Categories: Kesehatan Bayi

6 Bahaya Bedong Pada Bayi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bedong bayi merupakan “tradisi” wajib yang biasanya dilakukan oleh ibu yang baru saja melahirkan. Pada dasarnya kebiasaan bedong bayi ini dilakukan secara turun temurun dan terus berlanjut hingga saat ini. Namun taukah Anda bahwa bedong bayi ternyata memiliki dampak buruk bagi bayi. Lalu apa saja bahaya bedong bayi ? Berikut pembahasannya.

1. Mengganggu Perkembangan Otak Bayi

Penelitian telah mengungkapkan bahwa membedong bayi terlalu kuat dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi. Dimana ketika bayi sedang mengalami perkembangan yang pesat yang butuh komunikasi dengan sang ibu ini harus dibedong dengan alasan agar tetap tenang. Intinya jangan terlalu sering membedongnya agar perkembangan otak bayi tidak terganggu.

Baca juga : Perkembangan Organ Tubuh Bayi setelah Lahir – Perkembangan Bayi 12 Bulan

2. Dislokasi Tulang Pinggul

Terlalu sering dan terlalu kuat dalam membedong bayi nantinya ketika anak tumbuh besar, resiko yang terjadi adalah dislokasi tulang pinggul. Yaitu sebuah keadaan dimana kaput femur keluar dari socket pada tulang pinggul yang menyebabkan tulang pinggul mengalami perubahan posisi dariyang sebelumnya.

3. Dapat Menyebabkan Demam

Apabila sang bayi dipakaikan pakaian yang berlapis kemudian dibedong dengan kain dobel maka yang terjadi adalah overheat yang berarti suhu dalam tubuh terlalu panas melebihi batas normal. Jika suhu kamar terlalu tinggi dan juga bedongan terlalu kuat kemungkinan yang terjadi adalah sang bayi dapat terserang demam. Jika sang ibu tidak menyadarinya hal yang paling mengerikan adalah sang bayi kesakitan dan menjadi lemas seketika. ( baca juga: Cara Mengatasi Demam Pada )

4. Menggangu Perkembangan Gerak Motorik

Tangan dan kaki bayi yang seharusnya dapat bergerak bebas kemudian di bedong dapat menggangu perkembangan gerak motoriknya. Dimana perkembangan motorik bayi untuk usia awal memang sangat perlu untuk perkembangannya kedepan. Agar kedepan ia dapat berkembang lebih baik lagi. ( baca juga : Perkembangan Bayi 1 Bulan )

5. Menyebabkan Infeksi Pernafasan

Membedong bayi terlalu kuat dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan karena suhu yang tinggi ketika dibedong. Perhatikanlah ketika siang dan malam hari, usahakan bayi tidak terlalu kuat dibedong. Pastikan ketika membedongnya, ia merasa nyaman dan aman.

Baca juga : Bahaya Asap Rokok Pada Ibu Hamil – Bahaya Rokok Elektrik bagi Ibu Hamil

6. SIDS ( Sudden Infant Death Syndrome )

SIDS atau lebih dikenal dengan sindrom kematian mendadak pada bayi ini adalah sebuah keadaan dimana ketika kondisi awal bayi dalam keadaan yang sehat-sehat namun tiba-tiba saja mengalami sakit yang berlanjur dan semakin parah kemudian meninggal dunia tanpa diketahui apa penyebab kematiannya. Resiko SIDS ini paling banyak terjadi ketika bayi sedang tidur dan dapat pula meningkat resikonya ketika bayi yang sudah dibedong diposisikan tidur tengkurap atau menyamping.

Baca juga : Posisi Tidur Bayi Yang Baik – Bayi Tidur Tengkurap

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum membedong bayi, ibu menyusui juga perlu memperhatikan hal-hal berikut ketika bayi sudah tak nyaman lagi dibedong ataupun agar bayi merasa tetap nyaman :

  • Suhu bayi. Sering-seringlah untuk mengecek suhu tubuh bayi untuk memastikan keadaannya. Pada umumnya bedong bayi bertujuan untuk membuat bayi merasa aman dan nyaman, bukan membuatnya kepanasan. Jika terlalu kuat dan tidak ada ruang dalam bedongnya (terutama pada bagian kaki) itu akan membuat bayi lebih cepat mengalami kepanasan. ( baca juga : Bahaya AC bagi Balita )
  • Ketika bayi sudah bisa berguling. Ketika bayi sudah bisa berguling dan tengkurap. Sebaiknya jangan terlalu sering dibedong karena akan mengganggu perkembangannya dan yang terpenting adalah kesulitan untuk bernafas ketika ia berguling. ( baca juga : Bahaya Tidur Tengkurap Bagi Ibu Hamil Muda )
  • Ketika merasa sudah tidak nyaman. Bila bayi sudah merasa tidak nyaman lagi dibedong, jangan teruskan.
  • Bayi mulai besar. Ketika bayi sudah mulai besar dan sudah bergerak lebih daripada tidur, bedong sangatlah mengganggunya. Para ibu dianjurkan untuk tidak lagi membedong bayi, terutama ketika bayi sudah memasuki umur 2 bulan.
  • Saat menyusui sebaiknya bayi tidak perlu dibedong agar tangannya dapat bergerak bebas untuk menyentuh dan mengeksplor sekitar. ( baca : Tips Menyusui agar Bayi Tidak Muntah Kembali )

Tips Membedong Bayi

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, berikut adalah beberapa tips mengenai membedong bayi yang baik:

1. Jangan membedong terlalu kuat. Jika membedong terlalu kuat lalu memaksa kaki bayi untuk lurus yang terjadi nantinya adalah dapat merusak sendi lutut dan juga dapat menyebabkan displasia pangkal paha (hipdysplasia). Untuk menghindari hal tersebut, pastikan Anda memberikan ruang yang cukup di bagian bawah bedong bayi ( bagian kaki ).

2. Jangan sampai kain yang digunakan untuk membedong bayi menutupi area wajah bayi.

3. Jika cuaca dingin, sebelum dibedong si kecil boleh dipakaikan baju dan celana panjang. Tetapi jika cuaca panas, gunakanlah celana dan baju yang pendek saja, hal ini untuk mencegah bayi kepanasan ketika dibedong.

4. Letakkan bayi yang dibedong disamping Anda agar tetap terjaga dan juga usahakan udara dalam ruangannya memadai udara bebas dan tidak tertutup, agar bayi tidak kekurangan oksigen dan juga kepanasan.

5. Perhatikan kondisi bayi. Sebelum di bedong alangkah lebih baik untuk mengecek kondisi bayi. Jangan di bedong ketika ia sedang merasa lapar, setelah mandi ataupun ketika sedang lelah. ( baca : Pola Makan Bayi 8 Bulan )

Cara Memebedong Bayi

Untuk menghindari bahaya yang terjadi ketika bayi di bedong, berikut adalah cara membedong bayi yang benar.

  • Bentangkan kain yang akan digunakan untuk membedong bayi Anda. Lipatlah sedikit pada salah satu ujung sudutnya. Letakkan bayi di baguan yang sudah dilipat tadi (posisi kepala di tepi sudut yang dilipat). Lalu lanjutkan dengan sampingkan sisi kain sebelah kanan/kiri kemudian di selipkan di bawah tubuhnya.
  • Tutupi kakinya dengan melipat sisi bagian bawah kain ke atas (pastikan ada ruang untuk kakinya).
  • Bawa sisi lain ke tubuh bayi dan selipkan hingga menyisakan leher dan kepalanya saja yang tidak terbungkus kain.

(Baca juga : Tips Menyusui Bayi Kembar – Cara Mencuci Botol Susu Bayi)

Nah, itulah pembahasan mengenai bahaya bedong bayi dan juga pembahasan lain mengenai cara membedong bayi, tips membedong bayi serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membedong bayi. Intinya membedong bayi itu boleh, tapi jangan terlalu sering dan jangan terlalu kuat. Usahakan jangan membedongnya ketika ia sudah beranjak 2 bulan, karena jika bedong bayi terus dilanjutkan nantinya perkembangan bayi akan terganggu. Sekian dan terimakasih !

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

9 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

9 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago