Hamil Anggur pada Wanita – Gejala, Resiko, Bahaya dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hamil anggur merupakan salah satu masalah kesehatan yang jarang sekali terjadi, di mana kemungkinannya hanyalah 1-3 kasus dari 1000 kehamilan yang terjadi pada seorang wanita. Hamil anggur adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim, yaitu ketika sel telur yang dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Sedemikian sehingga sel-sel abnormal tersebut akan membentuk kumpulan kista. Meskipun pada umumnya hamil anggur adalah tumor jinak, namun tidak menutup kemungkinan bisa menjadi tumor ganas.

Penyebab dan Jenis

Kehamilan anggur terjadi disebabkan karena adanya ketidakseimbangan kromosom. Yang mana, kelainan ini bisa saja terjadi apabila sel telur yang dibuahi tidak mempunyai informasi genetika atau satu sel telur dalam kondisi normal yang dibuahi oleh 2 sperma secara bersamaan. Sedemikian sehingga dari sinilah hamil anggur dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu hamil anggur lengkap (complete) dan hamil anggur parsial.

  • Hamil anggur lengkap (complete) adalah kondisi ketika sel telur yang tidak memiliki informasi genetika dibuahi oleh sperma dan tidak berkembang menjadi janin (fetus), akan tetapi berkembang menjadi sekumpulan jaringan abnormal yang kemudian secara berangsur-angsur dapat memenuhi rahim (uterus).
  • Hamil anggur parsial adalah kondisi ketika satu sel telur normal dibuahi oleh dua sperma, di mana jaringan plasenta abnormal akan tumbuh secara bersamaan dengan janin (fetus) yang juga dalam keadaan abnormal. Pada umumnya, jaringan fetus tersebut akan mengalami kerusakan fatal sehingga tidak akan berkembang secara normal.

Gejala

Adapun beberapa ciri dan gejala yang biasanya muncul pada wanita penderita hamil anggur diantaranya :

  • Mengalami pendarahan dari vagina, terutama pada trimester pertama
  • Mual dan muntah yang parah
  • Ukuran rahim yang lebih besar dari biasanya
  • Panggul terasa sakit
  • Keputihan yang disertai keluarnya jaringan berbentuk anggur dari vagina
  • Hipertensi dalam kehamilan
  • Kista ovarium
  • Munculnya tanda-tanda penyakit hyperthyroid yang meliputi gemetar, berkeringat, rasa lelah, dan jantung yang berdegup kencang.
  • Anemia

Beberapa ciri dan gejala pada hamil anggur cenderung sama seperti hamil biasa sehingga akan sulit terdeteksi oleh penderita. Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan kepada dokter sejak dini atau sejak awal kehamilan adalah langkah tepat yang mestinya dilakukan sebelumnya timbul ciri dan gejala yang semakin parah.

Diagnosa

Perlu diketahui bahwa sebenarnya hamil anggur pada wanita memiliki kecenderungan gejala yang sama dengan kondisi kehamilan normal. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan sulit terdeteksi tanpa melalui pemeriksaan yang lebih detail kepada dokter kandungan, yaitu menggunakan manfaat USG kehamilan dan tes darah.

Keadaan hamil anggur ini umumnya diketahui melalui proses USG pada trimester pertama kehamilan, yaitu tepatnya pada minggu 10 hingga 14 masa kehamilan. Sedangkan untuk tes darah juga akan dilakukan untuk mengukur kadar hormone HCG Ibu hamil yang berhubungan dengan kehamilannya.

Faktor Resiko

Adapun faktor-faktor yang dapat mempertinggi resiko seorang wanita untuk mengalami hamil anggur, diantaranya:

1. Ditinjau dari usia sang Ibu saat hamil

Usia seorang wanita untuk mengalami hamil anggur saat hamil adalah pada usia 36-40 tahun dengan resiko kemungkinan hingga 2x lipat. Sedangkan pada usia 40 tahun ke atas, resiko kemungkinan meningkat hingga 10x lipat. Sementara untuk kehamilan di usia muda yaitu di bawah 20 tahun juga memiliki resiko kemungkinan mengalami hamil anggur meskipun sangatlah kecil.

2. ditinjau dari riwayat hamil anggur yang pernah dialami sebelumnya

Apabila seorang wanita pernah mengalami hamil anggur sebelumnya, maka kemungkinan untuk mengalami hamil anggur lagi menjadi semakin besar. Seorang wanita yang pernah mengalami hamil anggur sebanyak 1 kali, maka kemungkinan untuk mengalami hamil anggur lagi pada kehamilan yang berikutnya ialah sebesar 1,2% hingga 2,7%. Sedangkan seorang wanita yang memiliki riwayat pernah mengalami hamil anggur sebanyak 2 kali, maka kemungkinan untuk mengalami hamil anggur pada kehamilan yang berikutnya ialah sebesar 23%. Yang mana, kondisi riwayat hamil anggur ini biasanya terjadi secara berturut-turut.

3. Ditinjau dari riwayat pernah tidaknya mengalami keguguran

Apabila wanita pernah mengalami keguguran sebelumnya, maka resiko untuk mengalami hamil anggur pada kehamilan yang berikutnya akan semakin besar. (Baca juga : makanan pasca keguguran – minuman yang menyebabkan keguguran)

Bahaya

Sedangkan untuk bahaya hamil anggur sendiri terdapat berbagai kemungkinan yang pasti terjadi apabila seorang wanita mengalami hamil anggur pada saat hamil, diantaranya:

  1. Keguguran pada janin (fetus) – Keguguran ini terjadi disebabkan karena perkembangan janin (fetus) yang abnormal maupun jaringan fetus yang mengalami kerusakan fatal sehingga, tidak mampu berkembang secara normal. Sedangkan untuk bahaya terjadinya keguguran yang lainnya ialah ketika sang Ibu mengalami benturan atau jatuh.
  2. Mengalami pendarahan – Yang mana, pendarahan di sini merupakan kondisi saat darah keluar begitu banyak atau volume yang berlebihan dari dalam vagina. Pendarahan ini juga bisa menjadi penyebab awal sang Ibu mengalami keguguran dalam kandungan atau kehamilannya.
  3. Membahayakan nyawa ibu – Terjadinya kehamilan yang tidak normal dan merusak kondisi sang Ibu. Bahaya ini bisa saja terjadi apabila hamil anggur tidak segera ditangani, dimana kemungkinan terburuk bisa juga merenggut nyawa sang Ibu. Oleh karena itu, jangan anggap remeh hamil anggur sekalipun itu merupakan tumor jinak.
  4. Menimbulkan tumor jinak – ialah tidak menutupnya kemungkinan bahwa hamil anggur yang merupakan tumor jinak berubah menjadi tumor ganas. Meskipun hingga saar ini belum diketahui mengapa perubahan tersebut bisa terjadi. Yang mana, kasus ini dialami oleh sang Ibu hamil di usia 40 tahun ke atas.
  5. Kemungkinan munculnya kanker – Apabila demikian, maka harus segera mendapat penanganan yang serius karena kanker ini memiliki kemungkinan untuk tersebar hingga ke otak.

Langkah Penanganan

Apabila hasil diagnosa yang dilakukan ialah positif mengalami hamil anggur, maka dokter biasanya akan menganjurkan pasien atau penderita untuk menjalani penangan secepatnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi, seperti penyakit trofoblastik gestasional. Di samping itu, juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya yang telah disebutkan, terutama bahaya ketiga yang bisa menjadi kemungkinan terburuk.

Operasi pengangkatan jaringan abnormal pada wanita yang mengalami hamil anggur merupakan salah satu metode utama yang umum dilakukan. Yang mana, langkah metode ini dilakukan dengan beberapa prosedur yang meliputi:

  • Kuret
  • Histerektomi atau pengangkatan rahim. Proses ini akan dilakukan apabila pasien atau penderita sudah tidak punya keinginan untuk memiliki keturunan lagi.

Setelah itu, dokter akan mengulangi pemeriksaan kadar hormone HCG. Sedemikian sehingga apabila pasien masih memiliki hormone HCG tersebut, maka dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut. Proses pemeriksaan HSG ini biasanya berlangsung selama setengah hingga satu tahun pasca operasi tiap dua minggunya untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel abnormal yang kembali tumbuh dan juga memantau gejala-gejala lain yang mungkin saja terjadi, seperti gejala penyakit trofoblastik. Adapun syarat yang biasanya dianjurkan oleh dokter selama masa pemantauan ialah meminta pasien untuk menunda kehamilan.

Selain itu, ada juga penanganan lebih lanjut yang masih kontroversial, yaitu kemoterapi. Yang mana, sebagian dokter mengatakan bahwa kemotrapi bisa saja langsung dilakukan meskipun biayanya mahal. Sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa penanganan hamil anggur pada wanita ialah cukup di kuret saja.

Info seputar proses kehamilan yang perlu diketahui :

fbWhatsappTwitterLinkedIn