Isu saat kehamilan memang sangat banyak dan beragam, salah satunya adalah kehamilan kimiawi, dimana ibu mengalami kehamilan namun harus kehilangan janin diusia yang sangat muda bahkan belum memasuki 2 bulan atau 10 minggu.
Ditambah lagi kehamilan muda sangat rentan akan berbagai masalah dan ibu disarankan untuk cara menjaga kehamilan muda dengan berhati-hati baik dalam berkegiatan, mengkonsumsi makanan hingga pengecekan secara rutin.
Salah satu masalah dalam kehamilan muda, yaitu kehamilan kimiawi: Gejala, penyebab dan cara penanganannya. Sehingga ibu muda yang mengalami kondisi ini tidak perlu panik dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Menurut Misscarrigae Association, kehamilan kimiawi merupakan keguguran pada ibu hamil ketika janin masih dalam bentuk embrio selama 5 minggu masa kehamilan.
Kondisi seperti ini membuat ibu hamil memiliki tanda yang jelas, tetapi jika tes urine dilakukan ibu akan mendapatkan hasil positif. Disisi lain, ibu juga sering tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami kehamilan.
Kehamilan kimiawi dapat dijelaskan dan diputuskan oleh dokter jika sudah mengalami kondisi terlambat haid dan telah melalui tes kehamilan dengan lengkap. Mulai dari hasil pemeriksaan menggunakan urine, USG, hingga melakukan tes darah.
Berikut beberapa gejala kehamilan kimiawi yang dialami, diantaranya yaitu:
Gejala pertama yaitu terjadinya ciri-ciri terlambat datang bulan. Selayaknya orang hamil menstruasi tidak datang di jadwal atau tanggal yang tepat, namun umumnya keterlambatan lebih spesifik.
Dimulai dari hari ke-8 hingga hari ke-10, beberapa kasus bahkan lebih. Sehingga hal ini menjadikan para wanita untuk menghitung menstruasi secara rutin terutama setelah menikah untuk memastikan kondisi kehamilan dan rahim.
Disisi lain, diluar dari keterlambatan menstruasi perut akan terasa kram dan juga sakit seperti melalui PMS. Umumnya bagi beberapa gejala juga terjadi kram perut layaknya terlambat menstruasi, hingga pegal di bagian pinggang belakang hingga paha dalam.
Penggunaan testpack merupakan langkah awal para wanita yang merasa terlambat menstruasi dan ingin melakukan pengecekan. Memastikan apakah sudah ada kehamilan dan pembuahan yang berlangsung.
Testpack juga bisa didapatkan di apotek atau toko obat manapun, serta harga yang beragam. Uji testpack umumnya positif saat terjadi kehamilan kimiawi, namun jika di tes ulang menggunakan testpack baru di selang beberapa hari hasil akan berubah menjadi negatif.
Ketidak-konsistenan ini menjadikan kehamilan kimiawi tidak bisa mengandalkan testpack untuk keakuratannya. Ibu hamil tetap harus menemui dokter kandungan untuk pemeriksaan menyeluruh. Kejadian ini dialami oleh beberapa pasien kehamilan kimiawi.
Adanya bercak darah atau keluar darah pasca dinyatakan positif hamil. Bahkan beberapa mengalami pendarahan seperti gumpalan ke dari area vagina.
Dengan gejala ini, bisa jadi terjadi pendarahan dan pasien diharuskan untuk mengunjungi dokter kandungan untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan pengobatan yang lebih lanjut.
Banyak ibu muda yang ingin tahu apa saja penyebab terjadinya kondisi ini. Sehingga bisa dihindari.
Menurut informasi yang didapatkan, kehamilan kimiawi terjadi pada beberapa ibu muda sayangnya penyebab dari kehamilan kimiawi belum bisa dijelaskan.
Penelitian belum menemukan alasan pasti mengapa hal ini bisa terjadi pada sebuah kehamilan. Namun, kehamilan kimiawi dapat terjadi karena adanya kelainan kromosom yang memberikan efek embrio tidak dapat berkembang/mati.
Alasan inilah yang menyebabkan embrio gugur dan akhirnya terjadi kehamilan kimiawi. Namun penyebab ini merupakan kesimpulan dan kondisi singkat kebanyakan pasien. Sehingga belum bisa dipastikan sebagai penyebab utama.
Menurut Northeast Alabama Regional Medical Center, kromosom dengan jumlah yang kurang, dapat menyeabkan khamilan kimiawi. ini disebabkan karena berat janin yang sangat keci, pelekatan yang kurang sempura. Hal tersebut bisa menyebabkan keguguran sebelum usia embrio terbentuk.
Dalam beberapa penelitian memungkinkan alasan lain terjadi saat kehamilan kimiawi. Kondisi tubuh ibu, hormon, pola makan dan beberapa masalah pembuahan dan kesuburan. Namun alasan ini masih dalam pengkajian peneliti.
Seorang ibu yang mengalami kehamilan kimiawi, terutama kehamilan pertama kali tidak menutup kemungkinan panik dan tidak tahu harus melakukan apa. Belum lagi kondisi kehamilan kimiawi juga jarang dialami ditengah masyarakat. Sehingga penanganannya masih asing.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Jika ibu hamil ingin menghindari kondisi kehamilan kimiawi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara ini mungkin tidak 100% menghindari, mengingat penyebab dari kehamilan kimiawi tidak pasti dan belum jelas. Namun beberapa tahap ini bisa dilakukan :
Dengan berbagai informasi kehamilan kimiawi diatas diharapkan sebagai ibu baru akan berjaga dan memastikan kondisi kandungan siap, dan aman bagi si-kecil.
Selain itu pihak keluarga terutama ayah/suami harus bisa mendukung baik lingkungan, kesehatan dan mental ibu. Saat hamil hormon dan kondisi mental ibu seringkali kurang stabil, timbul kekhawatiran tinggi bahkan berlebih.
Sehingga dukungan keluarga dan pasangan bisa menjadi obat bagi ibu muda yang akan menghadapi kehamilan. Menemukan dokter kandungan yang nyaman dan sesuai juga bisa menjadi obat yang tepat bagi anda yang akan menghadapi kehamilan perdana.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…