Setiap ibu tentu akan memiliki tanggung jawab yang besar selepas proses persalinan dan pastinya sangat erat dengan masalah tumbuh kembang bayi pasca terlahir ke dunia hingga dewasa nanti. Salah satu bentuk tanggung jawab tersebut dipenuhi melalui pemberian nutrisi yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan bayi serta berguna dalam kehidupannya. Nutrisi yang sebaiknya wajib diberikan serta selalu menjadi ajuran wajib dari badan kesehatan dunia (WHO) adalah air susu ibu atau yang lebih dikenal dengan nama asi.
Sesuai dengan anjuran mayoritas dokter spesialis anak, pemberian air susu ibu sebaiknya dilakukan minimal hingga usia 6 bulan dan dapat dihentikan bila sudah mencapai usia 2 tahun. Hal ini diperlukan agar bayi dapat memperoleh manfaat asi untuk bayi secara maksimal. Beberapa manfaat asi untuk bayi tersebut seperti sebagai nutrisi lengkap proses perkembangan baik fisik maupun kecerdasannya, meningkatkan sistem imun dalam tubuhnya yang masih sangat rentan, serta menguatkan hubungan emosional antara ibu dan bayi.
Proses menyusui terkadang akan menimbulkan berbagai macam kondisi yang bisa jadi menjadi penghalang bayi untuk mendapatkan asi sampai usia yang dianjurkan. Salah satu kondisi yang sering kali muncul dan dapat menjadi penghadang masuknya manfaat asi bagi bayi tersebut adalah keadaan dimana bayi muntah banyak setelah minum asi. Kondisi muntahnya bayi ketika mengkonsumsi asi dapat disebabkan oleh beberapa hal dan diatas dengan berbagai cara yang dijelaskan dalam uraian dibawah ini.
Bayi yang muntah setelah minum asi dapat terjadi kapan saja dan hampir semua bayi pernah mengalaminya. Meskipun wajar terjadi, kondisi muntah pada bayi ini tetap perlu diwaspadai mengenai gejala dan tanda tanda penyertanya. Penyebab utama dari bayi yang mengalami muntah adalah akibat terjadinya kondisi yang disebut sebagai refluks. Refluks merupakan keadaan dimana asi yang ditelan oleh bayi kembali ke kerongkongan. Kondisi refluks tersebut dapat terjadi akibat beberapa hal yang diantaranya seperti :
Kondisi yang disebutkan diatas secara umum dapat terjadi pada bayi setelah minum susu dan tidak menimbulkan kondisi berbahaya. Ada beberapa gejala penyerta ketika bayi muntah setelah minum asi yang perlu diwaspadai sebagai penyebab bayi muntah berbahaya dan diantaranya seperti :
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa kondisi muntah setelah bayi menyusu merupakan keadaan yang biasa terjadi dan sering kali disebut dengan istilah gumoh. Untuk dapat membantu mengurangi agar bayi tidak mengalami gumoh setelah minum susu diantaranya adalah sebagai berikut ini.
Itulah beberapa hal yang dapat dijelaskan dalam artikel ini berkaitan dengan penyebab serta cara mengatasi bayi muntah setelah menyusui. Setiap orang tua harus memperhatikan kondisi muntah yang terjadi pada bayi dan usahakan selalu mengkonsultasikan kondisi bayi dengan dokter kandungan untuk dapat mengetahui dengan pasti terkait kondisi kesehatannya.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…