Polio adalah salah satu penyakit yang sangat menular dan menyebabkan kerusakan sistem syaraf untuk anak-anak. Anak-anak yang berusia dibawah 5 tahu bisa terkena virus polio dengan mudah. Karena itu semua anak harus mendapatkan imunisasi polio sesuai dengan jadwal imunisasi yang diiikuti sejak lahir. Menurut lembaga kesehatan dunia WHO, Indonesia yang masuk dalam wilayah Asia Tenggara memiliki potensi yang besar terkena wabah polio. Dan selama ini polio di negara Indonesia bisa dikendalikan dengan imunisasi. Tapi tidak ada salahnya untuk mengenali gejala polio pada balita sesuai jenisnya, seperti dibawah ini.
Polio Non-paralitik
Jenis polio ini sering menyebabkan gejala selama 10 hari sejak terkena infeksi. Infeksi polio ini mirip seperti gejala sinusitis pada anak, yaitu:
Awal terkena polio maka anak akan terkena demam secara mendadak. Ini biasanya terjadi dengan sangat cepat sehingga anak – anak yang sehat tiba-tiba terkena demam. Demam bisa terjadi pada siang atau malam. Cara mengatasi demam pada anak bisa dilakukan tapi biasanya tidak akan efektif dan demam akan berulang.
Keunikan dari polio non paralitik adalah bisa menyebabkan anak seperti terkena flu. Anak tidak akan batuk tapi bisa merasakan sakit tenggorokan. Ini yang akan membuat anak memiliki gejala radang tenggorokan.
Infeksi virus yang cepat juga akan membuat anak terkena sakit kepala. Anak-anak tiba-tiba merasa sakit kepala yang parah sehingga tidak nyaman. Anak akan mudah rewel dan tidak mau makan dengan baik. Sakit kepala juga yang akan membuat anak terlihat sangat lemah dan tidak bersemangat.
Anak juga akan mengembangkan gejala muntah yang berat. Ini biasanya terjadi karena anak tidak bisa makan dengan baik dan adanya virus yang tumbuh dalam sistem syaraf pusat. Karena itu orang tua juga harus paham dengan penyebab anak sering muntah sehingga merasa tidak nyaman saat tidur atau bermain.
Semua tanda-tanda ini juga akan membuat anak sangat mudah lelah. Anak tidak bermain seperti biasanya dan lebih banyak tidur di atas tempat tidur. Anak terlihat tidak bersemangat sebagai tanda ketika virus sudah menyebabkan infeksi pada sistem saraf pusat.
Berbagai gejala meningitis pada bayi juga bisa terjadi pada balita ketika terkena polio. Semua gejala ini berkembang karena sistem saraf pusat terkena infeksi virus. Terkadang ketika sudah berkembang gejala ini maka yang menyebabkan kondisi lebih buruk adalah penyakit meningitis tersebut, bukan karena polio.
Polio Paralitik
Polio paralitik adalah jenis polio yang akan berkembang menjadi kelumpuhan pada bagian sum sum tulang belakang. Ini yang akan membuat batang otak anak juga terkena infeksi virus. Gejala awalnya sama seperti gejala polio non paralitik kemudian dalam waktu 1 minggu gejala menjadi lebih parah, yaitu dengan gejala seperti:
Ketika terkena polio yang mulai parah maka tubuh anak akan kehilangan reflek. Ini yang akan membuat anak tidak bersemangat dan bahkan tidak bisa menggerakkan kaki dan tangan. Awalnya berkembang untuk semua bagian tubuh tapi akhirnya akan membuat kaki tidak bisa bergerak sama sekali.
Ketika polio sudah menjadi semakin parah maka juga akan menyebabkan nyeri otot. Ini akan membuat anak merasa sakit ketika dipegang bagian kaki dan sendi. Saat itu sebenarnya virus sudah menyebabkan infeksi yang sangat parah. Terkadang kaki anak juga sulit digerakkan lagi.
Gejala sindrom post polio
Ini adalah gejala yang terjadi setelah terkena polio namun kemudian bisa pulih. Dibutuhkan waktu antara 15 sampai 40 tahun sampai gejala ini muncul, yaitu:
Jadi itulah semua gejala polio pada balita sesuai jenisnya yang harus diwaspadai oleh semua orang tua. Polio memang salah satu penyakit yang mudah menular tapi sebenarnya bisa dicegah dengan memberikan imunisasi yang tepat sesuai jadwal. Jadi jangan sampai anak balita Anda bisa terkena gejala polio.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…