Tubercolosis atau sering dikenal dengan TBC merupakan penyakit yang disebabkan infeksi kronis bakteri Mycobacterium tubercolosis. Hal yang berbahaya dari penyakit ini adalah tidak terdapat gejala pada penderitanya, sehingga sering berakibat fatal karena ketika terdeteksi pada kondisi kronis/ menahun. TBC yang tidak memiliki gejala disebut dengan latent tubercolosis. Ketika daya tahan tubuh seseorang melemah yang disebabkan oleh bertambahnya usia ataupun faktor lain seperti terinfeksi HIV sehingga bakteri menjadi aktif dan berubah menjadi tubercolosis aktif.
Vaksin BCG untuk Mencegah TBC
Banyak orang menduga TBC hanya menyerang paru paru, padahal kenyataannya tidaklah demikian karena bakteri Mycobacterium tubercolosis bisa menyerang seluruh organ tubuh seperti otak, tulang, ginjal, spinal. Penyakit TBC ini tidak bisa dianggap remeh dan perlu tindakan preventif sejak dini untuk menangkal penyebaran atau penularan tubercolosis tersebut. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan dengan melakukan vaksinasi kepada semua orang yang berresiko seperti pada balita dan bayi.
Vaksin BCG (Bacille Calmette Guerin) merupakan vaksin yang berfungsi sebagai penangkal penyakit tubercolosis. Sebenarnya vaksin BCG ini mengandung bakteri hidup Mycobacterium bovis yang telah dijinakkan sehingga aman dan efektif untuk tubuk manusia.
Pemakaian BCG sangatlah aman, hingga saat ini belum ditemukan efek samping yang berdampak serius selama ini. Penggunaan vaksin ini hanya berbahaya kepada seseorang yang mengalami kelainan sistem imun tubuh atau sering disebut dengan immune compromised, dimana bisa menyebabkan terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari vaksin BCG itu sendiri.
Meskipun terdapat sedikit efek samping yang biasa dialami oleh sebagian orang, namun secara keseluruhan pemberian vaksin BCG telah memberikan banyak manfaat dimana telah terbukti selama puluhan tahun. Tingkat keberhasilan penggunaan vaksin BCG berkisar antara 0 hingga 80 persen yang dirangkum dari berbagai kelompok usia di banyak Negara. Namun secara umun vaksin BCG memberikan efektifitas/ manfaat seperti :
Pada daerah endemiK tubercolosis seperti di Afrika dan Asia tenggaran khususnya Indonesia. Pemberian vaksin BCG wajib diberikan kepada semua bayi yang baru menjalani proses persalinan. Hal tersebut sesuai jadwal yang telah direkomendasi serta ditetapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadi pemberian vaksin BCG harus diberikan kepada bayi yang usianya 2 hingga 3 bulan setelah tanggal kelahiran.
Jika diberikan kepada bayi yang usianya sudah diatas 3 bulan, maka perlu dilakukan test sensitifitas kulit tuberculin atau Mantoux. Bila hasil test tersebut positif maka pemberian vaksin BCG dapat ditunda terlebih dahulu, karena melakukan test lanjutan untuk membuktikan apakah bayi tersebut sudah terinfeksi dan menderita TBC. Dengan demikian proses pengobatan dapat segera dilakukan. Namun jika hasil test Mantoux negatif maka bayi tersebut bisa langsung diberikan vaksin BCG sesegera mungkin agar dapat terhindar dari infeksi penyakit tubercolosis.
Kenapa vaksin BCG tidak bisa diberikan kepada orang yang telah terinfeksi tuberkolosis?
Karena sebenarnya bahan utama dari vaksin tersebut terdiri atas bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan. Apabila diberikan kepada latent tubercolosis dikhawatirkan dapat menyebabkan bakteri TBC menjadi aktif sehingga, berubah menjadi penyakit infeksi tubercolosis aktif yang semakin berbahaya. Itulah kenapa test sensitifitas kulit tuberculin harus dilakukan, tujuannya untuk memastikan bahwa penerima vaksin BCG tidak sedang mengidap TBC. Karena jika sudah terinfeksi tubercolosis maka pengobatannya akan berbeda.
Perlu untuk diketahui bahwa vaksin BCG seperti imunisasi pada umumnya yakni dapat menyebabkan reaksi setelah dilakukannya pemberian vaksin. Reaksi yang ditimbulkan tentu saja berbeda beda untuk setiap orang, namun biasanya vaksin BCG dapat menimbulkan berbagai bentuk reaksi tubuh seperti :
Vaksin BCG sebenarnya berbentuk serbuk yang dikering bekukan. Untuk penggunaannya harus dilarutkan terlebih dahulu menjadi suspense sebelum melakukan penyuntikkan. Vaksin juga harus disimpan dibawah suhu 2 hingga 8 derajat celcius serta terhindar langsung dari cahaya matahari. Saat ini vaksin BCG yang mengandung strain kuman/ bakteri yang berasal dari strain induk yang berasal dari Lembaga Pasteur, Perancis.
Namun proses pengembangbiakan-nya berlangsung di berbagai laboratorim yang tersebar di banyak Negara sehingga saat ini kita mengenal BCG (Paris), BCG (Tice), BCG (Monteral), BCG (Moskow) dan BCG (Copenhagen).
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…