atau lebih strategi berikut:
Anak-anak yang hiperaktif sering menganggap “white noise” menenangkan. Sebagai orang tua, kita dapat menciptakan “white noise” dengan menyalakan kipas radio statis atau elektrik untuk anak hiperaktif.
Studi menunjukkan bahwa anak hiperaktif mendapat manfaat dari berada di alam. Anak-anak mengurangi gejala hiperaktif lebih banyak saat mereka bermain di taman yang penuh rumput dan pepohonan daripada di taman yang penuh keramaian.
Nutrisi bukanlah penyebab langsung gangguan hiperaktif, tetapi makanan dapat memengaruhi kondisi mental anak, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku.
Memantau dan mengubah apa, kapan, dan seberapa banyak anak makan dapat membantu mengurangi gejala hiperaktif. Semua anak mendapat manfaat dari makanan segar, waktu makan teratur, dan tidak ada makanan cepat saji.
Prinsip-prinsip ini berlaku terutama untuk anak hiperaktif, yang impulsif dan gangguannya dapat menyebabkan anak melewatkan waktu makan (makan tidak teratur dan makan berlebihan. Anak yang diketahui tidak bisa makan teratur.
Tanpa bimbingan orang tua, anak hiperaktif mungkin tidak makan selama satu jam dan kemudian tidak makan apa-apa. Hasil dari pola ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental anak.
Cegah kebiasaan makan yang tidak sehat dengan merencanakan makanan atau camilan bergizi secara teratur untuk anak. Anak hiperaktif secara fisik membutuhkan makanan sehat yang teratur. Sedangkan secara mental, waktu makan adalah istirahat yang diperlukan dan ritme harian yang terencana.
Misalnya, hindari makanan cepat saji di rumah, batasi makanan berlemak dan bergula saat makan di luar, matikan program televisi yang penuh dengan iklan makanan cepat saji, dan berikan anak vitamin dan suplemen setiap hari.
Ada sejumlah makanan untuk anak hiperaktif wajib konsumsi agar tenang seperti, ikan segar, sayur-sayuran dan buah-buahan, protein nabati serta sejumlah makanan bergizi lainnya.
Anak hiperaktif seringkali mengalami kesulitan dalam interaksi sosial yang sederhana. Mereka mungkin kesulitan membaca isyarat sosial, banyak bicara, sering menyela, atau tampak agresif.
Ketidakdewasaan emosional anak-anak hiperaktif membedakan mereka dari orang lain seusia mereka dan membuat mereka menjadi sasaran intimidasi atau perlakuan tidak baik.
Namun jangan lupa bahwa banyak anak hiperaktif yang sangat cerdas dan kreatif akhirnya menemukan cara bergaul dengan orang lain dan mengenali orang yang bukan teman baik. Anak hiperaktif mengalami kesulitan mempelajari keterampilan sosial dan aturan sosial.
Orang tua dapat membantu anak hiperaktif menjadi pendengar yang baik, belajar membaca wajah dan bahasa tubuh orang, serta lebih banyak berinteraksi dalam kelompok.
Anak hiperaktif lebih mungkin menyelesaikan tugas dengan sukses ketika tugas terjadi dalam pola dan tempat yang dapat diprediksi. Ini adalah tugas orang tua untuk menciptakan dan memelihara struktur rumah sehingga anak-anak mengetahui apa yang diharapkan dan apa yang harus dilakukan.
Cara mengatasi anak hiperaktif usia 3 tahun sampai 4 tahun dengan menerapkan cara terstruktur dan konsisten ini jika dilakukan terus menerus memungkinkan anak hiperaktif lebih terarah.
Anak-anak dengan gangguan hiperaktif yang memiliki salah satu dari gejala yaitu tidak dapat memperhatikan, hiperaktif, atau bertindak tanpa berpikir.
Oleh karena itu, jika orang tua khawatir dan mengalami gejala-gejala yang telah dijelaskan di atas pada anaknya, jangan ragu untuk memeriksakan anak kita ke dokter spesialis, agar anak hiperaktif dapat ditangani dengan sebaik mungkin.
Anak hiperaktif biasanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata, sehingga orang tua bisa benar-benar mengetahui kelebihan anak hiperaktif sehingga dapat lebih memahami dan memaksimalkan kemampuannya.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…