Saat anak memiliki kebiasaan mengisap jempol yang berbeda dari anak-anak lainnya mungkin terlihat sangat menggemaskan, tapi lama kelamaan anak terus-terusan mengisap jempolnya bahkan sampai sepanjang hari tampaknya agak mengkhawatirkan kemudian saat anak dilarang akan menjadi penyebab anak cepat marah atau ngambek.
Sebenarnya kebiasaan anak mengisap jempol bukannya tanpa manfaat, manfaatnya seperti kemampuan melatih menggigit, mengisap dan juga mengunyah.
Ketika anak memiliki kebiasaan mengisap jempol sampai anak berusia 5 tahun atau lebih jangan dianggap sepele dan sebaiknya segera ambil sikap karena kebiasaan ini jika terbawa sampai anak tumbuh dewasa akan beresiko menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan anak.
Menghentikan kebiasaan anak memang bukanlah hal yang mudah tetapi bukan berarti tidak bisa dicoba sama sekali, jika ibu ingin mengikuti cara-cara dibawah ini semoga bisa menghentikan kebiasaan anak segera hilang. Adapun cara menghentikan anak isap jempol sebagai berikut:
Cara ini bisa dibilang sebagai pengingat bagi anak, jadi saat anak tidak sadar mengisap jempolnya yang ia isap justru sarung tangannya dengan begitu perlahan-lahan hal ini membuat anak jadi malas untuk mengisap jempol dan pada akhirnya hilang kebiasaan buruk tersebut.
Tetapi perlu pahami juga jika anak sendiri menghentikan kebiasaan mengisap jempolnya bukan hal yang mudah dilakukan oleh sebab itu, ketika anak berusaha sangat keras untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut jangan lupa untuk memberinya pujian.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan memiliki anak kebiasaan mengisap jempol, salah satunya adalah stress, kemungkinan terjadi akibat resiko anak stress karena banyak les atau khawatir saat ibunya tidak ada di samping anak tersebut.
Jika ini sebab terjadinya kebiasaan buruk anak ada baiknya ibu mendampingi anak atau membuat nyaman anak ketika anak sudah mulai terlihat khawatir atau stress. Caranya sangat gampang yaitu dengan mencoba peluk anak dan ucapkan kalimat-kalimat yang bisa membuatnya tenang.
Jika bisa sebelum ibu pergi ada baiknya ibu pamitan terlebih dahulu pada anak. Dengan begitu anak akan mengerti dan tidak merasa khawatir atau stress lagi ketika ibu tidak ada disampingnya.
Terkadang melarang bukanlah solusi yang tepat untuk menghentikan kebiasaan buruk anak. Jadi daripada ibu langsung meminta anak untuk berhenti dari kebiasaan tersebut atau justru memarahinya, coba ibu dan ayah berikan hadiah pada anak jika anak berhasil meninggalkan kebiasaan mengisap jempolnya.
Hadiah tersebut tidak harus berbentuk barang, hadiah ibu dan ayah berikan bisa juga berupa kelonggaran aturan. Misalnya, anak boleh makan es krim untuk setiap akhir pekan atau membolehkan anak main di luar rumah lebih lama dari jadwal biasanya.
Ketika anak sudah agak besar, ibu bisa memberikan batasan waktu sambil terus diingatkan setiap hari. Misalnya, bilang ke anak untuk boleh mengisap jempol di sore atau siang hari saja dengan begitu anak akan jadi lebih paham bahwa tidak setiap waktu ia bisa mengisap jempolnya.
Dengan cara ini diharapkan anak akan mengerti terhadap aturan yang orang tua berikan dan semakin berusaha untuk terus menghentikan kebiasaannya.
Agar anak lebih mengerti mengapa ia perlu menghentikan kebiasaan mengisap jempol tersebut, coba orang tua berikan pemahaman kepadanya tentang bahaya mengisap jempol. Jelaskan secara sabar dan perlahan kepada anak bahwa kebiasaan mengisap jempol bisa membawa dampak buruk bagi kesehatannya.
Tetapi, ingat ibu harus melakukan dengan cara yang sesuai dengan tahapan usianya. Jika usia anak 2 tahun, ibu bisa menjelaskannya dengan kalimat yang sesederhana mungkin dan jika perlu gunakan juga gambar-gambar yang menarik karena saat menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti anak akan menjadi penyebab anak usia 2 tahun sering menangis.
Kebiasaan mengisap jempol umumnya dimulai dan dilakukan anak selama fase oral anak yang pada kenyataannya termasuk fase penting dalam tumbuh kembang anak yakni sekitar 3-4 bulan hingga 12-18 bulan.
Oleh karena itu, kebiasaan-kebiasaan mengisap jempol mulai berkurang saat melewati usia 1 tahun terus menerus akan bertahap hingga berhenti dengan sendirinya tetapi, pada sebagian kasus anak menjadi semacam kecanduan pada kebiasaan ini dan anak tidak mau untuk berhenti hingga terbawa sampai usia dewasa.
Mulai sekarang harus mulai waspada terhadap kebiasaan anak. Perhatikan kebiasaan anak mana kebiasaan yang buruk dan mana kebiasaan yang baik agar ibu bisa tahu juga mana yang perlu dihilangkan dan mana yang perlu dipertahankan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…