Percaya atau tidak, diare menjadi salah satu penyakit yang dapat membawa bayi kepada kematian di Indonesia. Hal ini diakibatkan oleh kondisi para bayi dan balita yang kemudian kekurangan cairan lalu menjadi dehidrasi. Sebagai orang tua, penting untuk memerhatikan kesehatan bayi kita berapapun usianya. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi pemicu diare pada bayi yang perlu diketahui oleh para orang tua. Dan selalu ada cara mencegah diare pada bayi, begitu juga orang dewasa agar sang anak tidak tertular. Namun bukan hanya cara mencegahnya saja yang perlu kita gali, cara mengatasi ketika diare menyerang pun sebaiknya kita pelajari, seperti yang akan dibagikan kali ini.
Penyebab Diare pada Bayi dan Orang Dewasa
Pemicu diare yang terjadi pada bayi dan orang dewasa kemungkinan bisa sama, yakni infeksi usus. Terkadang pola makan yang berubah pun juga kemudian bisa membuat diare muncul. Untuk lebih detilnya, berikut penyebab diare pada bayi yang dapat menyerang dan perlu diwaspadai :
Diare pada orang dewasa dapat disebabkan oleh :
Diare yang terjadi pada bayi bisa jadi karena tertular orang tuanya yang sudah terkena lebih dulu. Maka agar keduanya, baik sang bayi maupun orang tua, jauh dari penyakit satu ini, pencegahan diare dibagi menjadi tiga, yaitu pencegahan pada bayi, pencegahan akibat kontaminasi, serta pencegahan penularan diare.
Memang daripada mengobati akan lebih baik kalau diare bisa dicegah, tapi kalau telanjur dan buah hati kita pun sudah terkena diare. Maka sebagai orang tua kita perlu tahu apa-apa saja yang harus dilakukan.
Solusi Diare pada Bayi Berusia < 1 Tahun
Saat bayi terkena diare, jangan biarkan buah hati dehidrasi hanya karena setiap minuman atau cairan yang masuk akan keluar gara-gara sering muntah. Jangan ragu untuk melanjutkan memberikan susu formula atau ASI kepada bayi. Kalau misal sang bayi sudah tidak minum ASI tapi mengonsumsi susu formula, tingkat keenceran dari susu tersebut perlu dilebihkan.
Kalau bayi masih minum ASI, sang ibu sama sekali tidak diperbolehkan menikmati makanan dan minuman yang sekiranya malah justru bisa membuat keadaan si anak lebih buruk. Ibu wajib menghindari minum jus buah, air gula dan minuman bersoda, serta makanan seperti roti kering yang manis-manis, saus apel, serta buah pisang. Hati-hati karena konsumsi makanan atau minuman dengan kandungan air tinggi bisa menjadikan diare lebih parah.
Kalau dua cara tersebut sudah dicoba tapi hasilnya tidak kelihatan, ibu perlu khawatir dan sebaiknya langsung menghubungi tenaga medis untuk dimintai bantuan. Walau sudah tetap terus diberi susu formula atau ASI tapi tidak ada efeknya, maka biasanya larutan elektrolit pediatriklah yang nantinya akan diberikan oleh dokter kepada bayi.
Solusi Diare pada Berusia > 1 Tahun
Penanganan diare yang dialami bayi berumur kurang dari setahun dengan bayi yang usianya diatas satu tahun tentu berbeda. Bayi yang berusia satu tahun ke bawah masih mengonsumsi susu formula atau malah masih minum ASI eksklusif, sementara bayi yang sudah setahun ke atas memiliki pola makan yang sudah berbeda dan kebanyakan sudah tidak lagi minum ASI.
Penting sekali bagi para ibu untuk selalu memerhatikan minuman dan makanan yang dikonsumsi sang buah hati, apakah kebersihannya terjamin atau tidak. Setelah kena diare, ibu-ibu harus lebih teliti dan pastikan makanan disimpan di tempat yang tertutup dan aman atau pokoknya makanan apabila belum dimakan atau sisa haruslah dalam keadaan tertutup. Botol susu pun harus diperiksa secara teratur dan sangat perlu untuk mensterilkannya sebelum digunakan untuk membuat susu dan diberikan kepada si kecil.
Solusi lainnya yang terpercaya adalah bayi diberikan air tajin. Bagi para ibu yang masih awam dan belum tahu bagaimana cara membuat larutan ini, silakan siapkan tepung beras sebanyak 100 gram atau setara dengan enam sendok makan, berikut juga air matang 2 liter, dan garam dapur 1 sendok teh saja. Semua bahan bisa dicampur di satu wadah yang sama untuk direbus sehingga akhirnya menjadi yang namanya air tajin.
Cairan gula garam atau oralit merupakan cara tradisional untuk mengatasi diare yang terjadi pada anak-anak. Untuk bayi berusia satu tahun ke atas yang kena diare, sah-sah saja kalau mau diberikan cairan ini. Bagi para ibu yang belum pernah membuat larutan ini, caranya sangat mudah untuk dipraktikkan. Siapkan air panas sekitar 200ml atau setara dengan satu gelas, garam dapur ¼ sendok teh saja, serta gula pasir 1 sendok teh. Semua bahan bisa dicampur di sebuah wadah dan aduk-aduklah sampai bahan-bahan tercampur rata. Baru sesudah itu boleh diminumkan ke sang buah hati.
Jangan biarkan sang anak dibiarkan dalam kondisi dehidrasi. Dehidrasi bisa terjadi ketika ia tidak mau menyusu, terus muntah yang bahkan dalam sehari bisa dua kali lebih, dan diare dalam sehari yang bisa hingga enam kali lebih. Maka tidak perlu takut-takut untuk lanjut memberi minum susu atau makan si kecil seperti biasa meski akhirnya ia muntah. Tapi kalau para orang tua merasa kesulitan, akan lebih bijaksana untuk segera membawa sang bayi ke dokter dan melakukan konsultasi supaya penanganannya bisa tepat.
Info seputar kesehatan anak lainnya yang perlu diketahui :
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…