Diantara penyakit yang sering di derita oleh anak dan balita adalah penyakit campak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala ruam pada sekujur tubuh yang disertai deman dan rasa nyeri bahkan muntah-muntah. Campak terjadi akibat infeksi virus rubella dan sangat mudah menular. Pengobatan yang dilakukan pada orang yang terkena campak biasanya hanya berupa tindakan untuk mengurangi […]
Category: Imunisasi
Imunisasi bayi menjadi hal yang tidak boleh diabaikan oleh para ibu. Imunisasi yang dilakukan memiliki manfaat untuk mencegah berbagai macam penyakit masuk ke dalam tubuh bayi, selain dari menyusui dengan ASI. Banyak orangtua yang menyesali ketika melewatkan salah satu imunisasi yang diwajibkan bagi bayi dan kemudian hari bayi tersebut mengalami penyakit akibat dari tidak melakukan imunisasi yang diwajibkan.
Misalnya saja ibu melewatkan imunisasi BCG untuk anaknya dan di kemudian hari anaknya tersebut mengalami penyakit TBC. Mencegah memang lebih baik dibandingkan dengan mengobati. Oleh sebab itulah bagi para ibu wajib menanyakan kepada bidan atau petugas kesehatan di wilayahnya, untuk mengetahui seluk-beluk tentang program imunisasi bayi ini.
Pengertian Imunisasi
Sesuai dengan kata dasarnya, imunisasi diambil dari kata imun. Imunisasi bermanfaat untuk menjaga sistem imun bayi agar terhindar dari berbagai penyakit. Sistem imun pada bayi perlu dibentuk, sehingga diperlukan imunisasi bagi setiap bayi. Di Indonesia mengenal Imunisasi wajib yang diberikan oleh bayi, berikut ini ulasan selengkapnya.
Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis adalah imunisasi yang diberikan untuk pencegahan masuknya virus hepatitis atau yang lebih dikenal dengan VHB. Jangan pernah anggap remeh virus ini, karena virus ini bisa menyebabkan bayi mudah terkena sirosis hati atau kerusakan hati, pengerutan hati bahkan yang lebih buruknya lagi adalah kanker hati. Tes darah saat hamil juga diperlukan untuk mengindikasikan adanya virus hepatitis ini selama kehamilan.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi memiliki jadwalnya sendiri-sendiri. Imunisasi hepatitis B ini harus dilakukan tiga kali pada bayi.
- Hepatitis B-1 – Imunisasi ini harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir ke dunia. Ibu yang memiliki status HBsAg positif, bayi dalam waktu 12 jam setelah dilahirkan harus diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin atau imunisasi Hepatitis B-1. Jika status HBsAg sang ibu belum diketahui dan ketika dilakukan pengecekan ternyata HBsAg sang ibu positif maka bayi akan diberikan HBlg 0,5 ml saat umurnya belum ada tujuh hari. Sedangkan sang ibu yang status HBsAg nya negatif, bayi hanya akan diberikan vaksin Hepatitis B-1 sebelum umurnya tujuh hari. Sebelum bayi berumur tujuh hari ibu harus tes darah untuk mengetahui adakah virus VHB di dalam tubuhnya. Sehingga bayi bisa segera diberikan vaksin HB-1.
- Hepatitis B-2. Dalam rentang waktu 1 bulan dengan pemberian vaksin HB-1, bayi sudah harus diberikan vaksin Hepatitis B-2. Kebanyakan vaksin hepatitis B-2 ini diberikan saat bayi berumur 1 bulan.
- Hepatitis B-3. Umur bayi 6 bulan akan diberikan vaksin hepatitis B-3. Hal itu digunakan untuk membentuk sistem imun bayi yang sempurna terhadap penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus VHB. Hepatitis ini jika sudah menyerang bayi, maka akan sulit untuk disembuhkan. Jarak antara imunisasi HB-2 dengan HB-3 adalah 5 bulan.
Manfaat
Manfaat yang akan didapatkan oleh bayi adalah mencegah masuknya virus VHB atau virus hepatitis yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan hati. Masalah kesehatan itu adalah sirosis hati atau kerusakan hati, pengerutan hati dan yang paling fatal adalah terkena kanker hati.
Efek Samping
Setiap imunisasi yang diberikan kepada bayi akan ada efek sampingnya. Imunisasi Hepatitis B ini akan disuntikkan pada otot paha bayi. Reaksi atau efek sampingnya adalah sebagai berikut ini :
- Menimbulkan warna merah pada bekas suntikan.
- Bayi akan terkena demam yang ringan antara satu atau dua hari setelah imunisasi. Bahkan ada bayi yang demamnya bisa lebih dari dua hari. Tergantung dengan kondisi fisik bayi tersebut masing-masing. Cara mengatasi demam pada bayi setelah imunisasi bisa dikonsultasikan pada tenaga medis yang bersangkutan.
Imunisasi BCG
Imunisasi BCG adalah jenis imunisasi yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit bernama tuberkulosis atau TBC. TBC disebabkan oleh virus bernama tubercle bacii. Virus itu bisa hidup di dalam aliran darah seseorang. Agar memiliki kekebalan terhadpa virus ini bayi perlu diberikan imunisasi atau vaksin BCG atau Bacillus Celmette Guerin. Imunisasi BCG ini seperti memasukkan basil ke dalam aliran darah bayi.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi BCG ini bisa diberikan saat bayi baru lahir. Saat bayi baru lahir, dia akan mendapatkan berbagai macam imunisasi sekaligus misalnya saja imunisasi BCG dan setelah 12 jam dilahirkan imunisasi Hepatitis B. Namun orangtua yang belum melakukan tes darah harus melakukan tes darah terlebih dahulu sebelum melakukan vaksin HB terhadap bayinya. Berikut ini jadwal pemberian imunisasi BCG :
- 0 bulan – Artinya bayi saat lahir harus segera disuntik atau melakukan imunisasi ini.
- 2 bulan – Jika saat lahir tidak diberikan vaksin dengan alasan vaksin BCG habis dan tidak bisa didapatkan di tempat persalinan. Ibu bisa melakukan vaksin BCG saat bayi berumur dua bulan atau selambat-lambatnya berumur kurang dari tiga bulan. Sebelum melakukan vaksin, pihak medis akan melakukan tes tuberkulin di dalam tubuh bayi tersebut. Apakah bayi sudah ada virus tuberkulinnya atau belum. Sia-sia saja vaksin yang diberikan jika ternyata di dalam tubuh bayi memiliki virus tuberkulin positif.
Manfaat
Manfaat dari imunisasi ini adalah menangkal virus penyebab TBC di dalam tubuh bayi. Jika virus penyebab TBC bisa dicegah maka bayi bisa terhindar dari penyakit TBC.
Efek Samping
Imunisasi BCG yang diberikan pada lengan kanan atas bayi akan membawa dampak atau reaksi bagi tubuh bayi. Berikut ini efek samping atau reaksi yang terjadi saat bayi habis melakukan imunisasi BCG :
- Efek Normal – Efek samping normal yang biasa terjadi setelah melakukan imunisasi BCG adalah akan ada bengkak kecil di tempat bekas penyuntikan garis tengahnya 10 mm. Dua atau tiga minggu setelah imunisasi, bengkak tersebut berubah menjadi abses kecil dan berubah menjadi luka yang garis tengahnya 10 mm. Ibu sebaiknya jangan memberikan salep atau obat apapun pada luka tersebut. Biarkan luka tersebut terbuka dan jika ingin di tutup bisa menggunakan kain kasa yang kering. Luka itu akan sembuh dengan sendirinya. Luka itu bisa membentuk jaringan parut dengan diameter 3-7 mm.
- Efek berat – Efek samping yang berat setelah melakukan imunisasi ini adalah peradangan dan juga adanya pembengkakan pada leher atau ketiak. Segera hubungi pihak medis yang melakukan vaksin sebelumnya. Sebab efek samping tersebut bisa tanda terjadinya kesalahan saat penyuntikan atau bisa menggunakan cairan vaksin dengan dosis yang tinggi.
- Efek cepat – Efek cepat dari vaksin BCG adalah bayi akan mengalami pembengkakan sebelum dua minggu setelah vaksin. Pembengkakan itu bisa maju menjadi 10 hari setelah vaksin atau bahkan satu minggu setelah vaksin. Ada dua indikasi jika pembengkakan terjadi lebih cepat. Pertama adalah anak sudah mendapatkan imunisasi BCG sebelumnya dan sudah memiliki kekebalan terhadap penyakit TBC. Yang kedua adalah anak sudah terinfeksi dengan penyakit TBC. Terutama bayi yang melakukan vaksin pada umur kurang dari tiga bulan.
Imunisasi DTP
Imunisasi ini diberikan untuk pembentukan sistem imun pada bayi terhadap penyakit difteri, tetanus dan pentusis. Oleh sebab itulah imunisasi ini diberi nama DTP.
Jadwal Imunisasi
Sama halnya dengan imunisasi hepatitis B. Imunisasi DTP diberikan selama tiga kali kepada bayi. Berikut ini jadwal imunisasinya :
- DTP-1. Imunisasi DTP-1 diberikan saat bayi berumur lebih dari enam minggu dan selambat-lambatnya bayi berumur dua bulan. Imunisasi ini bisa digabungkan bersamaan dengan vaksin Hib-1 jika ibu mau. Pemberian vaksin DTP ini bisa dengan memberikan DTwp atau DTap pada si kecil.
- DTP-2. Imunisasi DTP-2 bisa memberikan DTwp atau Dtap pada si kecil. Bisa digabungkan dengan imunisasi Hib kedua atau bisa juga diberikan secara terpisah. Pemberian imunisasi DTP-2 ini saat bayi berumur 4 bulan.
- DTP-3. Imunisasi DTP-3 diberikan saat bayi berumur enam bulan sehingga memiliki jarak dua bulan dengan imunisasi DTP-2. Sama halnya dengan imunisasi DTP sebelumnya, imunisasi DTP-3 ini bisa digabungkan dengan imunisasi Hib-3.
Manfaat
Manfaat dari imunisasi ini adalah untuk memberikan sistem imun pada bayi dalam mencegah penyakit difteri, tetanus dan pentusis.
Efek Samping
Efek samping dari pemberian imunisasi DTP pada bayi adalah sebagai berikut ini :
- Bayi kurang nafsu makan. Jika bayi masih ASI eksklusif maka bayi tidak mau minum asi seperti biasanya
- Bayi merasakan nyeri pada bekas suntikan sehingga bayi hanya bisa menangis setiap waktunya, bisa mengganggu pola tidur bayi.
- Bayi mengalami muntah
- Bayi mengalami demam setelah imunisasi
Perawatan Ibu pada Bayi
Banyak ibu yang merasa cemas dengan efek samping yang dihasilkan setelah imunisasi bayi DTP ini, sehingga ibu bingung dan khawatir saat bayinya mengalami beberapa efek samping tersebut. Berikut ini cara yang bisa dilakukan ibu untuk mengatasi efek samping setelah bayi melakukan imunisasi DTP :
- ASI lebih sering – Meski ada bayi yang menolak minum ASI, tugas ibu tetaplah memberikan ASI sesering mungkin. ASI bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh bayi yang demam akibat imunisasi. Lakukan cara memperbanyak ASI bagi ibu yang produksi ASInya sedikit.
- Dekapan – Ibu bisa mendekap bayi sehingga rasa nyeri pada bayi berkurang akibat dekapan sang ibu.
- Hindari bedong – Banyak masyarakat jawa yang masih menggunakan bedong atau selendang yang dililitkan pada tubuh bayi. Bayi setelah imunisasi DTP tidak boleh dibedong dan diberikan selimut yang tebal. Sebab bayi akan mudah berkeringat dan membuat tubuhnya semakin tidak nyaman.
- Kompresan – Untuk menghilangkan demam pada bayi, ibu bisa mengompres tubuh bayi menggunakan air hangat.
- Pijatan halus – Pijatan halus pada bayi akan memberikan rasa nyaman.
- Termometer – Sediakan selalu alat termometer untuk mengukur suhu tubuh bayi. Jika suhu tubuh bayi panasnya di atas normal atau di atas 38 derajat celcius segera hubungi bidan atau dokter anak. Termometer juga bisa melihat apakah suhu tubuh bayi mengalami penurunan.
Imunisasi Hib
Imunisasi Hib adalah jenis imunisasi yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk melindungi bayi dari berbagai macam bakteri dan juga virus.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi Hib ini akan diberikan dalam tiga tahap dan sebanyak 3 dos. Berikut ini jadwal imunisasinya :
- Hib-1. Imunisasi ini akan diberikan saat bayi umur dua bulan. Jarak pemberian imunisasi berikutnya adalah 2 bulan. Pemberian imunisasi ini bisa diberikan secara terpisah atau bisa juga digabungkan dengan imunisasi DTP-1.
- Hib-2. Imunisasi Hib-2 bisa diberikan saat bayi berumur 4 bulan. Pemberiannya bisa diberikan secara terpisah atau digabungkan dengan imunisasi DTP-2.
- Hib-3. Jika dua imunisasi Hib sebelumnya menggunakan Hib-OMP maka imunisasi Hib-3 tidak perlu diberikan. Namun jika tidak, Hib-3 bisa diberikan saat bayi berumur enam bulan.
Manfaat
Imunisasi Hib bisa digunakan untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteria atau virus. Penyakit tersebut misalnya saja radang paru-paru, radang selaput otak atau yang disebut dengan salesma.
Efek Samping
Efek samping dari imunisasi Hib ini adalah sebagai berikut ini :
- Nyeri kemerahan – Bayi merasakan nyeri dan bekas suntikan berwarna kemerahan
- Bengkak – Bekas suntikan dari imunisasi tersebut adalah di tempat bekas suntikan bayi akan ada bengkak. Bengkak bisa terjadi 1 sampai dengan 3 hari pasca imunisasi.
- Sering menangis – Hal itu dikarenakan bayi merasakan nyeri di bekas suntikan
- Demam – Demam bisa sembuh dalam jangka waktu 3 hari.
- Nafsu makan hilang – Bayi setelah merasakan efek dari imunisasi adalah tidak mau makan dan juga tidak mau minum ASI.
Imunisasi Polio
Imunisasi polio adalah imunisasi yang penting bagi bayi. Banyak fakta di lapangan terjadi, bayi yang tidak diberikan imunisasi folio memiliki kekurangan di organ kakinya. Saat besar, bayi tersebut bisa terkena penyakit polio.
Jadwal Imunisasi
Polio diberikan empat kali. Jadwal imunisasinya adalah sebagai berikut ini :
- Polio-1. Polio pertama akan diberikan saat bayi akan pulang ke rumah. Fungsinya adalah untuk menghindari virus dengan vaksin.
- Polio-2. Imunisasi polio yang kedua akan diberikan saat bayi berumur dua bulan
- Polio-3. Imunisasi polio ketiga akan diberikan saat bayi berumur 4 bulan
- Polio-4. Polio empat akan diberikan saat bayi berumur enam bulan
Imunisasi Polio
Imunisasi polio bermanfaat untuk menghindarkan bayi dari penyakit polio. Penyakit polio biasanya akan menyerang tangan atau kaki bayi saat sudah besar. Kaki dan tangan akan mengecil, untuk berjalan kaki akan membentuk huruf X atau O.
Efek Samping
Sama halnya dengan imunisasi yang lainnya. Imunisasi ini memiliki efek samping yang bisa terjadi dan dirasakan oleh bayi. Efek sampingnya adalah sebagai berikut ini :
- Setiap imunisasi yang diberikan pada bayi akan memiliki efek samping berupa demam
- Bayi juga akan merasakan mual dan memuntahkan ASI yang diminumnya
- Bayi akan merasakan nyeri pada bekas suntikannya
- Efek ini jarang terjadi pada bayi, namun bayi yang memiliki penyakit stuip akan mudah kejang jika mengalami demam tinggi yang diakibatkan imunisasi
Imunisasi Campak
Imunisasi campak digunakan untuk mencegah virus campak ke bayi. Sebenarnya tanpa imunisasi ini pun bayi sudah akan mendapatkan sistem imun dari ibunya. Bertambahnya usia, sistem imun dari sang ibu menurun sehingga bayi membutuhkan vaksin tambahan untuk bisa mencegah penyakit campak.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi campak hanya akan diberikan satu kali yaitu saat bayi berumur 9 bulan. Namun imunisasi ini akan dilanjutkan saat bayi telah beranjak menjadi anak-anak. Campak kedua dan campak ketiga akan diberikan saat anak-anak berusia dua tahun dan juga enam tahun.
Manfaat
Manfaat imunisasi ini adalah untuk mencegah penyakit campak pada bayi. Penyakit campak adalah penyakit yang bisa menyerang bayi adan anak-anak. Ciri-cirinya adalah akan ada ruam merah di sekujur tubuh bayi, mata bayi merah, mata sensitif terhadap cahaya, demam dan mulut serta tenggorokan muncul bercak-bercak putih. Campak ini bisa menular lewat udara dan bersin.
Efek Samping
Efek samping dari imunisasi campak ini adalah demam dan juga nafsu makan menjadi hilang.
Imunisasi Rotavirus
Imunisasi ini bisa mencegah berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan kematian pada anak. Vaksin ini akan memberikan perlindungan yang luas kepada bayi dan juga anak-anak.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi ini akan diberikan selama tiga kali. Yaitu saat bayi berumur dua bulan, empat bulan dan juga enam bulan.
Manfaat
Manfaat vaksin ini adalah untuk mencegah penyakit diare pada anak. Sebelum vaksin ini diwajibkan dan diberlakukan pada anak, banyak kasus diare yang menyerang bayi dan anak-anak menyebabkan kematian. Namun dua tahun setelah imunisasi ini digalakkan, angkanya semakin berkurang.
Efek Samping
Ketiga imunisasi rotavirus yang diberikan oleh pihak medis akan menyebabkan berbagai efek samping sebagai berikut ini :
- Nyeri di perut – Bayi akan banyak menangis ketika diberikan imunisasi ini. Hal itu dikarenakan bayi merasakan nyeri pada perutnya.
- Mual dan muntah – Bayi akan merasakan mual kemudian muntah setelah diberikan imunisasi ini.
- Demam dan diare – Demam dan diare adalah efek umum yang sering terjadi saat bayi mendapatkan imunisasi ini.
Imunisasi Pnemokokus
Vaksin ini adalah vaksin yang penting untuk mencegah penyakit radang selaput otak pada bayi. Vaksin ini juga untuk mencegah terjangkitnya bayi dengan bakteri penyebab radang selaput otak pada bayi.
Jadwal imunisasi
Imunisasi ini akan diberikan pada bayi saat bayi berusia dua bulan, empat bulan dan juga enam bulan.
Manfaat
Manfaat dari imunisasi ini adalah mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae seperti di bawah ini :
- Radang selaput otak atau meningitis
- Pneumonia
- Septicaemia
Efek Samping
Efek samping dari pemberian vaksin ini adalah bekas suntikan akan muncul bengkak dan juga warna merah. Bayi juga akan merasakan demam ringan.
Imunisasi Influenza
Seperti namanya, imunisasi ini digunakan untuk mencegah bayi terkena penyakit yang disebabkan oleh virus. Bayi akan mudah sekali terkena virus dikarenakan sistem imunnya yang belum sempurna.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi ini akan diberikan saat bayi berusia setelah enam bulan dan diberikan selama dua kali dan jarak pemberian vaksin adalah satu bulan. Misalnya saja bayi umur tujuh bulan diberikan vaksin ini, maka saat bayi berumur 8 bulan harus diberikan vaksin ini lagi.
Manfaat
Manfaat imunisasi ini adalah untuk mencegah berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit itu misalnya influenza, demam dan juga batuk.
Efek Samping
Efek samping pada bayi adalah sebagai berikut ini :
- Demam
- Batuk
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Efek samping akibat imunisasi influenza yang jarang terjadi adalah bersin-bersin seperti mau flu, pernafasan sesak atau sesak nafas, telinga terasa sakit dan juga akan terasa gatal-gatal pada seluruh badan pasca imunisasi
Imunisasi bayi dan anak-anak sebenarnya terdiri dari banyak jenis, beberapa imunisasi di atas adalah imunisasi yang wajib dilakukan. Ketahui informasi selengkap tentang imunisasi bayiini pada tenaga medis anda.

Setiap orang tua tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga, merawat, dan membesarkan bayinya agar memiliki kondisi perkembangan yang normal. Dengan peran orang tua tersebut maka kondisi bayi yang masih rentan akan aman dan selalu terjaga kondisi kesehatannya sehingga tidak muncul berbagai macam bentuk permasalahan kesehatan termasuk gangguan tumbuh kembang anak. Diantara […]
Memberikan upaya perlindungan kesehatan kepada bayi dan anak memang sangat penting. Karena itu setiap orang tua harus menyadari bahwa memberikan vaksinasi dan imunisasi memang harus dilakukan. Pada beberapa daerah seringkali kedua hal ini banyak ditinggalkan dan dilarang. Memang ada beberapa efek samping seperti efek samping imunisasi MR, namun semua efek ini bisa dicegah dan dirawat […]
Mengikuti jadwal imunisasi bayi baru lahir atau sampai imunisasi selesai memang sangat penting dilakukan. Namun adakalanya bayi sakit dan mereka menjadi sangat rewel. Banyak orang tua yang takut untuk melakukan imunisasi saat bayi sedang sakit. Sementara para pakar medis mengatakan jika imunisasi bisa ditunda ketika kondisi kesehatan bayi memang tidak memungkinkan. Sementara jika hanya karena […]
Imunisasi adalah tindakan yang wajib dilakukan pada bayi atau anak sesuai dengan jadwal imunisasi dari pemerintah. Selama ini sudah ada jadwal imunisasi bayi baru lahir yang ditetapkan namun masih banyak orang tua yang tidak mau mengikuti. Kebanyakan orang tua tidak mau bayi atau anak terkena efek samping setelah imunisasi, seperti demam, rewel dan terkadang juga […]
Penyakit campak pada anak memang salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan sering menyerang bayi yang tidak mendapatkan imunisasi. Sementara itu daerah di Indonesia yang menjadi endemi penyakit campak akan mendapatkan perhatian lebih. Saat ini imunisasi campak sudah menjadi program pemerintah dan wajib untuk bayi yang sudah berusia 9 bulan atau kurang asalkan memenuhi […]
Imunisasi pentabio adalah jenis imunisasi yang menjadi gabungan dari lima vaksin sekaligus. Imunisasi ini diberikan untuk melengkapi jenis imunisasi yang lebih lengkap pada bayi dan anak-anak. Waktu yang paling disarankan untuk melakukan imunisasi antara umur 2, 4 dan 6 bulan. Imunisasi biasanya akan diulangi lagi ketika anak sudah berumur 18 bulan sampai 3 tahun. Banyak […]
Imunisasi DTP adalah salah satu imunisasi wajib yang harus diberikan dengan waktu yang tepat. Imunisasi ini penting untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan pertusis. Penyakit difteri dan pertusis menyebar dari penderita ke orang yang sehat. Sementara penyakit tetanus menyebar melalui luka yang terinfeksi bakteri tetanus. Penyakit difteri bisa menyebabkan lapisan tebal pada belakang tenggorokan. Akhirnya […]
Campak pada anak memang penyakit wabah yang sebenarnya sangat menakutkan. Karena itu pemerintah dan lembaga kesehatan dunia sudah memberi aturan untuk memberikan imunisasi campak pada setiap anak. Imunisasi akan membuat tubuh anak kebal terhadap penyakit campak, termasuk ketika ada wabah besar di sebuah daerah. Sayangnya kesadaran orang tua untuk memberikan imunisasi campak memang masih rendah. Banyak […]
Berbagai jenis – jenis autis memang membuat banyak orang tua merasa sangat khawatir. Kemudian orang tua mulai berpikir jika autis disebabkan oleh berbagai jenis obat yang masuk ke dalam tubuh anak sejak bayi. Termasuk jika bayi mendapatkan vaksin atau imunisasi yang lengkap. Vaksin dibuat dengan tujuan untuk membuat tubuh bayi dan anak-anak kebal terhadap berbagai […]