Categories: Imunisasi

4 Cara Pemberian Imunisasi Campak yang Benar untuk Mengurangi Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit campak pada anak bisa terjadi pada anak yang memang tidak pernah menerima imunisasi campak yang lengkap. Imunisasi campak termasuk dalam imunisasi dasar sehingga wajib untuk diberikan. Sayangnya masih banyak orang tua yang takut dengan efek samping imunisasi campak. Memang imunisasi campak bisa menyebabkan efek samping pada anak dan bayi tapi sebenarnya bisa dicegah dan dirawat dengan baik. Dan jika imunisasi campak diberikan dengan benar maka juga bisa mengurangi resiko efek sampingnya. Berikut ini kami akan menjelaskan cara pemberian imunisasi campak yang benar untuk mengurangi efek samping.

  1. Persiapan vaksin
  • Tenaga medis yang akan memberikan vaksin harus mencuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih khusus. Ini penting untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme yang bisa masuk ke jarum suntik atau vaksin.
  • Vaksin campak berbentuk bubuk kuning sehingga harus dicampur sebelum digunakan. Pengencer menggunakan cairan khusus yang bisa disuntikkan ke dalam tubuh.
  • Persiapan pengenceran dilakukan ketika anak sudah siap di imunisasi atau sudah ada di ruangan tenaga medis.
  • Vaksin yang sudah diencerkan hanya bisa bertahan selama 6 jam saja.
  • Buka botol ampul pengencer dan pastikan obat tidak kadaluarsa. Bahan pengencer untuk vaksin campak juga harus dengan vaksin campak.
  • Bersihkan bagian luar ampul dengan kapas yang sudah disterilkan. Pegang ampul dengan kain yang bersih dan rusak pada bagian ujungnya.
  • Gunakan jarum suntik 5 ml dan jarum pencampur streil ukuran 76 mm dan 18 gauge.
  • Letakkan jarum suntik pada bagian ampul yang terbuka kemudian tarik hingga keluar.
  • Tarik perlahan ke dalam jarum suntik dan masukkan kembali perlahan ke ampul dan ulang beberapa kali.
  • Setelah tercampur vaksin bisa digunakan.
  1. Persiapan posisi anak
  • Setelah obat campak pada anak yang dibentuk dalam vaksin sudah siap maka biarkan bagian lengan kiri atas anak terbuka. Tenaga medis dan orang tua bisa membuat area ini bersih karena suntikan campak akan diberikan di bagian ini.
  • Anak dipangku orang tua dengan bagian kiri berada di sekitar anak, kepala anak ditopang menggunakan tangan lain orang tua.
  • Lengan kanan di selipkan pada bagian bawah tangan kiri orang tua.
  1. Cara penyuntikan
  • Tenaga medis akan menggunakan jarum berukuran 0.5 ml dan 25 mm yang steril.
  • Tenaga medis akan memegang lengan anak dari bagian bawahnya, jari-jari menjepit dengan santai dan kuat.
  • Suntik dengan menekan jarum ke kulit dengan bentuk miring dan tidak lurus ke bawah.
  • Tidak mendorong jarum terlalu dalam.
  • Untuk menhindari kesalahan maka gunakan ibu jari dan jari untuk mengatur kedalaman jarum ke kulit.
  • Tekan pompa suntik dengan kuat dan tarik cepat saat sudah selesai. Berikan kapas pada bagian bekas suntikan dan tekan ringan.
  1. Larangan penting
  • Vaksin campak dengan dosis 0.5 ml hanya untuk anak usia 9 bulan.
  • Jika terbentuk bekas vaksin maka lindungi dari panas dan sinar matahari.
  • Tenaga medis sebaiknya sudah tidak menggunakan vaksin yang sudah diencerkan dengan waktu lebih dari 6 jam sejak disiapkan.

Cara Mencegah Efek Samping

  1. Kondisi bayi atau anak harus sehat. Untuk mencegah efek samping imunisasi campak seperti efek samping imunisasi MR, maka anak harus dalam kondisi yang sehat. Sebelum tenaga medis memberikan suntikan imunisasi maka anak akan diperiksa umum, meliputi suhu tubuh, kondisi kesehatan sebelum imunisasi, kondisi lidah, dan juga pemeriksaan lain. Jika layak maka anak bisa diberikan imunisasi.
  2. Melindungi bagian suntikan. Setelah diberi kapas dan plester maka orang tua harus melindungi bagian suntikan campak. Caranya dengan menghindarkan bagian tersebut dari sinar matahari dan panas.
  3. Berikan obat pencegah demam. Jika muncul tanda demam maka lakukan cara mengatasi demam pada anak. Minta pada dokter anak untuk memberikan obat demam untuk berjaga-jaga saja. Jika tidak ada tanda demam, tidak perlu diberikan.
  4. Berikan ASI atau susu formula. Bayi yang masih menerima ASI sebaiknya segera mendapatkan ASI setelah divaksin. Manfaat ASI untuk bayi atau susu formula sangat penting untuk anak. ASI atau susu formula bisa menjadi makanan yang mengandung bahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga efek samping imunisasi tidak terlalu berat.

Jadi sekarang Anda sudah tahu tentang cara pemberian imunisasi campak yang benar untuk mengurangi efek samping. Orang tua sebaiknya tidak perlu takut lagi setelah membaca semua informasi tersebut. Karena lebih baik menerima sedikit efek samping daripada anak nantinya akan terkena penyakit campak.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago