Tidur merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh bayi, karena bayi masih belum bisa melakukan aktivitas lain kecuali makan dan tidur. Bagi seorang bayi tidur itu sangat bermanfaat baginya, selain untuk merangsang perkembangan otaknya, saat tidur hormon-hormon pertumbuhan dikeluarkan.
Semakin nyenyak tidur bayi maka pertumbuhan dan perkembangan otaknya maksimal, kelak ketika besar ia akan menjadi orang yang cerdas. Tidak hanya itu ketika tidur bayi nyaman maka hormon-hormon pertumbuhan akan bekerja maksimal dan mampu memperbaiki sel-sel yang terdapat dalam tubuh bayi. Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus pintar memilih posisi tidur yang mampu membuat nyaman tidur bayi kita.
Posisi Tidur Bayi
Pada dasarnya posisi tidur bayi ada 3, yaitu tengkurap, terlentang dan miring. Posisi terbaik akan didapat jika kita menyesuaikan dengan kondisi pada bayi.
Posisi ini umumnya ditemui pada bayi yang berumur 0-3 bulan, dikarenakan pada usia ini bayi masih belum bisa berguling dan belum banyak gerak. Posisi ini diianggap paling aman karena menurut bebrapa ahli dengan terlentang bahaya kematian akibat Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) hingga 50%.
Posisi ini sering kita temui pada bayi yang prematur, terutama bagi yang masih menggunakan alat bantu untuk bernafas. Dengan posisi miring ke kanan diharapkan proses pengosongan dalam lambung berjalan lebih cepat dan mudah.
Untuk posisi tidur yang satu ini masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Karena ada yang menganggap bayi tidur tengkurap merupakan faktor utama penyebab kematian mendadak (SIDS) dan di sisi lain ada yang menganggap tengkurap memiliki banyak manfaat bagi bayi. Dari perdebatan inilah kami akan membahas tentang baik atau tidakkah, posisi tengkurap untuk bayi.
Kebanyakan orang tua memang tidak setuju dengan menidurkan bayi dengan posisi tengkurap dengan alasan takut bayi sulit bernafas, terjadinya sindrome kematian mendadak dan lain sebagainya. Memang ada benarnya sikap siaga dari orang tua seperti mereka, karena tengkurap bisa membawa dampak negatif bagi bayi kita ketika dilakukan secara berlebih dan kurang pengawasan, antara lain :
1. Mengganggu sistem pernafasan
Pada dasarnya posisi tengkurap membuat posisi wajah terhalang oleh alas, jadi hidung sebagai alat pernafasan pun ikut tertutupi sehingga sulit terjadi sirkulasi pertukaran antara karbondioksida dan oksigen. Selain itu, dengan tengkurap dada bayi akan berubah fungsi menjadi penopang badan, sehingga dada tertekan dan sulit untuk mengembang sehingga bayi anda rentan untuk sesak nafas.
2. Menghambat kinerja otak
Ketika tengkurap organ tubuh bayi anda tertekan oleh berat badannya. Mulai dari wajah, dada, perut sampai ujung kaki. Hal ini mampu menyebabkan peredaran darah bayi anda terganggu dengan tekanan berat badan bayi anda, sehingga pasokan darah yang menuju otak pun terganggu sehingga akan membuat fungsi otak dari bayi anda terganggu.
3. Menurunkan kinerja jantung
Tidak bisa dipungkiri ketika bayi kita tidur dengan posisi tengkurap, maka jantung akan tertindih oleh badan bayi.
Hal ini akan membuat jantung bekerja lebih berat untuk memompa darah karena jantung yang biasanya bergerak bebas untuk memompa, ketika tengkurap maka otomatis jantung harus bersusah payah untuk bekerja. Apabila hal ini dilakukan secara lama dan terus menerus maka bisa jadi bayi anda akan memiliki lemah jantung. (Baca juga : kelainan jantung pada bayi)
4. Menyebabkan pegal-pegal
Pada dasarnya tujuan tidur adalah untuk menjadikan tubuh segar dan fit, namun dengan posisi tengkurap semuanya bisa berbalik yang awalnya ingin melihat bayi anda segar malah mengalami rasa sakit atau pegal pada bagian tubuhnya seperti leher. Karena dengan posisi tengkurap, bayi kita sering menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Sehingga ketika bangun leher bayi anda akan terasa sakit.
5. Terganggunya sistem syaraf
Ternyata tengkurap bisa menyebabkan syaraf bayi anda terjepit. Karena pada dasarnya tengkurap membuat syaraf-syaraf pada tubuh bayi anda tertekan oleh berat badan bayi. Apabila ini berlangsung lama dan terus menerus bisa jadi syaraf bayi anda bisa tidak berfungsi seperti biasanya.
Namun perlu anda ketahui semua itu memiliki kelemahan dan kelebihan. Tidur tengkurappun memiliki manfaat bagi bayi anda jika dilaksanakan dengan baik dan dalam pengawasan yang baik pula, yaitu antara lain :
1. Melatih kekuatan Paru-Paru
Ketika tengkurap, posisi paru-paru bayi anda terletak di bawah dan bertatapan dengan kasur. Hal ini menyebabkan paru-paru bayi anda merangsang pembentukan tulang paru-paru yang kuat yang diakibatkan tuntutan untuk menopang berat badan. Kita boleh menggunakan metode tidur tengkurap ini untuk melatih kekuatan paru-paru dalam jangka tertentu tidak boleh berlebihan dan tetap dalam pengawasan.
2. Menguatkan Otot leher
Ketika posisi tengkurap, otomatis bayi anda menggerakkan lehernya ke kanan dan ke kiri, apabila masih dalam usia pertumbuhan sekitar umur 4 bulan, hal ini akan membawa kebaikan untuknya. Leher yang biasa digerakkan akan membentuk sebuah oto yang kuat pada leher. Namun harus tetap diingat batasi bayi anda untuk tengkurap dan tetap awasi dengan baik.
3. Membuat Tidur lebih nyenyak dan nyaman
Tengkurap ternyata membuat bayi lebih nyaman dan lama ketika tidur, karena saat tengkurap semua organ tubuh yang telah digunakan bayi istirahat dan mendapat treatment dari tekanan berat badannya. Contohnya ketika tengkurap dada, perut tangan dan yang lain berada di bawah dan tertekan oleh berat badan sang bayi, hal itu layaknya sebuah dekapan hangat dari sang ibu.
4. Mengistirahatkan organ tubuh belakang
Dengan tengkurap sang bayi mampu mengistirahatkan organ belakangnya seperti paha dan punggungnya yang sering digunakan untuk beraktivitas dan sebagai penopang tubuh ketika bergerak. Dengan tengkurap sang bayi mampu mendapatkan keseimbangan kerja antara organ tubuh depan dan belakang.
5. Menghindari Flat Head pada Bayi
Flat head adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kepala bayi yang peang, atau menjorok ke dalam. Dengan tengkurap maka kepala bayi terhindar dari tekanan, sehingga akan terbentuk suatu kepala yang proposional.
6. Pembentukan tengkorak bayi lebih baik
Dengan posisi tengkurap, kepala bayi anda tidak tertekan oleh berat badan bayi, sehingga pembentukan tengkorak pada bayi akan semakin cepat dan baik.
7. Mengurangi efek kaget pada bayi
Ketika tertidur bayi sering mengalami kaget karena suasana disekitarnya seperti di gigit nyamuk dan lainnya. Dengan tengkurap efek kaget pada bayi bisa dikurangi, karena ketika tengkurap ruang gerak bayi sedikit sehingga respon yang diberikan pada tekanan dari luar hanya sedikit.
Bagi anda para orang tua yang ingin pertumbuhan dan perkembangan bayinya baik, tidak usah khawatir ketika anak anda tidur tengkurap. Ada tips aman ketika anda menginginkan bayi anda tidur tengkurap dan tetap aman tidak menimbulkan suatu kerugian. Ini dia Tipsnya :
Itulah tips aman ketika anda ingin bayi anda tidur tengkurap. Ada satu lagi hal yang perlu anda ketahui sebagai orang tua.
Pada usia berapakah bayi kita boleh tidur tengkurap ?
Pada umumnya bayi bisa tengkurap sendiri pada kisaran usia 3-6 bulan. Namun umur yang paling tepat untuk tidur dengan posisi tengkurap adalah usia 4 bulan. Karena di usia ini bayi telah mampu secara sadar menopang kepala dan lehernya. Selain itu dia juga mampu mendorong badannya dengan menggunakan siku tangan, karena otot-ototnya sudah terlatih dan terbentuk secara maksimal.
Ketika bayi anda sudah bisa melakukan hal itu, maka diperbolehkan untuk tidur dengan posisi tengkurap. Ingat jangan paksakan anak ketika belum bisa tengkurap sendiri. Dan berikan pengawasan ekstra ketika menginginkan bayi tidur tengkurap dan janganlah berlebihan.
Info seputar kesehatan anak lainnya yang perlu diketahui :
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…