Hamil anggur merupakan salah satu masalah kesehatan yang jarang sekali terjadi, di mana kemungkinannya hanyalah 1-3 kasus dari 1000 kehamilan yang terjadi pada seorang wanita. Hamil anggur adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim, yaitu ketika sel telur yang dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Sedemikian sehingga sel-sel abnormal tersebut akan membentuk kumpulan kista. Meskipun pada umumnya hamil anggur adalah tumor jinak, namun tidak menutup kemungkinan bisa menjadi tumor ganas.
Penyebab dan Jenis
Kehamilan anggur terjadi disebabkan karena adanya ketidakseimbangan kromosom. Yang mana, kelainan ini bisa saja terjadi apabila sel telur yang dibuahi tidak mempunyai informasi genetika atau satu sel telur dalam kondisi normal yang dibuahi oleh 2 sperma secara bersamaan. Sedemikian sehingga dari sinilah hamil anggur dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu hamil anggur lengkap (complete) dan hamil anggur parsial.
Adapun beberapa ciri dan gejala yang biasanya muncul pada wanita penderita hamil anggur diantaranya :
Beberapa ciri dan gejala pada hamil anggur cenderung sama seperti hamil biasa sehingga akan sulit terdeteksi oleh penderita. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan kepada dokter sejak dini atau sejak awal kehamilan adalah langkah tepat yang mestinya dilakukan sebelumnya timbul ciri dan gejala yang semakin parah.
Diagnosa
Perlu diketahui bahwa sebenarnya hamil anggur pada wanita memiliki kecenderungan gejala yang sama dengan kondisi kehamilan normal. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan sulit terdeteksi tanpa melalui pemeriksaan yang lebih detail kepada dokter kandungan, yaitu menggunakan manfaat USG kehamilan dan tes darah.
Keadaan hamil anggur ini umumnya diketahui melalui proses USG pada trimester pertama kehamilan, yaitu tepatnya pada minggu 10 hingga 14 masa kehamilan. Sedangkan untuk tes darah juga akan dilakukan untuk mengukur kadar hormone HCG Ibu hamil yang berhubungan dengan kehamilannya.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempertinggi resiko seorang wanita untuk mengalami hamil anggur, diantaranya:
1. Ditinjau dari usia sang Ibu saat hamil
Usia seorang wanita untuk mengalami hamil anggur saat hamil adalah pada usia 36-40 tahun dengan resiko kemungkinan hingga 2x lipat. Sedangkan pada usia 40 tahun ke atas, resiko kemungkinan meningkat hingga 10x lipat. Sementara untuk kehamilan di usia muda yaitu di bawah 20 tahun juga memiliki resiko kemungkinan mengalami hamil anggur meskipun sangatlah kecil.
2. ditinjau dari riwayat hamil anggur yang pernah dialami sebelumnya
Apabila seorang wanita pernah mengalami hamil anggur sebelumnya, maka kemungkinan untuk mengalami hamil anggur lagi menjadi semakin besar. Seorang wanita yang pernah mengalami hamil anggur sebanyak 1 kali, maka kemungkinan untuk mengalami hamil anggur lagi pada kehamilan yang berikutnya ialah sebesar 1,2% hingga 2,7%. Sedangkan seorang wanita yang memiliki riwayat pernah mengalami hamil anggur sebanyak 2 kali, maka kemungkinan untuk mengalami hamil anggur pada kehamilan yang berikutnya ialah sebesar 23%. Yang mana, kondisi riwayat hamil anggur ini biasanya terjadi secara berturut-turut.
3. Ditinjau dari riwayat pernah tidaknya mengalami keguguran
Apabila wanita pernah mengalami keguguran sebelumnya, maka resiko untuk mengalami hamil anggur pada kehamilan yang berikutnya akan semakin besar. (Baca juga : makanan pasca keguguran – minuman yang menyebabkan keguguran)
Sedangkan untuk bahaya hamil anggur sendiri terdapat berbagai kemungkinan yang pasti terjadi apabila seorang wanita mengalami hamil anggur pada saat hamil, diantaranya:
Apabila hasil diagnosa yang dilakukan ialah positif mengalami hamil anggur, maka dokter biasanya akan menganjurkan pasien atau penderita untuk menjalani penangan secepatnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti penyakit trofoblastik gestasional. Di samping itu, juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya yang telah disebutkan, terutama bahaya ketiga yang bisa menjadi kemungkinan terburuk.
Operasi pengangkatan jaringan abnormal pada wanita yang mengalami hamil anggur merupakan salah satu metode utama yang umum dilakukan. Yang mana, langkah metode ini dilakukan dengan beberapa prosedur yang meliputi:
Setelah itu, dokter akan mengulangi pemeriksaan kadar hormone HCG. Sedemikian sehingga apabila pasien masih memiliki hormone HCG tersebut, maka dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut. Proses pemeriksaan HSG ini biasanya berlangsung selama setengah hingga satu tahun pasca operasi tiap dua minggunya untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel abnormal yang kembali tumbuh dan juga memantau gejala-gejala lain yang mungkin saja terjadi, seperti gejala penyakit trofoblastik. Adapun syarat yang biasanya dianjurkan oleh dokter selama masa pemantauan ialah meminta pasien untuk menunda kehamilan.
Selain itu, ada juga penanganan lebih lanjut yang masih kontroversial, yaitu kemoterapi. Yang mana, sebagian dokter mengatakan bahwa kemotrapi bisa saja langsung dilakukan meskipun biayanya mahal. Sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa penanganan hamil anggur pada wanita ialah cukup di kuret saja.
Info seputar proses kehamilan yang perlu diketahui :
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…