Pendarahan ketika kehamilan merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Alasannya karena beberapa kondisi pada ibu hamil mungkin sangat lemah, sehingga pelekatan janin belum cukup maksimal dan menyebabkan pendarahan muncul.
Di sisi lain bisa juga terjadi faktor eksternal misalnya saja adanya tekanan pada bagian rahim dan juga penyakit atau masalah eksternal dan internal lainnya.
Untuk itu penyebab pendarahan saat hamil sendiri tidak perlu dikhawatirkan. Namun bukan berarti disepelekan ibu hamil harus bisa mengetahui kapan dan bagaimana ketika pendarahan terjadi. Di sisi lain kenali juga mulai dari gejala dan juga cara untuk menjaga tubuh, agar tetap sehat dan tidak mengalami hal buruk saat pendarahan.
Ketika awal kehamilan pendarahan sering kali terjadi, namun tidak akan membahayakan kondisi janin. Namun hal ini tetap saja harus dikonsultasikan dengan dokter kandungan dan juga bidang untuk memastikan secara menyeluruh.
Terkadang, pendarahan yang terjadi hanyalah efek atau imbas dari kondisi rahim bukan karena ada bahaya tertentu. Namun di sisi lain pada ibu hamil muda maupun mereka yang trimester akhir bukan berarti terhindar dari resiko pendarahan tersebut.
Lantas bagaimana bedrest ibu hamil setelah pendarahan? Beberapa orang mungkin harus mengalami kondisi buruk hingga mencapai pendarahan. Sehingga diperlukan bedrest ibu hamil setelah pendarahan dengan jenis pendarahan apapun.
Beberapa penyebab pendarahan saat hamil yang sering terjadi.
Preeklampsia merupakan kondisi dimana seorang wanita hamil memiliki tekanan darah tinggi pada ibu hamil atau memang memiliki hipertensi. Sehingga protein urine tinggi dan pembengkakan pada bagian kaki dan tangan terjadi.
Walaupun saat usia kehamilan sudah besar seringkali pembengkakan pada kaki dan tangan terjadi. Selain itu di akhir kehamilan sangat mungkin terjadi pendarahan akibat preeklampsia sehingga bedrest dibutuhkan.
Kondisi ini berbahaya bagi ibu hamil dan tentu berisiko hingga berujung kematian pada keduanya jika tidak ditangani dengan cepat.
Pendarahan dapat terjadi apabila terjadi implantasi di sekitar hari ke-10 hingga 14 pembuahan kondisi ini terjadi pada beberapa Ibu. Terutama dengan kondisi rahim yang cukup lemah.
Sehingga, pendarahan bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan, dan bisa dikonsultasikan kepada dokter ataupun bidan. Namun apabila implantasi terjadi ibu hamil tetap harus bedrest hingga kondisi kehamilan normal dan juga dianggap rahim telah kuat dengan sempurna.
Pendarahan yang terjadi umumnya seperti bercak seperti menstruasi hingga kondisi pendarahan yang banyak. Implantasi bisa terjadi pada banyak ibu hamil baik hamil muda maupun trimester tua.
Pendarahan bisa terjadi bukan hanya karena faktor internal dari dalam tubuh, tetapi juga karena adanya kegiatan atau faktor eksternal. Misalnya saja berhubungan saat hamil yang berlebihan, sehingga dapat menyebabkan ibu hamil mengalami pendarahan.
Ada beberapa pantangan yang harus dilakukan dan bisa jadi berbeda setiap orangnya. Pantangan yang harus diperhatikan diantaranya yaitu:
Selain dari ketiga pantangan di atas umumnya bagi ibu hamil yang sedang bedrest setelah pendarahan tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan yang sembarang, sehingga harus terpantau.
Agar nutrisinya bisa masuk kembali ke dalam tubuh dan membantu memulihkan tubuh ditambah lagi ibu hamil harus membagi nutrisinya dengan janin yang ada di dalam perut.
Perbanyak nutrisi seperti protein karbohidrat dan juga vitamin untuk memaksimalkan kondisi tubuh yang rusak akibat pendarahan serta menutrisi rahim.
Agar pelekatan selama kehamilan menjadi lebih bagus dan kehamilan menjadi lebih kuat tentunya nutrisi ini juga akan terdukung dengan kondisi tubuh yang diistirahatkan atau melalui bedrest selama waktu yang telah ditentukan.
Pasca pendarahan umumnya dokter akan memberikan pantangan dan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Tujuannya agar ibu dapat pulih dengan cepat, menjaga kestabilan tubuh dan juga kehamilan agar lebih aman dan tidak menimbulkan risiko kembali.
Selain itu apa saja yang tidak boleh dilakukan ibu hamil pasca atau setelah pendarahan?
1. Kegiatan Intens dan Sulit
Kegiatan intens dan cukup sulit untuk dilakukan beresiko untuk mengundang pendarahan terjadi kembali, sehingga jika memungkinkan kurangi kegiatan intens dan sulit sehari-hari.
Misalnya jika anda memiliki mobilitas tinggi dalam bekerja dan juga berkegiatan kurangi sesuai kemampuan dan saran dokter. Disisi lain para wanita umumnya masih senang menggunakan hak atau sepatu tinggi.
Jika baru saja mengalami pendarahan memberikan beban pada bagian kaki dan perut akan berbahaya, sehingga usahakan untuk menggunakan sepatu yang nyaman dan hilangkan terlebih dahulu kebiasaan untuk menggunakan sepatu tinggi.
2. Naik Kendaraan (Pesawat, Mobil)
Medan yang terlalu berat akan berbahaya dan beresiko, disisi lain naik kendaraan seperti pesawat juga memiliki tekanan yang tinggi sehingga diharapkan untuk tidak menggunakan menaiki kendaraan tersebut. Terutama pesawat dan kendaraan darat yang buruk medannya.
3. Obat dan Kopi/Kafein
Apabila ibu hamil baru saja mengalami pendarahan silahkan hentikan konsumsi kopi karena bahaya kafein untuk ibu hamil dan menghambat kesehatan dan pemulihan tubuh setelah pendarahan.
Selain itu konsultasikan obat obatan yang sedang diminum selama hamil dengan dokter kandungan. Tujuannya, untuk memastikan apakah obat tersebut aman dan layak untuk dikonsumsi atau tidak. Selain itu, pastikan obat, atau minuman dan makanan yang ada diawasi dan tidak sembarang.
Selain mengikuti arahan untuk berhati-hati, ibu hamil juga harus memperhatikan beberapa kegiatan dan tindakan selama kehamilan berlangsung.
Selain itu asupan makanan yang baik untuk ibu hamil dan nutrisi juga menjadi salah satu syarat banyak ibu hamil dapat pulih dengan cepat. Karena dengan bantuan nutrisi dan makanan tubuh menyerap banyak kandungan baik yang bisa membantu ibu sehat kembali dan tumbuh kembang janin tidak akan terganggu.
Jika ternyata terjadi pendarahan saat kehamilan sedang berlangsung lalu apa yang harus ibu lakukan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
Dengan berisitrahat total atau bedrest tubuh ibu hamil akan lebih mudah pulih dan juga sehat kembali. Bedrest memiliki rentang waktu berbeda tergantung dari masing-masing kondisi ibu dan juga janin.
Mulai dari 1 hingga 2 hari, atau bahkan dengan kondisi yang lama misalnya 1 hingga 2 bulan. Bedrest pada hamil yang sudah dewasa bahkan hingga menjelang kelahiran demi kehamilan yang aman dan menghindari kelahiran prematur.
Konsumsi obat penguat kandungan dan rahim yang diberikan oleh dokter. Hal ini wajib dikonsumsi dan harus dibawah pengawasan dokter kandungan.
Karena pemberian obat bisa saja berbahaya bagi kesehatan ibu dan si janin. Mengkonsumsi obat juga bisa diberikan untuk mengatasi resiko pendarahan kembali saat hamil.
Ada beberapa cara lain yang bisa digunakan untuk mengatasi pendarahan saat hamil. Mulai dari menghindari hubungan seksual dengan suami, memanfaatkan waktu rehat maksimal dan usahakan atau kendalikan rasa tertekan dan juga stress. Serta komunikasikan bersama pasangan dan juga keluarga.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…