Proses kuret janin yang tidak berkembang banyak yang tidak diketahui oleh masyarakat terutama oleh kebanyakan wanita. Mendengar kata kuret banyak orang yang bergidik ngeri apalagi jika harus mengalaminya, tidak hanya bagi orang yang belum pernah mengalami kuret maupun wanita yang pernah mengalami kuret. Kuret adalah prosedur yang banyak digunakan untuk kasus keguguran, janin tidak berkembang dan juga hamil anggur.
Kuret merupakan alternatif yang dilakukan oleh tindakan medis untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa proses kehamilan. Rahim yang masih ada sisa-sisa dari proses kehamilan sangat rentan jika rahim tersebut terdapat kehamilan kembali. Sisa-sisa tersebut bisa mempengaruhi kehamilan yang terjadi saat ini. Bisa saja sisa dari proses kehamilan tersebut bisa menyebabkan gangguan janin, rahim bermasalah dan menyebabkan keguguran kembali.
Pengertian Kuret” state=”opened
Banyak yang mendengar kata kuret, namun banyak orang yang tidak tahu apa itu kuret yang sebenarnya. Kuret merupakan tindakan medis atau tindakan pembedahan dengan mengeruk bagian rahim. Yang terkena tindakan kuret adalah bagian dinding rahim atau bagian endometrium atau dinding rahim. Endometrium merupakan lapisan yang mengalami penebalan ketika terjadi pembuahan ovum sehingga bisa dijadikan sebagai bantalan janin, ketika tidak terjadi pembuahan dinding rahim bisa luruh menjadi darah haid. Di dalam endometrium terdapat banyak pembuluh darah dan juga bisa berpengaruh terhadap kondisi hormon wanita.
Tujuan Kuret Dilakukan
Kuret harus dilakukan terutama untuk membantu wanita dalam mengatasi masalah kehamilan. Kuret menjadi penting dilakukan jika di dalam rahim terhadap sisa-sisa kehamilan atau sisa-sisa darah menempel di endometrium. Berikut ini tujuan kuret yang dilakukan pada wanita :
Wanita yang mengalami pendarahan di antara periode menstruasi harus menjalani kuret untuk membersihkan sisa-sisa darah yang menempel pada endometrium. Jika menggunakan obat tidak bisa meluruhkan sisa-sisa darah yang menempel pada rahim, tindakan kuret tersebut harus dilakukan agar rahim bersih dari sisa darah pendarahan.
Kuret bisa dilakukan untuk mendiagnosa adanya kanker endometriosis atau tidak. Darah yang dikeluarkan akan diteliti di laboratorium untuk melihat ada atau tidaknya sel kanker di darah tersebut. Jika gejala endometriosis ini juga sudah sering dirasakan.
Kuret yang dilakukan oleh petugas medis digunakan untuk mendiagnosa adanya infeksi rahim. Wanita yang mengalami infeksi rahim akan mengalami berbagai macam keluhan yaitu pendarahan dan juga rasa nyeri perut.
Infeksi rahim seringkali terjadi karena :
Kuret juga bisa digunakan untuk memeriksa kesuburan wanita.
Kuret yang dilakukan petugas medis yang dilakukan pada hamil anggur, hamil tidak berkembang dan masih banyak lainnya berguna untuk mengeluarkan dan juga membersihkan sisa dari proses kehamilan di dinding rahim. Tujuan kuret itu untuk membersihkan rahim sehingga rahim siap untuk menerima kehamilan kembali.
Banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana prosedur tindakan kuret yang dilakukan untuk mengeluarkan sisa dari jaringan dari kehamilan tersebut. Kurangnya pengetahuan tentang tindakan kuret tersebut membuat masyarakat takut untuk melakukan kuret . Hal ini membuat mereka yang dianjurkan untuk melakukan tindakan kuret tidak mau melakukan tindakan kuret tersebut. Padahal jika rahim belum bersih, tindakan kuret sangatlah dibutuhkan untuk menghindari berbagai macam komplikasi yang terjadi akibat sisa dari kehamilan tersebut. Proses kuret saat ini sudah semakin berkembang dibandingkan sebelumnya. Dulu tindakan kuret tidak menggunakan tindakan anestesi, namun saat ini tindakan anestesi bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit.
Berikut ini adalah prosedur saat melakukan tindakan kuret yang harus diketahui :
1. Pembiusan
Tindakan pertama yang akan dilakukan oleh tenaga medis adalah melakukan tindakan anestesi atau pembiusan. Bius yang digunakan adalah bius total sehingga pasien tidak akan merasakan kesakitan saat kuret tersebut dilakukan.
2. Posisi
Ibu yang sudah dibius, dia akan diposisikan seperti orang yang akan melahirkan. Kedua kaki akan direnggangkan ke samping.
3. Pembukaan Vagina
Tindakan selanjutnya adalah dokter akan membuka vagina menggunakan alat bernama speculum, dokter akan membuka vagina kemudian melihat keadaan leher rahim. Namun pembukaan vagina ini berbeda dengan tanda-tanda akan melahirkan.
4. Penahanan Leher Rahim
Leher rahim sang ibu akan ditahan atau difiksasi menggunakan klem, selanjutnya pengukuran kedalaman dan sudut dari rahim akan dilakukan oleh dokter menggunakan alat bernama sonde agar ketika dilakukan tindakan dilatasi alat tidak bisa menembus rahim. Jika sampai menembus rahim efeknya akan sangat berbahaya sekali dimana infeksi malah bisa terjadi pada rahim.
5. Pemasukan Batang Silinder ( Dilatasi )
Setelah leher rahim ditahan, dokter akan memasukkan batang silinder bernama dilators. Silinder yang dimasukkan itu mulai dari yang ukurannya terkecil sampai leher rahim membuka selebar ukuran jari. Proses ini akan berlangsung selama 10 menit atau lebih. Jika kondisi ibu sedang tidak dalam gawat darurat, proses dilatasi tersebut bisa secara perlahan menggunakan batang laminaria yang dimasukkan ke dalam leher rahim 8-20 jam sebelum tindakan kuret dilakukan. Kelebihan batang ini adalah, batang tersebut bisa mengembang dan membuka leher rahim secara perlahan.
6. Tindakan Kuret
Setelah proses pemasukan silinder tersebut berakhir barulah proses kuret bisa dilakukan. Kuret itu menggunakan alat berupa sendok yang berukuran kecil. Sendok itu akan digunakan untuk mengeruk secara perlahan seluruh bagian dinding rahim sampai dinding rahim bersih. Proses kuret tersebut membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Pentingnya Kuret
Saat kasus keguguran, kehamilan tidak berkembang dan juga hamil anggur diperlukan tindakan kuret. Berikut ini pentingnya tindakan kuret untuk mengatasi masalah kasus tersebut :
Meski kuret aman, tetap saja ada efek samping yang harus diketahui oleh ibu atau wanita yang akan melakukan tindakan kuret. Pengetahuan tentang efek samping tersebut bermanfaat untuk menguatkan mental sang ibu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan setelah proses kuret berakhir.
Berikut ini adalah efek samping dari kuret yang harus diketahui :
1. Kram
Efek pertama yang akan dirasakan oleh ibu yang melakukan tindakan kuret adalah ibu tersebut akan merasakan kram. Kram itu biasanya terjadi di bagian bawah perut dan rasanya seperti tanda kehamilan atau seperti mau menstruasi. Kram ini akan terjadi dan berlangsung selama 30 menit sampai dengan 1 jam. Namun ada ibu yang mengalami kram tersebut selama berhari-hari.
2. Spotting
Setelah melakukan tindakan kuret, ibu biasanya akan mengalami pendarahan ringan atau mengeluarkan flek bercak darah ringan. Flek itu akan muncul setelah beberapa minggu atau beberapa hari setelah tindakan kuret dilakukan.
3. Terlambat Menstruasi atau Cepat Menstruasi
Efek samping yang lainnya adalah wanita yang sehabis melakukan tindakan kuret akan mengalami terlambat menstruasi atau menstruasi datang lebih awal.
Komplikasi Serius yang Mungkin Terjadi saat Kuret
Ibu yang tidak dalam kondisi fit atau dalam kondisi gawat darurat dan melakukan tindakan kuret dia bisa saja mengalami komplikasi yang serius. Komplikasi yang serius itu harus mendapatkan penanganan dengan segera dan harus segera menghubungi pihak medis. Berikut ini adalah komplikasi serius yang bisa saja terjadi sehabis kuret dilakukan :
Pendarahan hebat. Komplikasi ini jarang terjadi, kecuali jika sebelum tindakan kuret ibu sudah mengalami masalah pada rahimnya misalnya saja sakit kanker rahim, endometriosis dan masih banyak lagi lainnya.
Infeksi. Komplikasi serius yang bisa terjadi selanjutnya adalah terjadinya infeksi. Apapun yang dilakukan oleh tindakan medis pasti ada resiko terkena infeksi. Oleh sebab itulah dokter akan memberikan obat antibiotik sebelum dan sesudah tindakan kuret dilakukan. Pemberian obat itu digunakan untuk meminimalisir terjadinya infeksi akibat tindakan kuret tersebut.
Rahim robek. Komplikasi ini bisa saja terjadi, rahim yang robek bisa diakibatkan oleh alat yang sampai menembus rahim dan menyebabkan kerobekan. Komplikasi ini jarang terjadi dan jika terjadi kasusnya hanya ada sebanyak satu persen saja dari seluruh kasus kuret yang ada di Indonesia.
Sindroma asherman. Komplikasi ini akan terjadi jika kuret yang dilakukan terlalu agresif pada dinding rahim. Pengerukan dinding rahim yang terlalu agresif bisa menyebabkan timbulnya jaringan ikat pada dinding rahim. Komplikasi ini sangat fatal, sebab kuret ini bisa menyebabkan wanita menjadi mandul akibat pengerukan dinding rahim yang agresif tersebut menyebabkan kelainan di dinding rahim. Dinding rahim pun menjadi tidak normal dan tidak bisa digunakan untuk menempelnya embrio di dalam rahim. Jika komplikasi tersebut terjadi, segeralah konsultasi dan memeriksakan diri ke dokter. Jika ibu mengalami pendarahan hebat tanpa henti, timbul nyeri yang tidak kunjung sembuh, ibu mengalami demam tinggi dan juga vagina berbau setelah melakukan kuret segera periksa ke dokter di rumah sakit yang sama.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…