Saat seorang anak atau bayi sedang mengalami demam, tentunya akan menimbulkan kepanikan bagi orang tuanya. Ketakutan akan serangan penyakit seperti epilepsi pun terkadang terlintas di benak. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengatasi demam tersebut, mulai dari mengompres hingga membawanya ke dokter.
Sebenarnya demam pada anak / bayi merupakan bagian penting dari pertahanan tubuh terhadap adanya suatu infeksi yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Demam juga dapat dijadikan penunjuk timbulnya suatu infeksi pada mereka, misalnya batuk, pilek, sariawan, radang tenggorokan, diare, maupun infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan maupun pernafasan.
Suhu Tubuh Normal Bayi
Penyebab Demam
Demam dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
Gejala-gejala umum demam pada anak / bayi :
Cara Mengatasi Demam Pada Bayi
Berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama pada anak / bayi yang menderita demam :
1- Memperbanyak asupan cairan bagi anak / bayi. Memberikan cairan yang cukup dapat membantu mencegah dehidrasi, misalnya dengan memberinya air putih yang cukup, sari buah, maupun makanan berbentuk cair. Untuk bayi di bawah 1 bulan, sebaiknya cukup menyusui ASI yang cukup.
2- Rajin mengontrol suhu tubuh anak dengan termometer yang tepat untuk anak / bayi. Contohnya untuk bayi usia 0 hingga 3 bulan, pakailah termometer yang digunakan lewat anus, untuk bayi 3 bulan hingga 4 tahun bisa digunakan termometer anus maupun yang dipakai lewat mulut. Untuk anak usia 4 tahun ke atas gunakan termometer yang dipakai lewat mulut. Sebaiknya hindari menebak suhu tubuh anak jangan hanya dengan tangan, pakailah termometer.
3- Jangan memakaikan anak pakaian maupun selimut yang tebal, pakaikanlah pakaian yang tipis. Hal ini bertujuan untuk mencegah overheating (suhu panas berlebih). Selain itu, dengan menggunakan pakaian yang tipis, bayi atau anak akan bebas bergerak dan hal ini juga dapat mengurangi resiko terjadinya kejang. (baca juga : bahaya bayi kuning yang menimbulkan kejang)
4- Selalu rutin mengganti pakaian anak agar ia selalu merasa nyaman. Sebaiknya memilih pakaian yang berbahan katun yang dapat menyerap panas dan keringat anak / bayi.
5- Kompres anak dengan menggunakan air hangat (30 hingga 32 derajat celcius). Hindari penggunaan air dingin maupun alkohol pada saat mengompres, karena dapat memicu penyempitan pembuluh darah bawah kulit si anak yang justru akan mengakibatkan terperangkapnya suhu panas di dalam bagian tubuh yang lebih dalam. Selain itu, penggunaan alkohol dapat meningkatkan resiko keracunan saat kandungan alkohol terserap kulit bayi.
6- Memberikan makanan bayi dengan tekstur yang lembut serta rendah serat serta gizi yang seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh anak, seperti biskuit, roti, sereal, maupun bubur. Hindari pemberian makanan pedas pada anak.
7- Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. (Baca juga : pola tidur bayi yang baik)
8- Tidurkan / baringkan anak di suhu ruangan yang nyaman, yaitu tidak terlalu panas maupun terlalu dingin.
9- Terapi dekapan bunda. Terapi skin to skin antara ibu dan anak sangat efektif untuk memberikan rasa nyaman pada mereka. Anak / bayi akan lebih merasa terlindungi dan aman saat berada dipelukan ibu.
10- Memberikan obat penurun panas. Pemberian obat seperti paracetamol, acethaminophen, maupun ibuprofen dapat membantu meringankan demam pada anak. Untuk anak-anak yang berusia di bawah 3 bulan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum pemberian obat-obatan tersebut. Jangan terburu-buru memutuskan untuk memberikan obat-obatan tersebut, jadikan itu pilihan terakhir jika ternyata suhu badan anak / bayi tidak juga menurun. Berikan obat-obatan tersebut jika suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius.
Segera membawa anak / bayi ke dokter jika :
Tips memberikan obat bagi anak / bayi :
Jika mendapati anak / bayi sedang terserang demam, langkah awal sebagai orang tua adalah tetap berfikir tenang dan jangan terlalu panik, cari tahu penyebabnya, dan segeralah menghubungi dokter jika demamnya berlanjut parah.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…