Selama menjalani proses kehamilan, tubuh ibu hamil akan mengalami banyak perubahan terkait penyesuaiannya terhadap perkembangan janin yang ada di dalam kandungannya. Berbagai perubahan pada tubuh ibu hamil tersebut sebagian besar menimbulkan kondisi yang kurang nyaman dan bahkan sangat menganggu. Setiap perkembangan usia yang dilalui oleh ibu hamil, bentuk perubahan pada tubunya berbeda beda menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada janin di dalam kandungan.
Perubahan pada tubuh ibu hamil tersebut kerap disebut sebagai gejala hamil muda maupun tua yang secara umum pasti akan terjadi dan harus dihadapi ibu dengan baik. Perubahan besar terjadi pada saat awal awal kehamilan yang juga dikenal sebagai tanda kehamilan. Salah satu gejala yang kerap terjadi pada ibu hamil adalah munculnya kram pada bagian perut. Berikut ulasan lengkap mengenai kram pada ibu hamil yang sebaiknya diperhatikan dengan baik agar dapat membantu menjaga kondisi kesehatan ibu dalam penjelasan di bawah ini.
Hal pertama yang sebaiknya dipahami dengan baik oleh ibu hamil adalah kondisi normal tidaknya keadaan kram terjadi pada ibu hamil. Kram yang terjadi pada ibu hamil bisa jadi merupakan kondisi yang normal ataupun dapat mengarah pada kondisi berbahaya tergantung dari penyebabnya. Untuk dapat memastikan kram apakah normal atau tidak, perlu adanya pemeriksaan yang menyeluruh dari tim dokter. Dokter lebih memahami apakah kram yang terjadi pada ibu hamil merupakan keadaan normal atau kondisi yang mengarah pada gangguan kehamilan.
Seperti yang disebutkan diatas, kondisi kram pada ibu hamil bisa jadi merupakan keadaan yang berbahaya dan bisa jadi tidak tergantung penyebabnya. Berikut beberapa penyebab kramg yang dapat terjadi pada ibu hamil diantaranya seperti dijelaskan di bawah ini.
Penyebab kram pertama yang terjadi secara normal adalah karena proses implantasi yang merupakan salah satu tahapan dalam kehamilan di awal awal trimester pertama. Implantasi merupakan proses penempelan sel telur yang sudah dibuah pada dinding rahim. Penempelan tersebut menyebabkan luka di dinding rahim sehingga menimbulkan gejala nyeri, kram, dan pendarahan kecil yang biasanya ditunjuikan adanya flek darah.
Pada awal kehamilan, perubahan hormon akan terjadi secara drastis karena adanya kondisi yang berubah pada ibu hamil dan kebutuhan hormon kehamilan yang besar. Perubahan hormonal tersebut dapat menyebabkan berbagai macam gejala ibu hamil muda maupun tua yang salah satunya adalah kram perut. Kondisi kram akibat perubahan hormonal merupakan keadaan yang normal dan tidak berbahaya.
Kondisi lain yang juga dapat menjadi salah satu penyebab ibu hamil mengalami kram perut adalah karena pembesaran ukuran rahim akibat semakin besarnya janin. Pembesaran ukuran rahim akan berlangsung secara normal seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Salah satu gejala yang dapat terjadi akibat pembesaran janin tersebut adalah rasa sakit pada perut bagian bawah diikuti dengan kram. Peregangan ligamen pada ibu hamil juga dapat menyebabkan terjadinya kram perut.
Jika dalam penjelasan diatas, berbagai penyebab kram pada ibu hamil terjadi secara normal akibat perkembangan kehamilan, ada beberapa kondisi yang sepatutnya diwaspadai sebagai kram untuk keadaan berbahaya bagi kehamilan. Gejala kram dapat mengarah pada beberapa kondisi berbahaya bagi kondisi kehamilan diantarannya seperti :
Kram dapat mengarah paad kondisi keguguran yang tentunya tidak diharapkan terjadi pada setiap proses kehamilan. Kram yang mengarah sebagai tanda keguguran biasanya akan terjadi pada awal awal usia kehamilan dimana berlangsung dalam waktu yang cukup lama dengan intensitas kuat dan diikuti beberapa gejala lain seperti pendarahan dan munculnya flek darah. Jika ibu hamil mengalami kram parah saat usia kehamilan masih muda maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah kondisi berbahaya.
Selain keguguran, kram perut dapat menjadi pertanda kondisi kehamilan ektopik terjadi pada ibu hamil. Kehamilan ektopik secara definisi adalah kondisi kehamilan dimana pembuahan terjadi di luar rahim sehingga ada sel telur yang tumbuh tidak pada tempatnya. Kram perut yang dapat menjadi pertanda adanya kehamilan ektopik tersebut biasanya akan terjadi dengan rasa yang sangat menyakitkan akibat adanya pertumbuhan sel telur pada tempat yang salah. Gejala lain kehamilan ektopik yang harus diwaspadai diantarnaya seperti pendarahan hebat, pusing dan lemas, munculnya nyeri pada bagian bahu, serta rongga panggul yang sakit.
Itulah beberapa penjelasan mengenai kram pada ibu hamil sebagai kondisi yang dapat dikatakan normal serta bisa juga berbahaya tergantung penyebab yang menyebabkan kram tersebut muncul. Dengan kondisi yang dijelaskan diatas, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ketika kram datang untuk menceegah kondisi berbahaya bagi kehamilan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…