Categories: Kehamilan

Air Ketuban – Fungsi dan Ciri ciri

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Air ketuban adalah air yang penting sebelum persalinan tiba. Pecahnya air ketuban juga menjadi tanda bahwa ibu hamil akan mendekati persalinan. Sayangnya, tidak semua cairan yang keluar dari vagina sang ibu adalah cairan ketuban. Selama kehamilan, ibu hamil akan mengeluarkan banyak cairan. Salah satunya adalah lendir penyebab keputihan, mendekati persalinan lendir yang akan dikeluarkan pun akan semakin banyak. Oleh sebab itulah, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui apa saja mengenai air ketuban ini.

Pengertian Air Ketuban

Cairan ketuban adalah cairan amnion, cairan ini dihasilkan oleh selaput ketuban dan hasil pembentukan dari sel-sel amnion. Cairan ketuban bukan hanya diproduksi oleh selaput ketuban saja, namun cairan ketuban juga bisa diproduksi oleh air kencing bayi dan juga cairan tersebut bisa diproduksi oleh cairan otak di anensefalus.

Meski sering mendengarnya, jarang sekali ada ibu hamil yang tahu apa itu sebenarnya cairan ketuban. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang cairan air ketuban membuat ibu hamil tidak tahu apa saja yang harus dilakukannya ketika air ketuban mengalami ciri ciri ketuban pecah.

Fungsi

Banyak ibu hamil yang tidak tahu apa saja fungsi dari air ketuban, yang ibu hamil tahu adalah air ketuban adalah air yang melapisi janin agar tidak terinfeksi dengan pihak luar. Minimnya ibu hamil yang tahu fungsi air ketuban, banyak yang tidak bisa menjawab ketika ditanya apa itu air ketuban dan apa saja fungsinya. Berikut ini fungsi dari air ketuban :

1- Cairan ketuban memiliki manfaat untuk memberikan proteksi pada perkembangan janin yang ada di dalam kandungan. Cairan ketuban adalah cairan pembungkus janin agar tidak terinfeksi dengan pihak luar. Jika pihak luar sudah bisa masuk ke dalam cairan ketuban, akibatnya janin akan mudah terinfeksi dan juga terkena bakteri dari luar.

2- Menjaga janin dari berbagai macam infeksi dan juga menjaga janin dari berbagai macam gangguan atau trauma yang sifatnya berasal dari luar rahim atau kandungan.

3- Janin bisa terjaga kestabilan suhunya, sebab cairan ketuban bisa menjaga kestabilan suhu janin di dalam rahim. Janin tidak akan merasakan kedinginan ataukah kepanasan. Oleh sebab itulah jika cairan ketuban pecah, janin harus segera dikeluarkan sebab janin bisa mati di dalam kandungan karena tidak ada yang menjaga kestabilan suhu tubuhnya.

4- Janin bisa bebas bergerak. Cairan ketuban bisa membuat janin mudah bergerak kemana saja. Tidak heran jika di dalam rahim terlalu banyak air ketubannya bisa membuat janin mudah berpindah posisi. Cairan ketuban yang terlalu banyak bisa membahayakan posisi janin. Pasalnya ketika janin sudah masuk panggul saat tanda tanda akan melahirkan, cairan ketuban berlebihan bisa membuat janin berubah posisi menjadi sungsang dan tidak masuk ke panggul.

5- Membuat paru-paru janin berkembang dengan baik adalah salah satu fungsi cairan ketuban. Bayi yang lahir prematur diakibatkan pecahnya air ketuban secara dini bisa membuat janin belum berkembang secara sempurna terutama pada bagian paru-parunya.

6- Membantu pertumbuhan tulang janin. Saat janin bebas bergerak di dalam rahim, tulang bisa berkembang secara sempurna di dalam rahim. Tulang adalah salah satu organ penting bagi janin. Jangan sampai janin mengalami keterlambatan pertumbuhan tulang. Pertumbuhan tulang yang terlambat membuat bayi tidak bisa merangkak dan berjalan. Bayi nantinya hanya bisa berbaring di tempat tidur tanpa bisa bergerak kemana-mana.

7- Membuat perkembangan di membran telinga. Membran tersebut bermanfaat untuk janin menerima dan merespon pendengaran. Membran tersebut bisa membuat bunyi yang di dengar dari telinga luar bisa masuk ke bagian telinga dalam.

Ciri-Ciri

Agar tidak salah dalam mengidentifikasi mana air ketuban dan mana yang bukan, sebaiknya ibu hamil tahu apa saja yang menjadi ciri-ciri air ketuban. Air ketuban memang akan sangat mirip dengan air seni, namun ada yang membedakannya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari air ketuban yang harus diketahui ibu hamil :

  1. Warna. Air ketuban memiliki warna yang berbeda dengan urin. Urin warnanya kekuning-kuningan dan bening, sedangkan air ketuban memiliki warna yang agak keruh. Jika keluar biasanya air ketuban disertai dengan rambut halus janin. Tidak heran jika cairan yang dikeluarkan bersamaan dengan “lanugo” atau rambut halus janin karena ketuban menjadi pelindung tubuh janin termasuk rambutnya. Jika diteliti, cairan ketuban juga disertai dengan vernik kaseosa atau lemak yang ada pada kulit janin.
  2. Bau. Urin dan cairan ketuban memiliki bau yang berbeda, jika urin baunya pesing sedangkan cairan ketuban baunya sedikit amis.
  3. Tidak disadari. Keluarnya air ketuban ini tidak bisa ditahan oleh ibu hamil, sehingga ibu hamil akan seperti ngompol saat air ketubannya pecah. Namun urin sama ketuban itu tetap berbeda.
  4. Kertas lakmus. Kertas ini adalah salah satu kertas yang bisa dijadikan sebagai alternatif dalam mengidentifikasi apakah itu adalah air ketuban atau bukan. Kertas ini bisa didapatkan di toko bahan kimia. Cara mengidentifikasi menggunakan kertas lakmus sangat mudah. yaitu cairan yang dikeluarkan oleh ibu hamil ditempeli menggunakan kertas tersebut. Jika berubah warna maka cairan yang dikeluarkannya adalah cairan ketuban, sedangkan jika tidak berubah warna maka cairan tersebut bukanlah cairan ketuban.

Penanganan Ketika Ketuban Pecah Dini

Jika cairan ketuban mengalami pecah dini, harus dilakukan penanganan lebih lanjut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada ibu dan bayinya. Dokter dan pihak medis harus melakukan penanganan yang tepat dan cepat. Ibu hamil sebaiknya mencatat waktu kapan air ketuban tersebut pecah dini. Dokter akan menanyakan hal tersebut kepada ibu hamil yang mengalami air ketuban pecah dini.

Berikut ini penanganan yang akan dokter lakukan ketika air ketuban mengalami pecah dini :

1- Saat air ketuban pecah di rumah kemudian air ketuban sedikit, ibu hamil sebaiknya memperhatikan warna dan baunya. Apakah cairan yang pecah tersebut adalah cairan ketuban atau bukan. Jika warna dan baunya mirip dengan air ketuban maka segera kunjungi dokter terdekat.

2- Warna dan bau cairan ketuban yang sudah berubah busuk bisa mengidentifikasi bahwa janin yang ada di dalam kandungan sudah terinfeksi dengan virus dan bakteri. Kondisi kandungan dengan air ketuban inilah yang harus diselamatkan. Hal itu dikarenakan janin yang sudah terinfeksi dengan virus dan bakteri dari luar tidak bisa bertahan lama di dalam kandungan. Mau tidak mau operasi pun harus dilakukan untuk menyelamatkan janin yang ada di dalam kandungan.

3- Jika air ketuban masih dalam tahap aman ( jumlah air ketuban cukup, baunya belum busuk dan warnanya masih jernih), maka ibu hamil yang kandungannya kurang dari 38 minggu diwajibkan untuk istirahat total. Ibu hamil juga diwajibkan untuk mengkonsumsi obat-obatan tertentu dimana obat-obatan tersebut digunakan sebagai makanan penguat kandungan agar janin tidak keguguran sebelum waktunya.

4- Jika janin masih belum cukup besar, dokter akan memberikan obat yang bisa digunakan untuk mematangkan paru-paru janin jika janin tersebut terpaksa harus dikeluarkan. Pematangan paru-paru bisa dilakukan untuk membuat janin bisa bertahan meski berada di luar kandungan ibunya. Ibu hamil juga akan diberikan obat antibiotik agar ibu hamil tidak mengalami infeksi.

5- Umumnya cara-cara di atas berhasil untuk menyelamatkan janin dan juga menyelamatkan ibunya. Air ketuban pun tidak akan keluar kembali, kantung ketuban yang tadinya terbuka dan mengeluarkan air ketuban bisa menutup kembali.

6- Sel amnion akan membentuk cairan ketuban kembali, sehingga janin bisa berkembang lebih matang dibandingkan dengan sebelumnya.

Jangan sampai mengira jika cairan keputihan atau air seni yang dikeluarkan dikira air ketuban. Saat mendekati persalinan, cairan ketuban bisa merembes dan membuat sprei basah. Saat tidur, ibu hamil tidak sadar jika cairan ketubannya telah merembes. Saat merembes itulah, ibu hamil harus tahu apakah itu air ketuban atau bukan.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago