Selama menjalani masa kehamilan yang berlangsung kurang lebih 40 minggu, tubuh ibu hamil akan mengalami banyak perubahan menyesuaikan dengan perkembangan janin di dalam kandungan. Ada perubahan tersebut akan ditunjukan dengan berbagai bentuk hal yang terjadi pada tubuh ibu hamil sebagai salah satu gejala yang sebenarnnya normal dan bahkan beberapa dapat menjadi tanda kehamilan seperti contohnya yang paling umum adalah kondisi morning sickness.
Dalam memahami setiap perubahan yang ditunjukan oleh tubuh ibu hamil tersebut, perlu adanya pemahaman terkait kondisi mana saja yang memang normal terjadi meskipun menganggu dan kondisi mana saja yang berbahaya bagi kehamilan karena mengarah pada keadaan gangguan kehamilan. Demi memastikan bahwa kondisi ibu hamil selalu dalam keadaan yang sehat maka perlu adanya proses pemeriksaan secara rutin dengan dokter kandungan melalui beberapa metode medis.
Beberapa proses pemeriksaan pada ibu hamil selain untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan juga diperlukan untuk memastikan kesiapan proses persalinan terutama pada usia kehamilan trimester ke tiga. Berikut beberapa jenis pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil trimester 3 yang perlu diperhatikan oleh setiap ibu hamil dalam penjelasan di bawah ini sebagai bentuk pemahaman pada setiap kondisi yang terjadi pada ibu hamil dalam mempersiapkan proses persalinan.
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil trimester 3 yang pertama adalah proses skrining streptococus grub B. Streptococus menjadi dalah satu jenis bakteri yang banyak bertanggung jawab sebagai penyebab terjadinya infeksi pada bayi yang baru lahir. Proses skrining yang dilakukan pada ibu hamil terutama mendekati proses persalinan tersebut dengan cara menanam sample cairan dari vagina ibu hamil di media pertumbuhan bakteri yang nantinya dapat dilihat adakan pertumbuhan bakteri jahat tersebut. Jika ada maka ibu perlu mengatasi kondisi infeksi bakteri itu sebelum proses persalinan terjadi.
Jenis pemeriksaan laboratorium lainnya yang juga dapat dilakukan pada ibu hamil memasuki usia kehamilan trimester 3 adalah hematologi rutin. Pemeriksaan hematologi rutin tersebut diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang berkaiatan dengan darah pada ibu hamil. Pemeriksaan hematologi ruting terdiri dari beberapa pengecekan diantaranya seperti test darah merah, sle darah putih, dan platelet. Tes hematologi rutin dilakukan dengan cara mengambil darah sample dari pasien dan menaruhnya pada instrumen pemeriksaan tertentu. Pemeriksaan hematologi rutin tersebut dapat juga menentukan kondisi dan jumlah hemoglobin pada darah. Pemeriksaan rutin tersebut diperlukan dalam persiapan melahirkan normal tanpa rasa sakit.
Beberapa ibu hamil usia trimester 3 yang menunjukan gejala mengalami kondisi gestational diabetes seperti sering baung air kecil, sering haus, dan sering tidur perlu dilakukan pemeriksan gula darah untuk memastikan apakah ada lonjakan gula darah normal pada ibu hamil. Pemeriksaan tersebut memang hanya dilakukan ketika muncul gejala. Cara yang digunakan dlam proses pemeriksaan tersebut adalah dengan mengambil sample darah dari ibu hamil dan memeriksakannya menggunakan alat instrumen tertentu. Adanya bahaya kondisi ibu hamil yang mengalami gestatioanl diabetes cukup berbahaya dalam persalinan sehingga harus dapat dicegah terjadi.
Selain ketiga penjelasan pemeriksaan laboratorium yang disebutkan diatas, ada beberapa uji lainnnya yang dapat dilakukan tergantung dari kebutuhan dan fungsinya bagi kondisi kehamilan maupun kondisi kesehatan serta gangguan yang beresiko muncul. Beberapa pemeriksaan laboratorium tersebut diantaranya seperti uji ureum atau pemeriksaan ada tidaknya kadar urea di dalam urin yang berkaitan dengan kesehatan ginjal, uji kadar creatin yang juga digunakan untuk memastikan kondisi kesehatan ginjal, uji urin culture untuk melihat serta memastikan bahwa tidak ada kandidat yang memang benar memiliiki pengalam dalam bidan plastik.
Itulah beberapa penjelasan mengenai pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil trimester 3 yang dapat dilakukan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Tidak semua pemeriksaan yang disebutkan diatas wajib dan perlu dilakukan pada ibu hamil untuk memastiikan keseiapan kehamilannya dalam proses persalinan yang sudah semakin dekat. Selain pemeriksaan laboratorium, ada beberapa pemeriksaan fisik lainnya yang juga perlu dilakukan sebelum proses persalinan berlangsung.yang diperlukan untuk memastikan bawah bayi yang terdapat di dalam rahim sudah siap untuk dilahirkan secara normal terutama dan menentukan kondisi kesehatan ibu aga proses persalinan dapat berlangsung secara lancar.
Beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis untuk memastikan kesiapan persalinan diantaranya seperti pemeriksaan posisi janin yang diperlukan untuk memastikan apakah janin sudah berada pada posisi yang benar untuk proses persalinan melalui jalan melahirkan normal, pemeriksaan mulut rahim atau uji serviks yang banyak dilakukan terutama ketika kehamilan sudah lebih dari perkiraan kelahirannya, pemeriksaan rongga panggul untuk memastikan ukuran rongga cukup dan tidak sempit, serta pemeriksaan berat badan bayi dan beberapa kondisi kesehatan umum pada ibu hamil yang dibutuhkan untuk memastikan kondisi ibu hamil sebalum persalinan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…