Campak atau rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus campak golongan Paramixovirus. Campak bisa menyerang siapa saja; anak-anak, dewasa, termasuk ibu hamil. Jika penyakit ini sampai menular pada ibu hamil, akan sangat berbahaya terutama pada perkembangan janin.
Ibu hamil yang menderita campak umumnya mengalami gangguan kehamilan dengan gejala sama seperti gejala campak pada umumnya, yakni:
Diagnosa Penyakit
Air liur akan diperiksa di laboraorium untuk mendeteksi keberadaan antibodi rubella dan memastikan ruam kemerahan yang muncul di tubuh ibu adalah campak. Keberadaan Antibodi Ig M menunjukkan bahwa ibu sedang mengidap campak, sedangkan antibodi Ig G berarti ibu sudah pernah terkena campak atau sudah mendapat vaksinasi. Pada ibu hamil berisiko tinggi, tes dilakukan menggunakan sampel darah ibu. jika ibu hamil terdiagnosa mengidap campak, petugas kesehatan akan melanjutkan pemeriksaan ke tahap selanjutnya dengan USG atau amniosintesis (pemeriksaan pada air ketuban) untuk mendeteksi kemungkinan dampak/kelainan pada janin.
Campak memang tidak begitu berbahaya bagi ibu hamil namun sebaliknya, virus ini sangat berbahaya bagi kesehatan janin. Campak pada ibu hamil akan menyebabkan ibu mengalami beberapa sindrom sebagai gejala awal campak.
Gejala awal campak inilah yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Demam atau suhu tubuh yang naik hingga 38-40 derajat Celcius dapat berpengaruh secara langsung pada janin dalam perut ibu. Janin yang masih lemah akan merasakan panas tubuh yang berlebih.
Pada beberapa penelitian campak berisiko tinggi menyebabkan janin mengalami kecacatan seperti:
Insidensi Anomali Congenital
Pada janin sangat tergantung pada waktu terinfeksi. Dampak cacat bawaan yang berat umumnya terjadi jika ibu terinfeksi virus sejak tanda kehamilan awal atau kehamilan muda. Frekuensi kemungkinan cacat bawaan yang akan terjadi jika ibu hamil terinfeksi rubella adalah 50 % pada bulan pertama, 25% pada bulan kedua, 10% pada bulan ketiga dan 4% pada bulan keempat.
Pemaparan pada bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan terjadinya malformasi jantung, mata, telinga atau otak. Sedangkan pemaparan yang terjadi pada bulan ke empat dapat mengakibatkan terjadinya infeksi sistemik, retardasi pertumbuhan intrauterin.
Infeksi rubella konginetal dapat menyebabkan Syndrom Rubella Kongenital seperti:
Yang paling berbahaya dari ibu yang terjangkit campak adalah janin berisiko mengalami IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau janin yang meninggal dalam kandungan.
Pencegahan yang dapat dilakukan selama ini diantaranya :
Vaksinasi
Vaksin campak umumnya diberikan dalam bentuk kombinasi MMR (Mumps, Measles, Rubella) yang juga menangani gondongan dan campak. Untuk vaksin tunggal, diberikan pada saat perkembangan bayi berusia 9 bulan. Kemudian MMR mulai diberikan pada usia 12-15 bulan dan dosis kedua diberikan umur 4-6 tahun. Vaksin tidak diberikan pada ibu hamil. Karena itu, penting untuk mendapat vaksin sejak dini terutama pada wanita usia reproduksi.
Pemeriksaan Kekebalan Tubuh
Ada baiknya sebelum memutuskan untuk hamil, ibu melakukan pemeriksaan kekebalan tubuh terhadap campak. Jika anti-rubella Ig G Anda positif, artinya sudah pernah terinfeksi atau sudah mendapat vaksinasi. Bagi yang sudah pernah terinfeksi campak tidak akan terinfeksi lagi.
Mencegah Tertular Saat Hamil
Jangan mendekati atau kontak langsung dengan orang yang menderita campak atau memiliki gejalanya.
Sampai sekarang belum ada obat spesifik untuk mengobati infeksi virus rubella. Pengobatan yang dilakukan selama ini hanya bersifat simptomatis. Sehingga obat yang diberikan biasanya bersifat untuk meringankan gejala yang timbul. Akan tetapi, untuk meringankan gejala dari infeksi campak, Anda bisa melakukan beberapa hal dibawah ini:
Berikut ini sejumlah kondisi yang perlu diwaspadai pada ibu hamil :
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…