Mungkin saat ini anda sedang dalam masa-masa menunggu untuk proses persalinan. Segala persiapan tentu saja sudah dilakukan jauh-jauh hari untuk menyambut datangnya sang jabang bayi yang akan menambah kebahagiaan dalam keluarga.
Lamanya kehamilan setiap wanita berbeda-beda, akan tetapi biasanya proses kelahiran akan berlangsung saat usia kehamilan memasuki minggu ke-39 hingga minggu ke-41. Untuk menghadapi proses kelahiran di akhir kehamilan, tubuh seorang wanita akan memproduksi hormon progesteron yang nantinya akan melunakkan jaringan di sekitar daerah servik (leher rahim yang menghubungkan uterus dengan vagina) dan pelvis.
Proses kelahiran akan dimulai saat terjadi kontraksi pada rahim dan meregangkan jaringan di sekitar daerah servik. Namun, adakah cara untuk memprediksi kapan seorang wanita hamil akan mengalami kontraksi sebagai tanda-tanda awal akan melahirkan? Para ahli kesehatan belum sepenuhnya memahami apa yang memicu timbulnya kontraksi, dan tidak ada cara untuk memprediksi secara tepat kapan hal tersebut akan dimulai.
Berikut ini tanda-tanda akan terjadinya proses persalinan :
1. Rasa sakit pada daerah panggul dan tulang belakang – Salah satu tanda-tanda akan melahirkan adalah timbulnya rasa sakit yang semakin lama akan makin terasa sakit pada daerah panggul. Hal ini terjadi karena adanya tekanan tepat di bawah tulang rusuk akibat adanya pergeseran dan pergerakan perkembangan janin.
2. Rasa nyeri pada daerah selangkangan – Tanda-tanda akan melahirkan lainnya adalah timbulnya rasa nyeri di daerah selangkangan akibat adanya tekanan yang disebabkan posisi kepala janin sudah turun ke daerah rangka tulang pelvis.
3. Rasa sakit pada daerah perut – Menurut Dr Carol J. Grabowski, MD, kepala staf divisi perempuan di Long Beach Memorial Medical Center, di California mengatakan bahwa Pada tahap awal persalinan, tubuh seorang wanita mulai melepaskan prostaglandin, yaitu sekelompok zat yang menyerupai hormon yang menyebabkan rahim berkontraksi serta membantu untuk melunakkan dan melebarkan leher rahim.
Tetapi prostaglandin juga dapat memberikan rangsangan pada perut. Hal tersebut dapat menyebabkan timbul rasa sakit pada daerah perut, seperti perut terasa mulas, dan sering buang angin. Hal ini berakibat ia akan sering buang air besar atau bahkan mengalami gangguan kehamilan seperti diare. Pada saat yang bersamaan, janin juga akan menekan area kandung kemih yang menyebabkan ibu hamil akan sering buang air kecil.
4. Keluarnya lendir yang bercampur dengan darah – Pada saat masa-masa kehamilan, kondisi bayi dalam rahim seorang wanita tersumbat oleh adanya gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim, atau biasa disebut dengan mucus. Hal ini merupakan cara menjaga kehamilan alami untuk melindungi bayi dari infeksi. Pada saat proses kelahiran dimulai, beberapa keadaan akan terjadi, seperti membukanya servik, terhalaunya gumpalan mucus, terpisahnya membran yang mengelilingi bayi dan cairan amniotik dari dinding rahim, serta keluarnya darah dan mucus sebagai cairan lengket berwarna merah muda.
5. Terjadinya kontraksi – Menurut seorang profesor klinis asisten ob-gyn di New York Presbyterian / Columbia Medical Center, di New York City yang bernama Patricia De-anggur, MD, meskipun munculnya kontraksi sering di sebut-sebut sebagai tanda-tanda akan melahirkan. Namun banyak wanita yang tertipu oleh terjadinya kontraksi yang timbul dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, atau hal tersebut lebih dikenal dengan istilah kontraksi palsu atau kontraksi Braxton Hicks.
Apa Itu kontraksi Brakton Hicks ?
Ketika terjadi kontraksi Braxton Hicks, hal tersebut sebenarnya adalah kontraksi yang biasa, yang hanya berlangsung sementara lalu kemudian akan hilang dengan sendirinya. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti, rasa lapar atau karena terjadinya dehidrasi. Dan dengan makan atau minum sesuatu dapat menghilangkan gejala tersebut.
Bagaimana Kontraksi Saat Akan Melahirkan ?
Kontraksi yang menandai sebuah persalinan biasanya akan muncul rasa nyeri dengan frekuensi yang lebih intens dan lebih sering dari waktu ke waktu. Menurut Kay Johnson, seorang perawat dari Atlanta mengatakan bahwa kontraksi yang menandai persalinan ditandai dengan timbulnya rasa sakit yang dimulai dari daerah punggung lalu berangsur-angsur bergeser hingga ke perut bagian depan. Saat rasa mulas mulai bergerak kebagian perut, hal tersebut akan mengakibatkan bagian tersebut terasa mengeras.
Rahim seorang wanita tersusun atas otot-otot longitudinal involuntary. Otot longitudinal involuntary adalah otot-otot yang tak dapat terkontrol sesuka hati. Setiao kontraksi yang terjadi selama proses persalinan, otot-otot tersebut akan semakin menebal dan memendek, lalu berangsur-angsur berhenti dan menipis. Keadaan ini berlangsung hingga terjadi pembukaan penuh pada daerah servik. Servik dikatakan mengalami pembukaan penuh jika ukuran lebarnya telah mencapai antara 8 hingga 10 cm atau seukuran lima jari.
Sebuah kontraksi biasanya berlangsung secara perlahan, yaitu sekitar 15 hingga 20 menit.Hal itu akan terus berlangsung dan berangsur-angsur menguat dan semakin sering terjadi. Dan hal tersebut tentu saja mengakibatkan ketidaknyamanan pada calon ibu. Pembukaan pertama merupakan pembukaan yang terjadi paling lama, ukurannya sekitar 1 hingga 4 cm. Setelah itu, kontraksi akan terjadi semakin cepat. Tenaga medis biasanya akan menyarankan agar calon ibu melakukan latihan pernafasan dengan mengambil nafas pendek-pendek namun cepat. Saat terjadinya kontraksi merupakan saat-saat yang terberat saat proses persalinan.
6. Terjadinya perubahan pada leher rahim
Pada beberapa hari sebelum proses persalinan terjadi, akan timbul perubahan pada jaringan ikat leher rahim yang nantinya akan menyebabkan leher rahim melunak. Jika seorang wanita pernah melahirkan sebelumnya, tanda tanda melahirkan pada leher rahim lebih mungkin mengalami pelebaran hingga dua sentimeter sebelum persalinan dimulai. Ketika seorang wanita hamil mengalami tanda-tanda melahirkan, dokter akan melakukan pemeriksaan vagina untuk melihat apakah leher rahim sudah mulai berubah ataukah belum.
7. Pecahnya air ketuban
Pada beberapa kasus yang sering terjadi, pecahnya air ketuban pada saat menjelang persalinan disebabkan oleh desakan kontraksi serta terjadinya tekanan kepala bayi pada mulut servik . Pada saat air ketuban mulai pecah, hal tersebut bisa berupa semburan air maupun hanya berupa rembesan yang keluar melalui vagina. Pecahnya air ketuban sebenarnya tidak terasa, hal ini disebabkan karena tidak adanya saraf dalam membran yang bertugas untuk menampung air amniotik steril.
Saat keluar sekaligus, air tersebut akan membersihkan jalur persalinan. Seiring dengan pecahnya membran tersebut, maka proses kelahiran akan berlangsung dengan cepat. Saat itu, kepala bayi akan berusaha membuka daerah servik dengan menekannya kuat-kuat, serta merangsang pelepasalan prostaglanding yang akan memacu kontraksi. Baca juga, manfaat air kelapa hijau untuk ibu hamil yang mampu membersihkan air ketuban.
Menjelang akhir kehamilan, seorang dokter akan memberikan pedoman yang jelas untuk mengetahui kapan dan apa yang harus dilakukan pada saat seorang calon ibu mengalami kontraksi. Selain itu, dokter juga akan memberikan arahan saat seorang calon ibu harus segera mendapatkan pertolongan tenaga medis setelah terjadinya tanda-tanda kelahiran seperti diatas.
Instruksi dari seorang tenaga medis akan tergantung pada kondisi pribadi calon ibu, apakah ia memiliki komplikasi kehamilan yang nantinya akan berdampak pada terjadinya berbagai resiko, apakah ini adalah kelahiran pertama atau yang selanjutnya, serta hal-hal lain yang nantinya bisa membantu kelancaran proses persalinan.
Jika sebuah kehamilan tidak rumit, maka calon ibu bisa mendapatkan bantuan medis ketika telah mengalami kontraksi yang berlangsung mulai teratur. Namun jika calon ibu memiliki risiko tinggi, sebaiknya segera mendapatkan pertolongan semasa awal persalinan.
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh calon ibu ketika mengalami tanda-tanda melahirkan adalah :
Beberapa wanita menganggap bahwa berbagai gejala hanya bagian dari proses kehamilan, namun beberapa orang juga khawatir bahwa setiap gejala baru merupakan tanda-tanda terjadinya masalah pada kehamilan. Segeralah untuk menemui dokter jika terjadi kondisi yang tidak semestinya.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…