Bagi wanita sangat penting menjaga kesehatan miss V agar terhindar dari gangguan dan penyakit. Misalnya sariawan pada vagina, kondisi ini akan terlihat seperti ruam atau bahkan luka yang memperlihatkan jaringan dalam kulit.
Hati-hati, sariawan pada miss B bisa menyebabkan rasa nyeri, gatal, munculnya keputihan, rasa sakit saat buang air kecil, hingga demam. Meski kadang, sariawan pada vagina tidak menimbulkan gejala.
Menjaga kebersihan vagina menjadi hal penting yang tak boleh diabaikan, Bunda. Jika tidak, waspadai munculnya sariawan pada vagina alias vaginal thrush.
Dilansir Better Health, sariawan pada vagina adalah infeksi umum yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans.
Sebelum mengetahui penyebab sariawan pada vagina atau leher rahim. Ada baiknya kita mengetahui tentang gejala yang terjadi saat menderita sariawan leher rahim.
Gejalanya bisa termasuk ada rasa gatal atau terbakar pada vagina. Perhatikan juga kondisi keluarnya keputihan, saat mengalami sariawan pada vagina cairan yang keluar tampak berwarna putih dan berbau menyengat.
Berikut gejala lain sariawan pada vagina yang perlu Bunda ketahui:
Sebab itu, sangat penting untuk para wanita mengenali penyebab sariawan pada miss v, agar bisa mencari pengobatan yang paling tepat.
Berikut ini beberapa penyebab sariawan pada vagina yang harus diketahui.
Penyakit Menular Seksual adalah penyebab sariawan pada vagina yang paling umum. Di Amerika Serikat, penyakit menular seksual seperti herpes dan sifilis paling sering menyebabkan gejala sariawan pada vagina.
Selain itu, virus HIV yang sudah mengendap dalam tubuh juga bisa menyebabkan sariawan pada vagina. Sariawan pada vagina yang disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti herpes, akan menimbulkan rasa nyeri.
Vulvovaginal candidiasis adalah jenis jamur yang bisa membuat vagina terinfeksi. Akibatnya, sariawan pada vagina pun muncul.
Gejalanya mulai dari rasa sakit saat berhubungan seksual dan buang air kecil, gatal-gatal, hingga keputihan yang lebih banyak.
Ada banyak virus yang dapat menyebabkan munculnya sariawan pada vagina. Beberapa di antara mereka yang paling sering memicu sariawan pada alat kelamin wanita adalah virus Epstein-Barr, varicella zoster, dan cytomegalovirus.
Infeksi bakteri juga bisa mendatangkan sariawan pada vagina, terutama bakteri dari kategori Streptococcus dan Mycoplasma. Biasanya, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk menyembuhkan sariawan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Beberapa jenis penyakit radang dan autoimun berikut ini bisa mengakibatkan sariawan pada vagina, penyakit Crohn atau peradangan pada sistem pencernaan, penyakit Behcet peradangan pembuluh darah, Sindrom Stevens-Johnson penyakit langka yang menyebabkan ruam di kulit, penyakit Darier penyakit yang ditandai munculnya kutil di tubuh, Erosive lichen planus peradangan selaput lendir di dalam mulut atau alat kelamin, Oyoderma gangrenosum penyakit yang ditandai dengan munculnya luka besar di kaki, serta Hidradenitis suppurativa munculnya benjolan kecil di bawah kulit.
Penyakit radang dan autoimun di atas tidak bisa diremehkan. Penanganan oleh dokter sangat dibutuhkan untuk bisa mengobatinya.
Kebiasaan menggaruk vagina juga bisa menyebabkan munculnya luka yang terlihat seperti sariawan. Sebab, menggaruk kulit vagina bisa mendatangkan iritasi.
Obat antiinflamasi nonsteroid, sulfonamid, dan beberapa antibiotik bisa memunculkan reaksi obat seperti sariawan di vagina. Jika hal ini terjadi, berkonsultasilah dengan dokter untuk meminta pengobatan jenis lain.
Kanker vulva adalah jenis kanker yang umum pada wanita lanjut usia (lansia). Jenis kanker ini dapat menyebabkan munculnya sariawan pada vagina.
Beberapa orang bisa mengalami reaksi kulit akibat penggunaan produk kosmetik. Salah satu reaksi kulit itu adalah munculnya sariawan pada vagina.
Jika hal ini terjadi, Anda disarankan mengganti produk kosmetik itu dengan sabun atau losion, terutama jika Anda memiliki kulit yang sensitif.
Untuk mengetahui atau mendiagnosis penyebab munculnya sariawan pada vagina, Anda membutuhkan bantuan dokter. Dokter akan melakukan tes fisik dan meminta Anda menjelaskan riwayat kesehatan untuk mengetahui penyebab munculnya sariawan pada vagina.
Selain itu, tes darah hingga tes urin juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyebab sariawan pada vagina. Bahkan, dokter juga bisa meminta Anda untuk menjalani biopsi.
Prosedur biopsi membutuhkan sedikit sampel dari sariawan pada vagina untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Tentu saja, cara mengobati sariawan pada miss v bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Biasanya, sariawan pada vagina yang disebabkan oleh bakteri akan diobati dengan antibiotik.
Pengobatan biasanya dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah jamur, sehingga tidak lagi menimbulkan gejala. Pilihan pengobatan umumnya berupa krim topikal atau obat minum berdasarkan resep dokter.
Penggunaan krim topikal antijamur memerlukan perhatian ekstra, sebab kadang-kadang jika tak cocok maka dapat menyebabkan iritasi kulit.
Jenis pengobatan ini umumnya lebih mahal daripada pilihan lain dan tidak direkomendasikan untuk wanita hamil atau sebagai pengobatan lini pertama.
Jika Bunda sedang menjalani pengobatan lain atau sedang hamil, konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat oral untuk sariawan pada vagina.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…