Tekanan darah rendah banyak dialami oleh para bunda terutama yang sedang mengalami kehamilan. Baik kehamilan yang pertama kali ataupun bukan. Seringkali tekanan darah rendah dianggap hal yang biasa oleh para bunda, namun beda hal nya jika terjadi pada kondisi sedang hamil atau pun menjelang persalinan. Jika pada kondisi normal saja, dapat menyebabkan pusing, lemas, keluar keringat dingin, kelelahan, muka pucat hingga pingsan. Apalagi jika dalam kondisi hamil atau pun menjelang persalinan, maka akibatnya akan lebih daripada itu. Kali ini kita akan membahas mengenai tekanan darah rendah saat melahirkan.
Banyak masyarakat pada umumnya menyamakan kondisi tekanan darah rendah dengan anemia pada ibu hamil. Padahal keduanya berbeda.Sebelum membahas tekanan darah rendah yang sering disebut hipotensi, sebaiknya kita ketahui dulu perbedaannya.
Hipotensi atau Tekanan Darah Rendah
Anemia
Dampak Tekanan Darah Rendah Saat Melahirkan
Tekanan darah rendah dapat muncul dari awal kehamilan hingga persalinan. Tekanan darah rendah yang muncul di awal kehamilan terjadi karena adanya perubahan pada tubuh bunda. Dimana tubuh menyesuaikan kondisi dengan adanya pertumbuhan janin di rahim bunda. Kondisi ini tidak berlangsung lama. Apabila tubuh sudah bisa beradaptasi, maka tekanan darah menjadi normal.
Ketika usia kehamilan membesar tubuh semakin banyak membutuhkan cairan, asupan nutrisi juga darah. Menginjak usia trimester 3 atau sekitar usia 7 bulan, gejala hipotensi bisa muncul lagi. Tekanan darah rendah saat hamil 7 bulan yang tidak segera diatasi pada usia kehamilan ini dapat membahayakan ibu dan janin. Apalagi pada saat persalinan, kebutuhan tubuh akan cairan dan darah lebih banyak lagi. Beberapa dampak tekanan darah rendah saat melahirkan dan menjelang melahirkan adalah :
Keguguran dapat terjadi karena bayi tidak mendapat cukup cairan di dalam rahim dan plasenta lepas. Oleh karena itu tekanan darah yang normal adalah salah satu cara menjaga kehamilan muda.
Apabila janin dapat bertahan dengan kondisi tekanan darah rendah ibu, kemungkinan keduanya adalah tanda-tanda melahirkan prematur atau sebelum waktunya. Kelahiran jenis ini prematur beresiko bayi terhambat tumbuh kembang karena beberapa organ tubuh belum terbentuk dan berfungsi sempurna. Dampak bayi prematur saat dewasa ada yang masih tampak dan penyakit pada bayi prematur juga cenderung lebih banyak.
Ketuban pecah dini menyebabkan ibu harus segara melahirkan, karena jika tidak dilakukan bayi akan banyak kehilangan cairan. Selain itu, pecah ketuban dapat menyebabkan janin dalam kandungan terminum ketuban dan keracunan.
Thalassemia adalah kondisi seseorang mengalami anemia dan tekanan darah rendah karena kelainan yang dibawa sejak lahir. Orang yang menderita ini akan mengalami pengobatan seumur hidup. Jika pada saat akan melahirkan ibu mengalami tekanan darah rendah parah dan tidak diatasi, maka beresiko melahirkan anak thalassemia.
Mengatasi dan Mencegah Tekanan Darah Rendah Saat Melahirkan
Tentunya semua ibu hamil tidak ingin mengalami semua hal di atas. Untuk mengantisipasi terjadinya tekanan darah rendah saat melahirkan, maka sejak masih awal kehamilan dapat melakukan beberapa langkah pencegahan :
Bagi bunda yang memiliki riwayat medis, alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan pada saat hamil. Juga jangan pernah melewatkan sesi pertemuan atau kontrol dengan dokter. Karena pada saat kondisi hamil, hal-hal kecil yang dialami bunda dapat berakibat fatal pada persalinan nantinya. Dengan bunda rajin berkonsultasi dan pemeriksaan kehamilan trimester 3 dengan dokter maka dapat berupaya untuk mencegah hal-hal yang mungkin terjadi pada saat persalinan nantinya.
Ibu hamil disarankan untuk konsumsi makanan bernutrisi sepanjang kehamilan. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan asam folat yang merupakan salah satu makanan penambah tekanan darah pada ibu hamil, jika ibu menunjukkan gejala darah rendah. Contoh makanan mengandung vitamin C adalah sayuran dan buah-buahan, serta protein nabati. Sedangkan jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah segala jenis kacang-kacangan.
Semakin besar kehamilan, terkadang membuat ibu tidak bisa tidur. Oleh karena itu ibu harus menyiasatinya. Semakin besar kehamilan, ibu akan merasa semakin mudah lelah. Istirahat cukup solusinya. Bolehkah ibu hamil tidur siang? Jika ibu tidak bisa atau tidak cukup tidur malam hari, tentu saja boleh tidur siang. Istirahat atau tidur membuat peredaran darah lebih lancar sehingga tubuh lebih segar. Bahaya kelelahan pada ibu hamil juga dapat berpengaruh pada janin.
Terkadang posisi janin di rahim menghambat peredaran darah. Dengan olahraga ringan atau olahraga sesuai anjuran dokter hal tersebut bisa diatasi dan tekanan darah akan terjaga.
Ibu hamil di usia menjelang melahirkan tidak bleh malas bergerak. Bergerak yang tidak berlebihan selain melancarkan peredaran darah akan membantu proses persalinan menjadi lebih lancar.
Dengan melakukan beberapa langkah tersebut, diharapkan dapat mengurangi munculnya masalah akibat tekanan darah rendah saat melahirkan nanti. . Semoga artikel ini dapat membantu bunda dalam mempersiapkan diri menjelang persalinan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…