5 Cara Mendidik Anak Hiperaktif Usia 4 Tahun Paling Efektif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masalah hiperaktivitas pada anak usia 4 tahun biasanya dibicarakan saat anak kita sangat aktif dan padahal baru berusia 4 tahun atau terlalu agresif dan sulit menasihati anak.

Beberapa orang tua dan guru sering mengeluh ketika anak usia 4 tahun mengalami gejala sulit konsentrasi, tidak bisa duduk diam atau mengganggu teman sebayanya di  kelas, yang tentunya dapat mengganggu belajar anak.

Banyak orang tua dan guru sering menyebut anak dengan gejala tersebut sebagai anak hiperaktif. Penyebab anak hiperaktif dan cara mengatasinya bagi orang tua harus diketahui sedini mungkin agar orang tua juga bisa melakukan pengobatan terbaik untuk anak.

Orang tua dapat memberikan saran ahli atau terapi untuk anak hiperaktif usia 4 tahun. Terapi anak hiperaktif di rumah juga bisa dilakukan namun harus sesuai saran para ahli medis itu sebabnya kita harus terus mencari tahu cara mendidik anak hiperaktif di rumah.

1. Tetapkan harapan dan aturan yang jelas

Anak hiperaktif membutuhkan aturan  konsisten yang  mereka pahami dan ikuti. Orang tua harus mengembangkan aturan perilaku yang sederhana dan jelas untuk keluarga.

Tuliskan aturannya dan gantung di tempat yang telah ditentukan agar anak-anak dapat membacanya dengan mudah. Anak hiperaktif merespons dengan sangat baik untuk menciptakan sistem penghargaan dan konsekuensi.

Penting untuk menjelaskan apa yang  terjadi jika aturan dipatuhi dan apa yang terjadi jika anak melanggar aturan. Pada akhirnya, orang tua harus mengikuti peraturan yang ditetapkan yang diikuti setiap saat dengan imbalan atau konsekuensi.

Ketika orang tua membuat struktur yang konsisten ini, mereka harus ingat bahwa anak hiperaktif sering dikritik. Pujian sangat penting bagi anak hiperaktif karena  jarang mendapat pujian.

Anak hiperaktif sering menerima koreksi, terapi, dan keluhan tentang perilakunya, tetapi sangat jarang mendapat dukungan positif, senyuman, komentar positif, atau hadiah lain dari orang tua dapat meningkatkan perhatian, konsentrasi, dan kontrol impuls pada anak hiperaktif.

Berfokuslah untuk memberikan pujian positif untuk perilaku dan kinerja tugas yang sesuai, sambil memberikan umpan balik negatif sesedikit mungkin untuk perilaku yang tidak pantas atau kinerja tugas yang buruk. Berikan hadiah kepada anak untuk pencapaian kecil yang mungkin dianggap remeh oleh anak lain.

2. Anjurkan bergerak dan tidur

Anak hiperaktif seringkali memiliki terlalu banyak energi. Olahraga  terorganisir dan aktivitas fisik lainnya dapat membantu mereka menggunakan energi dengan cara yang sehat dan fokus pada gerakan dan keterampilan tertentu.

Manfaat aktivitas fisik tidak hanya sebatas meningkatkan konsentrasi, mengurangi depresi dan kecemasan, serta meningkatkan pertumbuhan otak pada anak hiperaktif.

Yang terpenting bagi anak-anak dengan hiperaktif, adalah seperti olahraga yang dapat membantu anak  tidur nyenyak, yang pada gilirannya juga dapat mengurangi gejala hiperaktif.

Temukan olahraga yang disukai anak dan sesuaikan dengan kekuatan/energinya. Misalnya, olahraga seperti softball yang melibatkan banyak “waktu senggang” tidak cocok untuk anak dengan gangguan hiperaktif.

Pilihan yang lebih baik adalah olahraga individu atau tim yang membutuhkan gerakan konstan, seperti bola basket dan hoki. Anak hiperaktif juga dapat memperoleh manfaat dari berlatih seni bela diri, taekwondo atau yoga, yang meningkatkan kontrol mental saat melatih tubuh.

Kurang tidur bisa membuat seseorang kurang waspada, tapi kurang tidur bisa sangat berbahaya bagi anak hiperaktif. Anak-anak  hiperaktif setidaknya mendapatkan tidur sebanyak anak-anak non-hiperaktif, tetapi anak-anak hiperaktif cenderung kurang tidur.

Masalah atau gangguan pada anak hiperaktif dapat menyebabkan over stimulasi dan sulit tidur. Tidur malam terus menerus adalah strategi yang paling berguna untuk  masalah ini, tetapi tidak  menyelesaikan semua masalah  anak hiperaktif.

Bantu anak kita dengan cara beristirahat lebih baik dengan mencoba satu atau lebih strategi berikut:

  • Kurangi menonton TV dan berolahraga lebih banyak di siang hari.
  • Hilangkan kafein dari makanan anak.
  • Sebelum tidur, istirahatlah sekitar satu jam untuk mengurangi aktivitas. Carilah aktivitas yang lebih tenang seperti mewarnai, membaca, atau bermain.
  • Habiskan  sepuluh menit untuk berpelukan dengan anak. Itu menciptakan cinta dan keamanan dan memberi kedamaian.
  • Gunakan lavender atau aroma lain di kamar anak. Bau lavender dapat  menenangkan anak.
  • Gunakan musik santai sebagai kebisingan latar belakang untuk membantu anak tertidur. Seperti musik, suara alam dan musik santai.

Anak-anak yang  hiperaktif sering menganggap “white noise” menenangkan. Sebagai orang tua, kita dapat menciptakan “white noise” dengan menyalakan kipas radio statis atau elektrik untuk anak hiperaktif.

Studi menunjukkan bahwa anak hiperaktif mendapat manfaat dari berada di alam. Anak-anak mengurangi gejala hiperaktif  lebih banyak saat mereka bermain di taman yang penuh rumput dan pepohonan daripada di taman yang penuh keramaian.

3. Bantu anak makan dengan benar

Nutrisi bukanlah penyebab langsung gangguan hiperaktif, tetapi makanan dapat memengaruhi kondisi mental anak, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku.

Memantau dan mengubah apa, kapan, dan seberapa banyak anak makan dapat membantu mengurangi gejala hiperaktif. Semua anak mendapat manfaat dari makanan segar, waktu makan teratur, dan tidak ada makanan cepat saji.

Prinsip-prinsip ini berlaku terutama untuk anak hiperaktif, yang impulsif dan gangguannya dapat menyebabkan anak melewatkan waktu makan (makan tidak teratur dan makan berlebihan. Anak yang diketahui tidak bisa makan teratur.

Tanpa bimbingan orang tua, anak hiperaktif mungkin tidak makan selama satu jam dan kemudian tidak makan apa-apa. Hasil dari pola ini dapat merusak kesehatan fisik dan mental anak.

Cegah kebiasaan makan yang tidak sehat dengan merencanakan makanan atau camilan bergizi secara teratur untuk anak. Anak hiperaktif secara fisik membutuhkan makanan sehat yang teratur. Sedangkan secara mental, waktu makan adalah istirahat yang diperlukan dan ritme harian yang terencana.

Misalnya, hindari makanan cepat saji di rumah, batasi makanan berlemak dan bergula saat makan di luar, matikan program televisi yang penuh dengan iklan makanan cepat saji, dan berikan anak vitamin dan suplemen setiap hari.

Ada sejumlah makanan untuk anak hiperaktif wajib konsumsi agar tenang seperti, ikan segar, sayur-sayuran dan buah-buahan, protein nabati serta sejumlah makanan bergizi lainnya.

4. Ajari anak untuk berteman baik dengan teman sebayanya.

Anak hiperaktif seringkali mengalami kesulitan dalam interaksi sosial yang sederhana. Mereka mungkin kesulitan membaca isyarat sosial, banyak bicara, sering menyela, atau tampak agresif.

Ketidakdewasaan emosional anak-anak hiperaktif membedakan mereka dari orang lain seusia mereka dan membuat mereka menjadi sasaran intimidasi atau perlakuan tidak baik.

Namun jangan lupa bahwa banyak anak hiperaktif yang sangat cerdas dan kreatif akhirnya menemukan cara bergaul dengan orang lain dan mengenali orang yang bukan teman baik. Anak hiperaktif mengalami kesulitan mempelajari keterampilan sosial dan aturan sosial.

Orang tua dapat membantu anak hiperaktif menjadi pendengar yang baik, belajar membaca wajah dan bahasa tubuh orang, serta lebih banyak berinteraksi dalam kelompok.

  • Bicaralah dengan anak secara lembut tetapi jujur ​​tentang tantangan dan bagaimana orang-orang dapat membuat perbedaan.
  • Mainkan berbagai skenario sosial  dengan anak. Misalnya skenario jual beli dan usahakan agar menjadi kegiatan yang menyenangkan.
  • Berhati-hatilah saat memilih teman bermain untuk anak dengan kemampuan bahasa fisik yang serupa.
  • Pada awalnya, undang hanya satu atau dua teman sekaligus. Awasi mereka saat bermain.
  • Beri anak-anak waktu dan ruang untuk bermain dan hadiahi permainan yang baik.

5. Terstruktur dan konsisten

Anak hiperaktif lebih mungkin menyelesaikan tugas dengan sukses ketika tugas terjadi dalam pola dan tempat yang dapat diprediksi. Ini adalah tugas orang tua untuk menciptakan dan memelihara struktur rumah sehingga anak-anak mengetahui apa yang diharapkan dan apa yang harus dilakukan.

Cara mengatasi anak hiperaktif usia 3 tahun sampai 4 tahun dengan menerapkan cara terstruktur dan konsisten ini jika dilakukan terus menerus memungkinkan anak hiperaktif lebih terarah.

Anak-anak dengan gangguan hiperaktif yang  memiliki salah satu dari gejala yaitu tidak dapat memperhatikan, hiperaktif, atau bertindak tanpa berpikir.

Oleh karena itu, jika orang tua khawatir dan mengalami gejala-gejala yang telah dijelaskan di atas pada anaknya, jangan ragu untuk memeriksakan anak kita ke dokter spesialis, agar anak hiperaktif dapat ditangani dengan sebaik mungkin.

Anak hiperaktif biasanya memiliki  kecerdasan di atas rata-rata, sehingga orang tua bisa benar-benar mengetahui kelebihan anak hiperaktif sehingga dapat lebih memahami dan memaksimalkan kemampuannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn