Lahirnya bayi yang terkandung di dalam rahim ibu hamil melalui proses persalinan tertentu baik operasi caesar maupun melahirkan normal menjadi salah satu tujuan akhir kehamilan yang diharapkan segera terjadi oleh setiap ibu hamil. Proses persalinan yang menjadi harapan setiap ibu hamil untuk segera bertemu secara lansung dengan bayi atau janin yang selama ini berkembang di dalam kandungan tersebut tentu harus terjadi dalam kondisi yang normal dan tidak bermasalah.
Untuk mengetahui kapankah terjadinya proses persalinan pada suatu kehamilan maka dapat dilihat dari penentuan hari perkiraan lahir yang biasnya akan dijelaskan oleh masing masing dokter kandungan yang menangani kehamilan seorang ibu hamil. Hari perkiraan lahir atau HPL yang lebih familiar, merupakan hari perkiraan yang ditentukan dari pemeriksaan dokter kandungan yang penentuannya berdasarkan hari pertama masa menstruasi terakhir.
Hari perkiraan lahir yang dijelaskan oleh dokter kandungan tersebut memang hanya merupakan perkiraan yang secara aktual dapat berbeda dengan kondisi nyatanya nanti. Selain hari perkiraan lahir, usia kehamilan juga dapat ditentukan dalam pemeriksaan oleh dokter kandungan yang bisa jadi juga berbeda dengan kondisi yang seharusnya. Untuk lebih memahami kondisi usia kehamilan berbeda dengan hasil usg maka dalam artikel ini akan lebih menjelaskan mengapa perbedaan tersebut terjadi.
Penentuan Usia Kehamilan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menentukan usia kehamilan dan hari perkiraan lahir. Dua cara yang cukup sering digunakan tersebut yakni melalui pemeriksaan USG atau ultrasonografi dan ditentukan dari HPHT atau hari pertama haid terakhir. Pada penentuan usia kehamilan melalui USG tersebut, faktor yang digunakan adalah lingkar kepala, lingkar perut dan panjang tulang femur janin dalam kandungan yang akan dikolerasikan oleh alat USG tersebut menjadi perkiraan usia kehamilan.
Sedangkan pemeriksaan dengan HPHT sebagai salah satu cara menghitung usia kehamilan ditentukan berdasarkan hitungan hari pertama terjadinya haid terakhir kali sebelum datangnya proses kehamilan pada ibu hamil. Hari pertama dimana ibu mengalami siklus menstruasi atau haid terakhir tersebut sebagai hari pertama kehamilan. Oleh karena penentuan HPHT tersebut, seseorang yang baru mengalami tanda tanda kehamilan dan dipastikan memang hamil oleh dokter sudah memiliki usia kehamilan lebih dari 1 bulan.
Usia Kehamilan Berbeda Dengan Hasil USG
Penggunaan metode penentuan usia kehamilan yang berbeda bedasarkan USG dan berdasarkan HPHT tentu dapat ditemukan perbedaan karena memang dasar dan cara penentuannya berbeda. Perbedaan usia kehamilan dengan metode HPHT dan USG bukan menjadi suatu kondisi yang perlu dipermasalahkan dan merupakan keadaan yang normal terjadi. Perbedaan perhitungan antara HPHT dan USG dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam perhitungan. Dapat menentukan usia kehamilan merupakan salah satu manfaat USG kehamilan.
Penyebab Perbedaan Perhitungan Usia Kehamilan
Adanya faktor kesalahan dari perhitungan metode USG maupun HPHT menjadi penyebab munculnya kondisi usia kehamilan berbeda dengan hasil USG. Untuk metode USG, faktor kesalahan dapat muncul dari operator yang melakukan pengecekan dan mengoprasikan alat USG tersebut yang pada saat mengukur lingkar kepala, lingkar perut dan panjang tulang femur janin dalam kandungan ada selisih sedikit sehingga akan memberikan hasil perhitungan yang berbeda.
Perhitungan usia kehamilan menggunakan USG juga akan mengalami akurasi yang lemah ketika dilakukan pada kondisi kehamilan tertentu seperti kehamilan kembar, air ketuban yang berjumlah sedikit pada kandungan ibu hamil, dan kondisi kehamilan tua. Sedangkan perhitungan HPHT juga dapat ditemui kesalahan hitung meskipun dikenal lebih akurat dibandingkan dengan metode perhitungan USG. Perhitungan HPHT untuk menentukan usia kehamilan tersebut menggunakan sistem rumus naegele.
Rumus naegele akan memberikan akurasi perhitungan perkiraan usia kehamilan dan perkiraan hari lahir yang secara nyata sebanyak 90% akan mengalami persalinan pada dua minggu sebelum ataupun dua minggu setelah dari hari yang diperkirakan. Penentuan usia kehamilan menurut metode HPHT tersebut dapat mengalami kesalahan ketika ibu hamil lupa dengan tanggal terakhir pada hari pertama dimana siklus haid terakhir terjadi dan dapat juga disebabkan karena siklus hair yang dimiliki tidak teratur.
Adanya perbedaan dan kesalahan kesalahan dalam metode perhitungan baik untuk USG maupun HPHT tersebut menjadikan keduanya tetap dapat digunakan dan tidak ada metode tertentu yang sebenarnya lebih akurat dibandingkan lainnya. Oleh karena itu, adanya kesalahan sedikit dalam penentuan usia kehamilan tidak menjadi masalah dan metode mana yang digunakan untuk menentukannya sepenuhnya dapat dipercayakan pada dokter kandungan atau tenaga medis lain yang menangani.
Hal yang lebih penting dibandingkan usia kehamilan adalah terjaganya kondisi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin di dalam rahim ibu serta dapat terlahir dengan baik tanpa adanya kondisi yang mengarah pada keadaan gangguan tumbuh kembang anak atau bayi. Usia kehamilan yang disampaikan oleh dokter merupakan estimasi dari perhitungan dan nantinya akan dapat terbukti benar tidaknya ketika ibu hamil sudah mengakhiri masa kehamilannya dengan jalan persalinan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…