Masalah kesehatan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan, salah satunya adalah perut kembung pada bayi. Mengingat bayi yang belum bisa mengekspresikan keadaan tubuhnya, maka yang terjadi seringkali sang Ibu mengira keadaan bayinya sehat, padahal sebenarnya ia sedang mengalami gangguan kesehatan serius. Sebaliknya, sang ibu akan menjadi begitu panik karena bayinya menjadi sangat rewel karena suatu hal, namun ternyata hanya karena masalah sepele.
Perut Kembung Pada Bayi
Perut kembung menjadi masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh bayi. Meski sebenarnya perut kembung bukan tergolong masalah kesehatan yang serius, namun banyak Ibu yang panik karena respon bayi menjadi rewel dan menangis karena merasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, untuk menghindari keadaan di atas, berikut akan kami jabarkan mengenai penyebab, langkah pencegahan serta tips sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi perut kembung pada bayi Anda
1. Sistem pencernaan bayi belum sempurna, sehingga rentan bermasalah
Sejak dilahirkan, bayi sehat memang telah memiliki sistem pencernaan yang lengkap mulai dari mulut hingga anus. Namun sebagian besar organ-organ tersebut masih belum mencapai kemampuan optimalnya. Terlebih bagi bayi yang mulai diberi makanan pendamping asi, maka pemberian makanan dan minuman dalam jumlah besar sekaligus akan membuat sistem pencernaan bayi kewalahan untuk mendorong pergerakan makanan, gas, serta produk sisa makanan mereka.
2. Sensitif terhadap makanan tertentu
Bagi bayi Anda yang sudah mulai diberikan makanan pendamping, maka berhati-hatilah dalam memilih makanan yang cocok. Karena banyak makanan yang sebenarnya memiliki kandungan gizi baik namun ternyata dapat menyebabkan kembung seperti kembang kol, kubis, kentang, asparagus, kacang-kacangan dan brokoli.
Selain makanan tersebut, di bawah ini beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari;
3. Tidak cocok dengan susu formula
Tidak sedikit bayi yang mengalami masalah pencernaan akibat tidak cocok dengan susu formula tertentu, salah satunya yakni ditandai dengan perut kembung. Hal ini disebabkan adanya intoleransi laktosa pada beberapa bayi baik karena produksi enzim laktase yang belum sempurna atau memang tidak bisa memproduksinya. Sehingga laktosa tidak tercerna dengan baik.
Baca juga : Cara memperbanyak asi – manfaat susu formula untuk bayi
4. Menangis berlebihan
Ketika menangis berlebihan, secara tidak sengaja bayi cenderung menelan banyak udara ke saluran pencernaannya. Dengan demikian, hal ini juga seringkali membuat bayi kembung.
Baca : bayi lahir tidak menangis – Bayi menangis terus menerus – penyebab bayi menangis terus
5. Penggunaan kipas angin yang kurang bijak
Saat cuaca panas, biasanya bayi akan menangis karena merasa gerah dan tidak nyaman. Sehingga seringkali ibunya segera menyalakan kipas angin agar bayi tidak lagi rewel. Namun akibatnya, seringkali hal ini menyebabkan bayi mereka masuk angin yang salah satunya ditandai dengan gejala perut kembung.
6. Kesalahan teknik menyusui
Menyusui merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan antara Ibu dan bayinya, terlebih bagi bayi muda yang belum mendapatkan makanan pendamping asi. Sehingga, tidak jarang Kesalahan-kesalahan yang tidak disadari selama menyusui dapat mengakibatkan kembung pada bayi. Seperti posisi mulut bayi terhadap puting susu Ibu yang kurang tepat sehingga udara ikut masuk ke dalam, kepala bayi terlalu rendah, tidak menyusui saat bayi lapar sehingga udara masuk, dan sebagainya.
Baca : Makanan sehat untuk ibu menyusui – Menyusui sambil tiduran – Makanan untuk memperbanyak asi
7. Penggunaan Popok yang terlalu lama
Popok yang sudah penuh dan tidak segera diganti akan mengakibatkan kelembapan meningkat, sehingga angin mudah masuk ke tubuh bayi.
8. Bepergian jauh
Ketika bepergian jauh, seringkali bayi terlihat baik-baik saja, namun kemudian tiba-tiba muntah karena masuk angin. Hal ini karena mereka belum bisa mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Tidak jarang juga, awalnya bayi rewel karena merasa gerah sehingga si Ibu melepas jaket atau pakain panjangnya, dan pada akhirnya malah kembung karena masuk angin.
9. Terlalu lama bermain di lantai tanpa alas
Pada bayi yang mulai mahir merangkak atau berjalan, secara otomatis ia akan lebih sering bermain di lantai. Bahkan meski sudah diberi tikar atau alas, bayi akan berpindah-pindah ke bagian lantai lainnya. Hal ini tentu saja membuat mereka rentan masuk angin.
10. Terlalu lama bermain air
Biasanya bayi sangat suka bermain air. Terlebih pada bayi yang mulai bisa begerak aktif seperti duduk, merangkak dsb. Bahkan mereka seringkali menangis jika aktifitas bermain airnya dihentikan. Hal ini tentu saja membuat orang tua yang tidak tega akan membiarkannya. Sehingga pada akhirnya akan masuk angin.
1. Menyusui dengan teknik yang benar
2. Perhatikan juga ketika bayi minum melalui botol
Teknik minum susu melalui botol tidak jauh berbeda dengan teknik ketika bayi meminum asi Ibunya. Hanya saja, ada beberapa hal yang juga harus Anda perhatikan;
3. Perhatikan kecocokan bayi dengan susu formula
Waspadai apakah bayi anda termasuk mereka yang intoleransi laktosa. Jika setelah minum susu bayi selalu kembung atau diare, sebaiknya jangan memberikan susu formula tersebut terlebih dahulu, dan dapat dicoba kembali ketika umur bayi semakin bertambah.
4. Menghindari pemakaian kipas angin jika tidak benar-benar diperlukan
Jika udara tidak benar-benar panas, maka akan lebih baik jika mengipasi bayi menggunakan kipas tangan atau kertas. Karena selain mudah menjadikan bayi kembung, kipas angin yang berlebihan juga dapat menimbulkan masalah pernafasan pada bayi.
5. Hindari makanan yang dapat memicu kembung
Seperti pembahasan sebelumnya, sebaiknya Anda menghindari makanan-makanan tersebut atau tidak memberikan dalam jumlah banyak dan frekuensi sering. Jika perlu konsultasikan dengan dokter mengenai makanan apa yang sebaiknya diberikan.
1. Kompreskan kain atau handuk yang telah direndam air hangat di atas perut bayi.
Cara ini cukup efektif untuk mengusir udara yang berada dalam perut bayi. Bisa juga dilakukan dengan membungkus botol yang telah diisi air hangat dengan kain atau handuk.
2. Mengajak bayi bergerak aktif
Dengan mengajaknya bermain, bayi akan lupa dengan rasa tidak nyaman karena perut kembungnya. Selain itu, saat ia bergerak aktif, udara akan mudah terdorong keluar baik melalui bersendawa maupun lubang angina.
3. Pijat dengan lembut perut bayi
Pemijatan dilakukan dengan perlahan dari perut bagian atas menuju ke arah usus besar. Cara ini akan membantu gas yang berada di dalam saluran pencernaan terdorong keluar menuju lubang angin.
4. Tengkurapkan bayi
Jika bayi sudah mampu tengkurap, maka anda bisa mencoba cara satu ini. Tengkurapkan bayi beberapa saat agar udara yang berada di dalam perutnya menuju bagian yang lebih tinggi dan keluar melalui lubang angin.
5. Buat bayi bersendawa
Cara ini dapat anda lakukan dengan dua cara;
6. Mandi air hangat
Meski terkesan sepele, namun mandi dengan air hangat ternyata dapat dipraktikkan untuk mengatasi perut kembung bayi, dengan catatan tidak dilakukan pada malam hari. Adapaun setelah mandi, jangan lupa juga untuk mengenakan pakaian panjang dan mengoleskan minyak kayu putih agar bayi merasa hangat
7. Memberikan susu formula khusus
Jika bayi Anda tidak mengalami masalah dalam mencerna laktosa, maka gejala kembung karena suatu hal dapat juga Anda atasi dengan memberikan susu khusus yang memang diformulasikan untuk mengobati perut kembung.
8. Periksakan ke dokter jika cara-cara tersebut tidak juga mengurangi gejala kembung pada bayi Anda.
Menjadi seorang Ibu merupakan masa-masa yang sangat membahagiakan bagi seorang wanita. Apalagi jika dikaruniai bayi yang sehat dan menggemaskan. Agar masa-masa pertumbuhan awal bayi tersebut dapat berjalan maksimal, maka tentu saja banyak persiapan serta pengetahuan mengenai pola asuh tepat yang harus dipahami oleh setiap Ibu.
Baca juga : mata merah pada bayi – kelainan jantung pada bayi – Bahaya bedak pada bayi baru lahir – Tanda tumbuh gigi pada bayi
Demikianlah pembahasan mengenai cara mengatasi perut kembung pada bayi. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…