Categories: Imunisasi

Macam Macam Imunisasi Dasar Bayi dan Tempat Penyuntikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda sebagai orang tua sudah mengikuti jadwal imunisasi bayi baru lahir sampai tumbuh menjadi anak-anak? Mengikuti jadwal imunisasi memang sangat penting untuk mencegah agar tidak melewati satu pun imunisasi. Imunisasi memang sangat penting karena bayi sampai anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang relatif kurang kuat. Akhirnya bayi dan anak-anak akan sangat mudah tertular penyakit baik karena virus, bakteri dan jamur. Jika Anda bingung untuk mengikuti jadwal imunisasi maka kenali dulu macam-macam imunisasi dasar bayi dan tempat penyuntikannya, seperti uraian dibawah ini:

  1. Imunisasi Hepatitis 1

Ini adalah imunisasi hepatitis yang akan diberikan setelah bayi lahir. Untuk bayi yang  prematur maupun normal penting untuk menerima imunisasi ini. Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang bisa menyebabkan kerusakan pada organ hati. Biasanya bayi yang baru lahir mudah tertular penyakit ini karena bersentuhan dengan darah penderita, cairan tubuh dari orang yang terinfeksi dan infeksi persalinan dari ibu yang melahirkan secara normal. Karena itu ini juga akan menjadi bahaya hepatitis bagi ibu hamil.

Tempat penyuntikan : pada bagian paha bayi.

  1. Rotavirus

Rotavirus adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh virus yang akan membuat saluran pencernaan bayi dan anak-anak mengalami infeksi. Akibatnya bisa terkena gejala diare pada bayi yang parah sejak lahir atau setelah berusia beberapa bulan. Bagian yang paling berbahaya dari serangan virus ini adalah penyebaran diare yang buruk di lingkungan yang kurang bersih. Tahap untuk memberikan imunisasi ini adalah saat bayi sudah berusia 2, 4 dan 6 bulan.

Tempat penyuntikan : imunisasi ini tidak menggunakan injeksi tapi dengan menggunakan cairan yang dimasukkan ke dalam mulut bayi.

  1. Imunisasi DTP

Ini adalah sebuah imunisasi untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan pertussis. Sejak bayi berusia 2 bulan maka sebaiknya sudah menerima imunisasi ini. Kemudian akan diulang ketika bayi berusia 4, 6 dan 18 bulan. Kemudian juga akan diberikan ketika anak sudah berusia 5 dan 12 tahun. Penyakit difteri, tetanus dan pertussis adalah penyakit yang berbahaya. Hanya saja imunusasi ini bisa menyebabkan beberapa efek samping seperti bekas merah dan gatal pada suntikan, rewel, demam dan tidak mau minum ASI. Tapi biasanya imunisasi ini sangat aman dan jarang menyebabkan komplikasi buruk untuk bayi dan anak-anak.

Tempat penyuntikan: imunisasi diberikan dengan injeksi pada bagian paha bayi. Kemudian saat sudah anak maka akan diberikan pada bagian lengan anak.

  1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG pada bayi adalah jenis imunisasi yang akan diterima bayi hanya sekali dalam seumur hidup. Imunisasi perlu diberikan ketika bayi berusia 3 bulan dan tidak perlu ada penguatan lagi saat bayi sudah tumbuh menjadi anak-anak. Manfaat imunisasi ini adalah untuk mencegah penyakit TBC. Penyakit ini akan menyebabkan batuk rejan yang sangat lama. Penyakit menjadi sangat berbahaya karena penyakit mudah menular sehingga bayi juga rentan terkena penyakit ini.

Tempat penyuntikan: Imunisasi akan diberikan dengan injeksi pada bagian lengan anak.

  1. Imunisasi Campak

Imunisasi campak biasanya akan diberikan ketika bayi sudah berusia sembilan bulan. Kemudian akan diulang lagi ketika anak sudah berusia 6 tahun. Imunisasi ini sangat penting untuk mencegah bayi terkena penyakit campak yang mudah menular dan berbahaya. Penyakit campak sering tidak disadari oleh orang tua karena gejala yang cukup biasa yaitu pilek. Penyakit ini juga bisa diobati tapi jika terlambat maka bisa menyebabkan komplikasi. Efek samping imunisasi campak sering menakutkan untuk orang tua seperti bekas merah pada suntikan, demam tinggi, kejang, dan bayi tidak mau minum ASI atau susu formula.

Tempat penyuntikan : imunisasi campak akan diberikan dengan suntikan pada bagian lengan atas bayi dan anak.

  1. Imunisasi MMR

MMR adalah imunisasi yang akan diberikan kepada bayi dengan usia 12 bulan sampai 15 bulan. Imunisasi pertama akan diberikan untuk mencegah penyakit campak, gondong dan rubella, kemudian pengulangan imunisasi akan diberikan untuk mencegah penyakit varisella. Campak akan menyebabkan bayi mengalami ruam merah, demam dan gejala seperti penyakit pilek. Kemudian gondong akan menyebabkan pembengkakan pada bagian kelenjar getah bening di dekat rahang, memicu komplikasi seperti sakit kepala, sakit gigi dan tubuh yang terasa sakit semua. Sementara rubella adalah jenis campak jerman yang akan menyebabkan mata anak berair, merah dan gatal serta tubuh yang tidak nyaman.

Tempat penyuntikan: injeksi akan diberikan pada bagian lengan atas bayi dan anak-anak.

Tips Sebelum Imunisasi

  1. Berikan ASI. Sebelum bayi Anda menjalani suntikan imunisasi maka berikan ASI yang teratur. Ini tidak perlu dilakukan mendadak tapi dengan cara biasa seperti ketika Anda memberikan ASI untuk bayi Anda. ASI akan membuat sistem kekebalan tubuh bayi meningkat sehingga bayi tidak mendapatkan efek samping berat setelah imunisasi.
  2. Perhatikan menu diet ibu. Karena ibu memberikan ASI untuk bayi maka nutrisi yang diterima bayi juga menjadi sangat penting. Ibu harus sering mengkonsumsi sayuran dan buah yang mengandung mineral dan vitamin yang sangat tinggi. Dengan nutrisi yang baik maka ASI yang diberikan pada bayi akan membantu untuk mencegah agar tubuh bayi tidak sakit setelah imunisasi.
  3. Mengikuti petunjuk dokter. Saat bayi akan menerima imunisasi melalui suntikan maka pastikan bahwa orang tua mengikuti petunjuk dokter. Ini juga perlu dilakukan termasuk saat akan dilakukan penyuntikan. Dan ini juga penting agar tidak terjadi kesalahan yang bisa menyebabkan bayi menerima efek samping yang buruk.

Nah itulah semua macam-macam imunisasi dasar bayi dan tempat penyuntikannya. Meskipun sampai saat ini masih banyak yang menentang imunisasi, tapi tidak melakukan imunisasi juga akan meningkatkan resiko pada bayi Anda. Jadi pertimbangkan untuk mengikuti imunisasi sesuai jadwal.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago