Melahirkan adalah sebuah hal yang pasti akan dialami oleh setiap perempuan sehat dan normal yang ada di dunia ini. Melahirkan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari lingkaran kehidupan. Perempuan, sebagai manusia yang memiliki kodrat untuk melahirkan, dikaruniai dengan bentuk tubuh dan struktur tubuh yang luar biasa. Struktur tubuh yang sudah siap untuk melalui proses melahirkan. Meskipun proses melahirkan tidak pernah mudah. Akan selalu ada resiko-resiko ketika seorang perempuan melalui proses persalinan.
Bahkan kematian bisa menjadi ancaman. Dalam perkembangan medis, ada dua cara melahirkan yang populer di kalangan orang awam. Pertama adalah melahirkan normal dan melahirkan caesar. Dalam artikel kali ini akan menjelaskan mengenai melahirkan normal atau caesar, sebagai pertimbangan bagi ibu yang sedang menjalani proses kehamilan. Tentunya mengenai semua hal yang berhubungan dengan proses melahirkan normal dan caesar, kelebihan, kekurangan, langkah-langkahnya, hingga resiko dari masing-masing cara melahirkan ini.
Apa itu melahirkan Normal dan Caesar ?
- Melahirkan Normal
Dalam perkembangan medis, ada dua cara yang secara umum dikenal dalam proses melahirkan. Pertama jelas merupakan cara melahirkan normal. Dalam sejarahnya, kelahiran normal ini sudah terjadi bahkan mungkin sejak awal ketika manusia diciptakan dan hawa melahirkan anak pertamanya. Hanya saja, cara dan kebersihan dari proses ini yang kemudian berubah menjadi lebih higienis dan lebih baik dari yang sebelumnya karena terus ditemukan inovasi untuk menjaga proses kelahiran ini tetap aman untuk sang bayi dan ibunya. Pada zaman dahulu, banyak sekali kasus kematian karena kelahiran normal, akan tetapi, dengan perkembangan teknologi medis, kematian ketika melahirkan itu semakin lama semakin menipis.
- Melahirkan Caesar
Selanjutnya adalah proses melahirkan caesar. Bedah sesar atau disebut juga seksio sesarea merupakan proses melahirkan dengan cara pembedahan yang dilakukan pada bagian bawah perut dari sang ibu atau laparatomi dan rahim untuk mengeluarkan sang bayi. Proses melahirkan dengan caesar ini biasanya dilakukan ketika tidak mungkin mengeluarkan sang bayi dari vagina sang ibu. Demi kepentingan keselamatan maka operasi caesar pun dilakukan. Istilah ini berasal dari beberapa etimologi.
Ada yang mengatakan bahwa istilah caesar berasal dari bahasa latin caedere yang berarti membedah. Lalu ada juga versi lain yang mengatakan bahwa istilah caesar ini muncul ketika salah satu raja Romawi yang bernama Julius Caesar konon dilahirkan dengan cara ini. Dalam sejarah yang tercatat dan tidak menjadi mitos tentang caesar terjadi ketika tahun 1316, Robert II dari Skotlandia dilahirkan dengan cara membedah perut ibunya. Akan tetapi waktu itu ibunya meninggal. Sementara itu menurut beberapa literatur yang lain, kelahiran caesar pertama yang berhasil dan sang ibu selamat justru terjadi pada tahun 1500 di Swiss.
Waktu itu, seorang pedagang babi harus membedah istrinya setelah melalui proses kelahiran yang terlalu lama. Pada zaman dahulu, ketika teknologi medis belum secanggih sekarang, tingkat kematian caesar mencapai 85%. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman konon katanya, kelahiran dengan caesar adalah kelahiran yang paling aman.
Proses Kelahiran
Setelah penjelasan singkat mengenai kesejarahan dari proses melahirkan normal dan caesar, kini kita akan mengulas tentang langkah-langkah dalam menjalani proses kelahiran normal maupun proses kelahiran caesar.
Proses Melahirkan Normal
Pada dasarnya, langkah-langkah dalam proses melahirkan normal pada setiap ibu berbeda beda. Akan tetapi, ada tiga tahapan yang pasti akan dilalui oleh ibu hamil ketika ia hendak melahirkan. Tahapan-tahapan tersebut adalah :
Tahapan Pertama” state=”opened
Pada tahapan pertama ini, ada dua fase yang dialami oleh sang ibu. Fase awal dan fase aktif. Fase awal merupakan fase dimana sang ibu akan mengalami penipisan leher rahim dan leher rahim yang juga mulai terbuka. Dalam tahapan ini, sang ibu akan merasakan kontraksi ringan yang terjadi secara teratur yakni biasanya setiap lima menit sekali dan berdurasi 30 sampai 90 detik tiap kontraksi. Seiring waktu berjalan, kontraksi itu akan menyebabkan leher rahim terbuka dan anda bisa melihat cairan lendir bercampur darah yang keluar dari vagina.
Fase awal ini berakhir ketika leher rahim sudah mencapai empat centimeter. Akan tetapi, durasi fase awal ini tidak pernah sama pada tiap ibu yang hendak melahirkan. Ada beberapa yang mengatakan bahwa jika proses kelahiran anda adalah proses kelahiran pertama, maka membutuhkan waktu 6-12 jam. Hal ini tentunya berbeda, bisa lebih lama atau lebih pendek.
Fase selanjutnya adalah fase aktif. Fase ini adalah fase dimana leher dari rahim sang ibu akan melebar lebih cepat. Leher rahim mengalami proses pembukaan saat melahirkan, hingga mencapai 10 cm. Kontraksi yang terjadi pun lebih lama dan lebih sering. Dalam fase ini, akan mulai terasa sakit karena anda akan mulai merasakan kram di kaki, tekanan di punggung, dan juga rasa mual. Jika belum terjadi, maka air ketuban anda akan pecah. Biasanya dalam kelahiran pertama, fase ini bisa terjadi antar 4-8 jam. Dan fase ini merupakan “alarm” untuk segera membawa sang ibu ke tempat persalinan.
Tahapan Kedua
Tahapan kedua adalah tahapan yang terjadi pada waktu melahirkan. Tahapan ini disebut juga dengan proses mendorong bayi keluar dari tubuh sang ibu. Di fase ini, semua tenaga harus dikerahkan untuk bisa membuat sang bayi keluar dari rahim ibunya. Pada tahapan ini tidak muncul kontraksi seperti pada tahapan berikutnya, jadi sang ibu bisa memiliki banyak waktu untuk menghadapi kontraksi yang muncul setelahnya.
Pada tahap ini, secara perlahan-lahan posisi bayi akan turun ke jalan lahir. Beberapa dokter menyarankan untuk tidak mendorong bayi ketika berada pada tahap ini. Biarkan rasa ingin mendorong itu datang secara alami. Selain itu, pada tahap ini, sang ibu bisa sedikit rileks dan tidak stress. Lalu ketika bayi sudah berada di pintu bawah panggul, maka ia akan memiliki keinginan untuk mendorong sendiri dan sebaliknya, ketika bayi belum sampai di pintu bawah panggul, maka anda tidak akan merasakan sensasi ingin mendorong.
Setelah itu, akan muncul tonjolan pada jaringan di antara vagina dan anus. Tak lama kemudian, kulit kepala bayi akan mulai terlihat. Ini adalah moment pertama kalinya bayi menyentuh dunia luar. Biasanya pada masa ini, rasa sakit akan sangat jauh terasa. Pada bagian inilah sang ibu akan merasakan sakit yang luar biasa ketika bayinya hendak keluar dari vaginanya.
Tahapan Ketiga
Pada tahap terakhir, anda sudah bisa melihat bayi anda keluar dari rahim dan bisa mengendong buah hati anda yang sudah anda kandung selama berbulan-bulan. Akan tetapi, masih ada fase yang harus anda lalui setelah bayi anda keluar. Fase itu adalah fase dimana anda harus menunggu agar plasenta bayi juga ikut keluar. Fase itu biasanya terjadi sekitar 5-10 menit, meskipun ada juga yang lebih lama dari itu. Pada tahapan ini, anda bisa melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini kepada buah hati anda. IMD ini sangatlah baik untuk anda dan buah hati anda.
Biasanya proses melahirkan ini terjadi sekitar 10 sampai 20 jam. Hal itu tergantung pada individu masing-masing yang melalui proses melahirkan tersebut. biasanya proses akan menjadi lebih cepat ketika seorang ibu sudah pernah melahiran sebelumnya.
Proses Melahirkan Caesar
Selanjutnya adalah proses melahirkan caesar. Proses melahirkan caesar ini adalah proses yang tetap beresiko meskipun rasa sakitnya tidak akan sesaki proses melahirkan secara normal. Dalam proses melahirkan secara caesar ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui oleh seorang ibu sebelum ia melahirkan anaknya dengan cara caesar. Berikut adalah tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh sang ibu :
Pengecekan oleh dokter” state=”opened
Pengecekan oleh dokter adalah tahapan dimana sang dokter akan memberi keterangan pada anda bahwa anda akan di caesar. Sang dokter akan memberikan beberapa penjelasan mengenai alasan kenapa anda harus melalui proses melahirkan caesar. Setelah anda setuju dengan pengajuan dokter, maka anda, suami atau pun wali harus menanda tangani persetujuan prosedur operasi caesar.
Pendampingan Suami
Pada beberapa rumah sakit, anda akan diperbolehkan untuk mengajak suami anda untuk mendampingi anda selama proses operasi. Akan tetapi, ada juga beberapa rumah sakit yang tidak mengijinkan anda ditemani oleh suami dengan alasan medis dan prosedur dari rumah sakit itu sendiri.
Bertemu dengan ahli anestesi
Tahapan selanjutnya adalah anda akan bertemu dengan ahli anestesi yang akan memberikan anda obat bius sehingga anda tidak akan merasakan sakit ketika proses operasi. Dalam proses ini, ada dua jenis anestesi yang diberikan oleh dokter, pertama adalah anestesi umum yang hanya dilakukan pada kondisi tertentu saja dimana anda akan tidak sadarkan diri selama proses melahirkan hingga bayi anda keluar.Lalu yang kedua adalah anestesi Epidural. Anestesi epidural adalah anestesi yang diberikan yang mampu memblok rasa sakit dari bagian tulang belakang sehingga anda tidak akan merasa sakit dari bagian perut ke bawah. Anestesi ini akan membuat anda sadar selama proses melahirkan dan membuat anda tahu bahwa bayi anda sudah dilahirkan.
Proses membuka perut
Ini adalah proses sayatan dimana di proses ini, cukup berbahaya bagi ibu hamil. Maka dari itu, sebelum melakukan proses ini, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh tim dokter, mulai dari memberikan anestesi, menyiapkan cairan infus, memasang kateter, dan beberapa hal yang lain untuk membuat keadaan sang ibu menjadi aman. Baru setelah semua sudah dipersiapkan, sayatan pun akan segera dilaksanakan. Sayatan yang dilakukan adalah pemotongan secara horizontal di atas bagian bawah perut. Pada tahap ini, jaringan menuju rahim akan dipotong perlahan dan bertahap. Proses ini akan berlangsung sampai dokter mencapai bagian rahim.
Keluarnya bayi
Setelah dokter sudah berhasil menyayat rahim, maka ia akan mengeluarkan bayi dari rahim sang ibu dan kemudian memotong tali pusar lantas mengeluarkan plasenta dari rahim sang ibu. Pada akhir tahap ini sayatan tadi akan kembali di jahit oleh dokter. Penjahitan yang dilakukan pun tidak sembarangan. Pertama yang dijahit adalah bagian rahim dengan menggunakan benang yang bisa larut dan berubah menjadi daging. Setelah itu baru menjahit bagian perut. Jika proses ini lancar, maka anda bisa langsung masuk ke ruang pemulihan. Setelah dari ruang pemulihan, ketika prosesnya lancar, maka anda bisa langsung masuk ke ruang perawatan.
Baca juga tentang : hamil anak kedua setelah operasi caesar
Kelebihan dan Kekurangan
Proses persalinan baik normal maupun caesar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun begitu, pada intinya, persalinan dengan cara normal atau pun caesar memiliki harapan yang baik, yakni membuat ibu dan bayi selamat sampai proses persalinan selesai. Berikut ini akan saya jelaskan secara singkat mengenai beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing proses persalinan.
Persalinan Normal
– Kelebihan
Pada proses melahirkan normal, ia memiliki beberapa keuntungan yang tidak didapatkan di proses persalinan caesar. Beberapa keuntungan tersebut antara lain;
- Minim resiko, meskipun akan mengalami rasa mual dan sakit pada saat melahirkan.
- Merangsang kelenjar susu dan menghasilkan kolostrum yang baik untuk bayi.
- Bayi yang dilahirkan dari proses persalinan normal memiliki resiko terserang asma lebih sedikit dibanding yang dilahirkan dengan proses caesar.
- Biaya melahirkan normal lebih murah dibandingkan caesar.
- Jarak aman kehamilan berikutnya tidak dibatasi.
- Para ibu memiliki ikatan yang kuat dengan anaknya.
- Para ibu menjadi lebih responsif dengan tangisan bayinya.
- Proses pemulihan yang lebih cepat.
- Bayi lebih peka dan tertarik melakukan tindakan pra menyusui.
- Bayi lebih sehat.
- Bayi memiliki paru-paru yang lebih kuat.
- Cairan laktobasilus yang dilewati bayi yang berada di vagina ibu, membuat sang bayi terhindar dari berbagai masalah pencernaan.
– Kekurangan
Proses melahirkan secara normal juga memiliki kekurangan yang tidak bisa dianggap remeh. Kekurangan dari proses melahirkan normal ini juga mesti dijadikan bahan pertimbangan ketika hendak memilih apakah melahirkan dengan cara normal atau tidak. Berikut beberapa kekurangan dari proses melahirkan normal;
- Proses dari masing-masing ibu yang berbeda-beda dengan durasi yang berbeda-beda membuat ibu menjadi takut.
- Proses melahirkan normal terasa sangat sakit.
Saya secara pribadi kesulitan menemukan kekurangan dari proses melahirkan secara normal. Entah kenapa, mungkin karena proses melahirkan secara normal memang merupakan kodrat seorang perempuan dan ciptaan dari tuhan secara langsung, maka ia tidak memiliki kekurangan lain selain rasa takut akan rasa sakit tersebut. Meskipun kemudian, ada beberapa kondisi yang kemudian membuat sang ibu dianjurkan untuk menjalani proses persalinan tidak dengan cara normal melainkan dengan cara caesar.
(Baca juga tentang : cara agar melahirkan normal tidak sakit – resiko melahirkan setelah caesar – mata minus melahirkan normal – cara agar persalinan normal tidak sakit)
Persalinan Caesar
– Keuntungan
Selanjutnya yang akan saya bahas adalah mengenai keuntungan dari proses melahirkan secara caesar.
Proses melahirkan ini merupakan proses yang “ditemukan” oleh manusia guna meminimalisir resiko yang didapatkan ketika menjalani proses melahirkan secara normal. Berikut ada beberapa keuntungan dari proses melahirkan secara caesar :
- Memilih tanggal melahirkan. Dengan menggunakan cara caesar untuk melahirkan, ibu bisa memilih tanggal kelahiran dari sang jabang bayi. Hal ini tentunya menggiurkan bagi sebagian orang karena tanggal lahir bayinya akan sesuai dengan apa yang ia inginkan.
- Tidak merusak organ intim kewanitaan. Tentu saja! Karena melahirkan dengan menggunakan proses caesar ini tidak melalui organ kewanitaan karena langsung dari perut bagian bawah.
- Tidak sakit dan tidak lelah. Dengan menggunakan anestesi yang diberikan oleh dokter, maka rasa sakit ketika melahirkan tidak akan terasa sama sekali. Hal ini membuat ibu-ibu yang takut dengan rasa sakit ketika melahirkan memilih untuk melahirkan dengan cara caesar. Selain itu, melahirkan dengan menggunakan cara caesar ini tidak akan membuat ibu lelah karena ia tidak harus melakukan usaha untuk mengeluarkan bayinya.
– Kekurangan
Proses melahirkan menggunakan cara caesar ini justru ternyata lebih beresiko pada bayi dan ibu ketimbang proses melahirkan secara normal. Berikut ini adalah beberapa penjelasan singkat mengenai beberapa resiko dan kekurangan dari proses melahirkan secara caesar :
- Bayi akan mengalami gangguan pernafasan. Pada saat melahirkan dengan cara caesar, bayi dapat terserang gangguan pernafasan. Gangguan pernafasan yang paling sering terjadi pada bayi yang melalui proses caesar adalah Transient Tachypnea of the New Born atau TTNB. Gangguan ini terjadi karena cairan yang memenuhi paru-paru bayi selama bayi berada di rahim tidak terkompresi.
- Rendahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini dikarenakan bayi langsung menjumpai dunia luarnya tanpa ada perkenalan terlebih dahulu. Maka akan banyak kuman yang masuk ke dalam tubuh bayi. Sementara jika di proses kelahiran normal, ketika bayi keluar dari jalan lahirnya, ia akan secara instingtif beradaptasi dan masih terlindungi oleh cairan laktobasilus yang ada pada ibunya.
- Rentan Alergi. Hal ini terjadi karena kondisi “kotor” yang terdapat pada jalan lahir si bayi. Selain itu juga karena tertundanya pemberian ASI juga menyebabkan bayi rentan terkena alergi.
- Terpengaruh anestesi. Hal ini bisa terjadi jika tim dokter tidak menghitung dengan cermat porsi anestesi yang harus diberikan pada sang ibu sehingga tidak akan mempengaruhi sang jabang bayi.
- Minim peluang IMD. Inisiasi Menyusui Dini sangatlah penting bukan hanya secara emosional, akan tetapi juga secara kesehatan. Bayi yang dilahirkan caesar biasanya mesti melewati inkubasi selama beberapa waktu dan tidak bisa langsung bertemu dengan sang ibu dan menyusu pada ibunya.
Artikel terkait lainnya :
- bahaya operasi caesar
- bahaya operasi caesar yang ke 4 kali
- resiko operasi caesar
- cara pemulihan rahim pasca caesar
- cara mengecilkan perut buncit setelah melahirkan caesar
Selain beberapa kekurangan pada operasi caesar ini, ada juga beberapa resiko dari operasi caesar yang harusnya menjadi pertimbangan untuk melakukan caesar atau tidak. Berikut merupakan beberapa resiko pada operasi caesar yang mungkin terjadi pada sang ibu;
- Rasa sakit setelah operasi.
- Infeksi pada bekas luka operasi.
- Pembekuan darah di paru-paru.
- Kehilangan banyak darah.
- Efek setelah anestesi yakni mual, muntah, dan sakit kepala.
- Terbentuknya jaringan ikat atau adhesi.
- Timbulnya bekas luka sayatan yang tidak bisa dihindari.
- Cedera pada saraf atau organ lain selama proses operasi.
- Akan tetapi dewasa ini, resiko kematian jarang terjadi. Perbandingannya adalah 2 banding 100.000 kasus caesar yang berakhir kematian.
- Leher rahim yang terhalang karena plasenta yang tumbuh dalam rahim.
- Bekas jahitan robek pada kehamilan berikutnya.
Demikian adalah beberapa penjelasan singkat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan persalinan secara normal atau pun caesar. Keduanya memiliki nilai positif dan negatifnya masing-masing. Maka dari itu, ketika anda, para ibu yang sedang hamil kebingungan memilih hendak melahirkan dengan metode apa, maka dengan membaca ini diharapkan anda bisa memilih mana yang terbaik untuk anda dan calon jabang bayi anda. Alangkah baiknya untuk selalu berkonsultasi pada dokter dan juga suami anda. Karena melahirkan adalah masa yang tidak bisa dipandang remeh. Semoga bermanfaat!