Categories: Imunisasi

Imunisasi Polio : Pengertian, Manfaat, Cara Imunisasi, Efek Samping dan Perawatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Polio adalah sebuah kondisi medis yang sangat serius dan bisa menyebabkan akibat yang fatal untuk penderita. Penyakit polio disebabkan oleh sebuah virus polio. Ketika tubuh terkena infeksi dari virus polio maka akan menyebabkan infeksi pada usus. Setelah itu infeksi akan menjalar ke bagian sistem syaraf dan bisa menyebabkan kondisi penyakit seperti meningitis. Jika seseorang terkena virus polio maka bisa menyebabkan kematian dan cacat permanen seperti kelumpuhan. Gejala ketika seseorang sudah terserang virus polio adalah seperti rasa lelah berlebihan pada kaki dan punggung serta nyeri hebat pada sendi dan otot.

Apa Itu Imunisasi Polio?

Imunisasi polio adalah pemberian vaksin yang bertujuan untuk mencegah penyakit polio. Imunisasi bisa diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa. Imunisasi akan mencegah seseorang terkena virus polio yang bisa menyebar lewat kotoran orang yang terkena virus polio dan air. Imunisasi dilakukan dengan pemberian vaksin melalui suntikan. Berikut ini penjelasan vaksin untuk imunisasi polio.

  1. Imunisasi polio untuk anak-anak

Vaksin polio yang diberikan untuk anak-anak biasanya digabungkan dengan jenis vaksin lain seperti DTP (difteri-tetanus-polio). Program vaksin ini biasanya sudah dibuat oleh dokter yang merawat anak secara rutin, dan orang tua perlu mengikuti program dengan serius.

  1. Imunisasi polio untuk orang dewasa

Vaksin polio untuk orang dewasa juga diberikan dengan gabungan vaksin lain seperti DTP. Biasanya orang dewasa jarang menerima vaksin ini karena sudah mendapatkan vaksin ketika masih anak-anak. Hanya saja akan sangat diperlukan jika belum pernah menerima vaksin ini. Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum pernah mendapatkan vaksin bisa menerima vaksin polio karena sangat aman.

Baca juga: imunisasi BCG pada bayi – manfaat dan pemberian dosis

Manfaat Imunisasi Polio

Imunisasi polio sangat penting untuk mencegah penyakit polio yang ditularkan lewat virus polio. Virus polio bisa masuk ke dalam tubuh melalui kontak langsung lewat perantara kotoran manusia yang terkena infeksi polio dan air. Polio adalah penyakit yang sangat mudah menular dan bisa menyebabkan resiko kesehatan serius seperti kelumpuhan dan kematian. Jika tidak mendapatkan imunisasi ada beberapa bahaya bayi tidak imunisasi. Beberapa orang tua memang tidak mau melakukan imunisasi pada bayi dengan alasan ada bahaya imunisasi paling menakutkan untuk bayi anda.

Gejala Infeksi Penyakit Polio

  1. Demam tiba-tiba, baik terjadi pada bayi, anak-anak dan orang dewasa. (baca juga: cara mengatasi demam pada bayi super cepat – menjemur bayi saat demam, amankah ?
  2. Rasa lelah yang berlebihan. (baca juga: bayi sering menggeliat : penyebab, cara mengatasi dan cara mencegah)
  3. Mual dan muntah.
  4. Sakit kepala seperti saat terkena flu. (baca juga: penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya yang efektif)
  5. Rasa sakit dan lelah pada bagian leher dan punggung.
  6. Rasa sakit pada badan jika digunakan untuk bergerak.

Gejala Polio Berdasarkan Jenisnya

  1. Gejala Polio Nonparalitik

Penderita yang terkena kontak langsung dengan virus polio nonparalitik (polio yang tidak menyebabkan kecacatan / kelumpuhan) bisa mengalami gejala selama 1 – 10 hari, seperti berikut ini:

  • Demam tinggi secara tiba-tiba
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan sehingga bayi dan anak – anak sulit makan dan minum.
  • Sering muntah dan bisa menjadi dehidrasi.
  • Tubuh akan terasa sangat lelah sehingga tidak bersemangat.
  • Sakit jika disentuh pada punggung.
  • Punggung menjadi sangat kaku.
  • Kaki dan lengan terasa sakit dan kaku.
  • Semua otot tubuh menjadi sangat lemah.
  • Berbagai gejala meningitis.
  1. Gejala Polio Paralitik

Polio paralitik adalah jenis polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan akibat yang sangat fatal untuk penderita. Ada tiga jenis polio paralitik, yaitu:

  • Polio tulang belakang : virus menyerang semua bagian sum-sum tulang belakang.
  • Bulbar polio : virus menyerang bagian batang otak.
  • Polio bulbospinal : virus polio yang menyerang bagian batang otak dan sum-sum tulang belakang.

Gejala awal polio paralitik biasanya terjadi waktu 7 hari sejak terkena infeksi, yaitu:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Gangguan pencernaan
  • Otot dan sendi tubuh menjadi lebih lemah.

Gejala akhir polio paralitik akan berkembang setelah 7 hari, yaitu:

  • Tubuh mengalami kehilangan refleks
  • Otot tubuh menjadi sangat sakit dan tidak bisa digerakkan.
  • Salah satu bagian tubuh menjadi tipis dan biasanya hanya terjadi pada salah satu sisi tubuh saja.
  1. Gejala Sindrom Setelah Polio

Sindrom setelah polio atau sindrom paska polio adalah semua gejala polio yang muncul setelah penderita berumur lebih dari 35 tahun, untuk semua penderita yang pernah terkena polio. Berikut ini gejala sindrom setelah polio

  • Otot dan sendi tubuh menjadi sangat lemah dan sering terasa nyeri.
  • Tubuh menjadi sangat lemah sehingga sulit mengerjakan berbagai aktifitas termasuk pekerjaan yang ringan.
  • Otot menjadi tidak berfungsi.
  • Terjadi masalah gangguan pernafasan.
  • Gangguan emosi yang sangat berat.
  • Tidak bisa bernafas dengan baik terutama saat tidur.
  • Tubuh tidak bisa menahan udara dingin dengan baik.
  • Gangguan kognitif seperti sulit mengingat dan masalah konsentrasi.
  • Emosi menjadi tidak stabil dan bisa terkena depresi.

Cara Imunisasi Polio

Sebelum tahun 2004, sesuai dengan badan kesehatan dunia vaksin polio diberikan secara oral melalui mulut. Vaksin ini dalam bentuk cair baik untuk bayi maupun dewasa. Namun setelah itu semua vaksin baik untuk anak-anak maupun orang dewasa vaksin polio diberikan melalui suntikan.

Jadwal Pemberian Imunisasi Polio

  1. Imunisasi polio untuk anak-anak
  • Satu kali saat umur 2 bulan
  • Satu kali saat umur 4 bulan
  • Satu kali saat umur 6 – 18 bulan
  • Satu kali saat umur 4 – 6 tahun
  1. Imunisasi polio untuk orang dewasa

Umumnya orang dewasa tidak perlu mendapatkan vaksin polio jika sudah mendapatkan vaksin polio lengkap saat masih anak-anak. Anda bisa bertanya kepada orang tua mengenai kelengkapan vaksin polio ini. Namun ada beberapa hal yang mewajibkan Anda untuk menerima vaksin polio jika:

  • Anda akan pergi ke sebuah negara dengan endemi polio yang sangat tinggi.
  • Anda bekerja di rumah sakit atau laboratorium yang meningkatkan resiko terkena virus polio.
  • Anda bekerja untuk mengobati atau merawat penderita penyakit polio dan selalu bersentuhan kontak dengan penderita penyakit polio.

Jika Anda terlewat mendapatkan vaksin polio, maka bisa melakukan jadwal rutin seperti ini:

  • Satu kali suntikan (bisa Anda lakukan kapan saja)
  • Satu kali suntikan setelah 1 – 2 bulan suntikan pertama.
  • Satu kali suntikan setelah 6 – 12 bulan suntikan kedua.

Pemeriksaan Awal Sebelum Imunisasi

Semua bayi, anak-anak maupun orang dewasa yang akan mendapatkan imunisasi polio, harus mendapatkan pemeriksaan seperti dibawah ini:

  1. Suhu tubuh ketika akan melakukan imunisasi ( lebih dari 38.5 derajat Celcius tidak bisa imunisasi)
  2. Alergi terhadap obat tertentu harus mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang serius.
  3. Riwayat alergi yang serius terhadap beberapa vaksin sebelumnya (selain vaksin polio)
  4. Riwayat kondisi medis yang serius setelah menerima vaksin tertentu.
  5. Pernah mengalami alergi termasuk alergi obat dan makanan.
  6. Kondisi ibu hamil.

Efek Samping Imunisasi Polio

Umumnya imunisasi polio sangat aman dan jarang menimbulkan efek samping. Namun beberapa bayi, amak-anak atau orang dewasa bisa mengalami efek samping dibawah ini:

  1. Sakit pada otot di seluruh tubuh sehingga tubuh menjadi tidak nyaman.
  2. Bekas suntikan menjadi kemerahan, bengkak atau nyeri.
  3. Bekas suntikan menjadi benjol yang bisa terjadi selama beberapa minggu.
  4. Demam setelah imunisasi. (baca juga: cara menurunkan panas pada anak dengan cepat)
  5. Bayi atau anak-anak bisa menjadi lebih rewel, mudah menangis, mudah marah dan sulit untuk dihibur. (baca juga: penyebab bayi menangis terus)
  6. Badan menjadi sangat lelah sehingga selalu mengantuk dan ingin tidur.

Cara Mengatasi Efek Samping Setelah Imunisasi Polio

Efek samping akibat imunisasi polio biasanya sangat ringan dan terjadi dalam waktu yang singkat. Umumnya efek ini juga tidak memerlukan perawatan yang serius. Namun jika efek samping berlebihan, maka Anda bisa melakukan tips dibawah ini:

  1. Berikan cairan atau minuman yang bisa membantu mengatasi demam.
  2. Jika bayi dan anak-anak mengalami demam maka berikan pakaian yang ringan dan menyerap keringat.
  3. Anda bisa memberikan parasetamol atau obat penurun demam jika diperlukan (hanya dengan resep dan dosis dari dokter)
  4. Kompres bagian bekas suntikan jika terasa gatal, nyeri, bengkak dan sensasi panas.

Efek Samping Berbahaya Imunisasi Polio

  1. Efek samping berbahaya dari imunisasi polio bisa terjadi, namun biasanya kasus ini sangat jarang terjadi. Reaksi anafilaksis adalah reaksi alergi serius terhadap vaksin polio dan biasanya langsung muncul setelah imunisasi. Karena itu biasanya bayi atau anak-anak yang mendapatkan imunisasi polio harus menunggu di rumah sakit atau klinik setidaknya 30 menit setelah imunisasi. Jika terjadi gejala anafilaksis maka bisa mendapatkan perawatan cepat untuk mengurangi resiko fatal termasuk kematian.
  2. Efek samping imunisasi polio lain adalah kondisi HHE (hypotonic-hyporesponsive episode). Reaksi efek samping ini akan menyebabkan kulit menjadi sangat pucat, kehilangan respon dan kehilangan kesadaran. Biasanya reaksi ini akan muncul selama 1 – 48 jam setelah pemberian imunisasi. Efek dari HHE biasanya tidak menunjukkan dampak pada syaraf yang serius dan lama, namun tetap membutuhkan perawatan.

Fakta Tentang Penyakit Polio

  1. Polio adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Kondisi polio bisa menyebabkan kelumpuhan, sesak nafas dan kematian.
  2. Polio di negara maju seperti Amerika Serikat dan negara barat lainnya sangat kecil atau hampir tidak pernah terjadi setelah tahun 1980. Hal ini disebabkan karena pemberian imunisasi polio sudah dilakukan dengan baik.
  3. Saat ini penyakit polio sering menyerang beberapa negara seperti Pakistan, Afrika, Afganistan dan beberapa negara Asia. Hal ini disebabkan karena masih ada orang tua yang tidak sadar dengan pemberian imunisasi polio.
  4. Orang dewasa selain bayi dan anak-anak yang terinfeksi virus polio dan belum pernah mendapatkan imunisasi polio masih bisa terkena penyakit polio.
  5. Imunisasi polio bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah polio sepanjang hidup.
  6. Penyakit polio sudah ditemukan sejak 6.000 tahun yang lalu dengan bukti lukisan penderita polio pada kebudayaan Mesir.
  7. Umumnya penyebaran polio terjadi dari orang – orang yang sudah terkena infeksi virus polio.
  8. Ketika bayi, anak-anak dan orang dewasa tidak mendapatkan imunisasi polio maka bisa terkena resiko tinggi penyakit polio.
  9. Penyakit polio sangat mudah menyebar dari manusia ke manusia baik melalui cara langsung atau tidak langsung.
  10. Semua penderita penyakit polio bisa mengalami berbagai gejala maupun tanda gejala secara mendadak.
  11. Penegakan penyakit polio bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik, gejala, dan riwayat kesehatan penderita.
  12. Penderita polio dalam sebuah endemi harus mendapatkan isolasi untuk mencegah penularan yang lebih luas.
  13. Hingga saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan polio dan perawatan medis hanya bisa dilakukan untuk mengatasi berbagai gejala penyakit polio.
  14. Resiko cacat tubuh yang parah hampir selalu terjadi pada penderita polio.
  15. Penyebab kematian pada penderita polio disebabkan karena virus yang menyebabkan infeksi pada sistem syaraf termasuk meningitis, kelumpuhan pada tubuh, tidak bisa menelan makanan dan minuman serta gagal nafas.
  16. Pemberian imunisasi polio lewat vaksin dengan suntikan lebih efektif dibandingkan imunisasi lewat cairan melalui mulut.

Siapa yang Beresiko Tinggi Terkena Penyakit Polio

  1. Orang yang tinggal dalam kondisi lingkungan yang tidak bersih, termasuk dengan masalah sanitasi seperti kebutuhan MCK.
  2. Orang yang tinggal dalam kondisi lingkungan tidak bersih dan tidak pernah mendapatkan imunisasi polio.
  3. Orang yang sering melakukan kontak langsung dengan penderita polio, bait itu cairan mulut, minuman dan makanan.
  4. Ibu hamil yang tinggal di dalam lingkungan yang kurang bersih dan ada penderita polio sementara tidak atau belum mendapatkan imunisasi polio. Resiko ibu hamil sangat tinggi karena tubuh ibu hamil memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  5. Orang termasuk bayi dan anak-anak yang melakukan perjalanan bersama orang tua ke daerah atau negara dengan angka endemi atau wabah polio yang cukup tinggi.
  6. Orang yang tinggal dalam satu rumah dengan penderita polio dan tidak pernah mendapatkan vaksin polio.
  7. Orang termasuk bayi dan anak-anak yang memang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah seperti pada penderita HIV dan kanker.
  8. Orang termasuk bayi dan anak-anak yang pernah melakukan operasi pengangkatan amandel atau tonsilektomi.
  9. Orang termasuk bayi dan anak-anak yang sudah terkena virus polio dan melakukan aktifitas berat karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Komplikasi Akibat Penyakit Polio

  1. Orang yang mengalami polio bisa mengalami kelumpuhan sementara baik untuk otot maupun tulang.
  2. Orang yang mengalami polio bisa mengalami kelumpuhan pada bagian punggung, kaki dan pergelangan kaki.
  3. Orang yang terkena polio bisa mengalami kelainan bentuk tubuh seperti pada kaki, pergelangan kaki dan panggul.
  4. Orang yang terkena polio termasuk bayi dan anak-anak bisa mengalami cacat seumur hidup karena tidak mendapatkan perawatan dan terapi fisik yang baik.

Pemeriksaan Polio

  1. Pemeriksaan fisik pada bagian leher, panggul, kaki, pergelangan kaki dan sendi tubuh.
  2. Pemeriksaan fisik pada sendi untuk melihat refleks.
  3. Pemeriksaan fisik dengan melihat gejala kesulitan bernafas dan menelan makanan atau minuman.
  4. Pemeriksaan laboratorium dengan mengambil cairan pada tenggorokan, pemeriksaan tinja, dan cairan yang mengelilingi bagian sum-sum tulang belakang dan otak.

Perawatan untuk Penyakit Polio

Tidak ada obat untuk mengatasi penyakit polio. Namun biasanya dokter akan memberikan perawatan untuk mendukung agar penderita bisa merasa nyaman, bisa melakukan aktifitas dan terhindar dari komplikasi. Berikut perawatan yang bisa dilakukan:

  1. Menyarakan penderita untuk bisa tidur dengan baik dan istirahat yang cukup selama masa infeksi.
  2. Memberikan berbagai obat penghilang rasa sakit agar penderita bisa istirahat dengan baik.
  3. Untuk penderita yang mengalami gangguan pernafasan maka bisa dipasangi alat bantu nafas atau ventilator portabel.
  4. Perawatan terapi fisik untuk mencegah hilangnya fungsi otot karena virus yang berkembang.
  5. Memberikan berbagai jenis makanan yang bergizi, terutama mengandung protein, lemak, vitamin dan mineral.

Cara Mencegah Polio

  1. Menjaga agar lingkungan selalu bersih dan terjaga dari penyebaran virus polio.
  2. Lingkungan harus memiliki sistem sanitasi yang baik terutama untuk fasilitas MCK.
  3. Lingkungan harus memiliki sistem penyediaan air yang baik terutama air untuk memasak, kebutuhan minum dan kebutuhan pribadi lainnya.
  4. Meningkatkan kesadaran untuk tidak saling menggunakan berbagai benda keperluan pribadi meskipun tinggal dalam satu rumah.
  5. Melakukan berbagai kegiatan menyehatkan terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan imunisasi polio.
  6. Tindakan pencegahan polio yang paling efektif adalah dengan melakukan imunisasi polio, termasuk untuk bayi, anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah menerima imunisasi polio.

Penyakit polio memang hanya bisa dicegah dengan imunisasi polio. Mitos yang berkembang mengenai efek buruk imunisasi polio sebaiknya harus dinilai apakah benar atau tidak. Sekarang Indonesia sudah mengadakan gerakan pekan imunisasi nasional, yang sering digunakan untuk memberikan imunisasi polio. Jadi mulai sekarang jangan takut dengan imunisasi polio, sebab langkah singkat ini akan melindungi buah hati Anda.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

9 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

9 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago