Tulang manusia yang mengalami bungkuk biasanya hanya ditemukan saat dewasa atau lanjut usia saja. Namun, tahukah Anda bahwa posisi bungkuk tersebut dapat ditemukan ketika masih bayi ? Sadar atau tidak, tenyata posisi punggung yang bungkuk dapat terlihat sejak dia masih dalam keadaan bayi.
Banyak penyebab bayi bungkuk yang tidak disadari oleh para orang tua. Misalnya saja kesalahan saat gendong sampai kelainan dari gen bayi tersebut. Untuk mencegah bayi bungkuk sampai dewasa, kita harus mengetahui dulu ciri-ciri bayi bungkuk seperti berikut ini.
1. Posisi tulang punggung terasa tertekuk
Ciri pertama yang bisa anda rasakan adalah pada saat bayi digendong. Cobalah sentuh pada bagian punggung bayi. Jika Anda merasakan tulang punggunga seperti sedikit menojol maka bisa jadi bayi dapat mengalami bungkuk. Biasanya bayi akan berontak jika disentuh pada bagian belakangnya karena merasakan sakit.
Posisi menggendong bayi pun harus diperhatikan karena tidak boleh sembarangan. Umumnya, bayi yang mengalami bungkuk rata-rata karena cara menggendong bayi yang salah. Ketika bayi sedang digendong, usahakan posisi perutnya menghadap perut Anda. Selain itu juga pastikan posisi bayi saat digendong tidak seperti duduk. Gunakanlah kedua tangan untuk menopang punggung dan badannya.
2. Posisi bayi saat duduk
Ciri mudah lainnya adalah saat bayi duduk. Perhatikan posisi tubuhnya ketika duduk di lantai atau di kursi. Jika posisi duudknya lebih sering kurang dari sudut 90 derajat, maka bisa dipastikan bayi akan bungkuk sampai dewasa. Secara umum, posisi duduk bayi yang benar adalah tegak lurus atau posisi 90 derajat.
Hal tersebut bisa terjadi karena bayi sudah dipaksa duduk sebelum waktunya. Bayi yang dipaksakan duduk sebelum waktunya sangat berpengaruh terhadap kesehatannya sendiri. Hal yang terparah adalah bayi bisa mendapatkan kelainan tu;ang punggung yang sangat serius. Hal tersebut dikarenakan tulang-tulang bayi belum bisa menopang tubuhnya dengan sempurna.
3. Bayi lahir sungsang
Kelahiran bayi ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi itu sendiri. Secara normal, bayi akan lahir dari kepalanya terlebih dahulu, baru terakhir adalah bagian kaki. Akan tetapi, beda halnya dengan kasus bayi sungsang. Konsisi ini justru bagian kakinya dulu yang keluar, baru setelah itu kepala bagian terakhir.
Perlu Anda ketahui bahwa bayi yang lahirnya dalam keadaan sungsang memiliki risiko besar terkena kelainan pada tulang belakang. Salah satunya adalah bungkuk. Hal itu disebabkan saat bayi dikeluarkan secara sungsang, punggung bayi akan menerima beban yang cukup besar. Maka dari itu, jika bayi Anda lahir dalam keadaan sungsang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.
4. Posisi bayi saat tengkurap
Saat bayi masih dalam keadaan tengkurap, Anda bisa mengecek bagian punggungnya. Cobalah perhatikan posisi bayi sata tengkurap, apakah bayi terlihat seperti agak menungging atau tidak. Jika posisi bayi justru terlihat seperti menungging, maka bisa dikatakan bayi mengalami bungkuk.
Posisi bayi yang benar saat tengkurap adalah posisi dada akan menempel pada kasur atau lantai dan posisi kepalanya akan mengadah. Posisi tersebut merupakan poisisi normal bayi saat tengkurap. Meskipun begitu bukan berarti Anda harus memaksakan bayi untuk tengkurap. Hal tersebut justru membuat bayi menjadi kesakitan. Bahkan yang lebih parah bisa membuat bayi cedera punggung.
Itulah 4 ciri-ciri bayi bungkuk yang tidak disadari oleh orang tua. Memang kita pun perlu menyadari bahwa kondisi bayi bungkuk tidak serta merta faktor ekternal saja. faktor internal pun juga bisa memengaruhi bayi mengalami bungkuk.
Contoh faktor internal adalah seperti penyakit atau sindrom tertentu, cacat bawaan dari lahir, dan juga kekurangan gizi tertentu. Oleh karena beberapa cara mencegah bayi mengalami bungkuk dari sisi faktor internal adalah perbanyak makanan-makanan yang mengandung vitamin yang banyak pada saat bayi masih di kandungan. Salah satu akibat kekurangan kalsium pada bayi adalah pembungkukan pada tulang bayi ketika dia lahir.
Setelah bayi lahir, masih ada cara untuk meluruskan punggung bayi yang bungkuk. Contohnya adalah sering-sering bayi djemur di bawah sinar matahari saat pagi hari. Kandungan vitamin D pada matahari di pagi hari dapat membantu pertumbuhan tulang-tulang bayi agar bisa kembali ke semula.
Untuk bayi yang sudah dikenalkan MPASI, maka sebaiknya berikan makanan yang mengandung kalsium tinggi. Contohnya bisa itu susu formula, keju alami, sereal, berbagai sayuran-sayuran hijau seperti bayam, kacang polong, kacang merah, dan berbagai buah-buahan seperti jeruk.
Terakhir adalah tidak memaksakan bayi untuk melakukan aktivitas sebelum waktunya seperti duduk atau berdiri. Perlu diingatkan bahwa hal tersebut butuh proses dan tidak bisa terjadi dalam sekejap. Anda sebagai orang tua perlu mamahami hal tersebut. Jika asupan gizi pada anak baik niscaya perkembangan bayi akan datang denga sendirinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk semua.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…