Menjalani proses kehamilan dengan lancar dan normal tanpa adanya gangguan kehamilan sejak awal proses hamil hingga menjelang persalinan merupakan hal yang pastinya diinginkan oleh setiap ibu hamil terlebih jika mengetahui kondisi kesehatan serta perkembangan janin dalam keadaan yang baik. Untuk mendapatkan kondisi tersebut, ibu perlu memperhatikan asupan nutrisi kehamilan melalui konsumsi makanan untuk ibu hamil, menghindari aktivitas berat dan pantangan ibu hamil, serta selalu memperhatikan perubahan fisik yang ada dan mengkonsultasikannya dengan dokter kandungan secara teratur untuk mengetahui perkembangan kehamilannya.
Setelah menunggu dan menjaga kehamilannya dengan baik maka setiap mendekati proses melahirkan ibu pastinya menginginkan agar janin segera terlahir demi segera bertemu dengan bayinya. Secara normal, proses persalinan akan dijalani oleh ibu hamil setelah kehamilannya memasuki usia 37 – 42 minggu. Setiap ibu hamil tentu berharap agar proses persalinannya berjalan melalui cara melahirkan normal dibandingkan harus melalui operasi caesar dengan waktu yang sesuai. Akan tetapi terkadang ibu hamil dapat menjalani proses persalinan tidak sesuai hari perkiraan lahirnya (HPL) baik sebelum maupun sesudahnya.
Terlambat atau lebih cepatnya proses persalinan yang harus dijalani ibu hamil tentu dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dalam artikel kali ini, hamil.co.id akan lebih mengutamakan pembahasan mengenai kondisi kehamilan yang lebih dari HPL. Sejauh ini dalam dunia medis, penyebab kehamilan lebih dari 9 bulan tidak dapat dijelaskan secara detail. Namun ada beberapa kemungkinan yang menjadikan kehamilan seorang ibu hamil lebih dari 9 bulan yang diantaranya adalah sebagai berikut ini.
Penyebab pertama yang paling sering dapat menjadikan seorang ibu hamil mengalami keterlambatan persalinan adalah karena faktor genetik. Faktor genetik atau keturunan dalam hal ini adalah kondisi dimana ibu hamil dapat terlambat lahir dan tidak sesuai atau lebih lama dari hari perkiraan lahirnya dikarenakan ada keturunan langsung dari ibu, nenek, atau keluarga lain yang juga mengalami kondisi serupa.
Meskipun dalam kondisi normal, ibu hamil pasti akan mengalami peningkatan berat badan akibat proses kehamilan namun menjaga berat badan agar tidak berlebih atau menjadi obesitas perlu untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab kehamilan lebih dari 9 bulan adalah karena kondisi tubuh ibu yang mengalami obesitas. Untuk menghindari kondisi obesitas pada ibu hamil tersebut maka selalu utamakan mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil dengan gizi yang seimbang dan porsi yang tidak berlebih.
Penyebab selanjutnya yang juga dapat menjadikan bayi terlahir lambat dibandingkan HPLnya adalah karena adanya kelainan pada janin. Kondisi kelainan pada janin tersebut dapat menjadikan perkembangan janin mengalami keterlambatan sehingga tubuh ibu hamil akan merespon bahwa bayi tidak siap untuk terlahir. Beberapa kelainan pada janin yang dapat menghambat persalinan diantaranya seperti :
Salah satu penyebab lainnnya yang dipercaya masyarakat dan dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menjadikan seorang ibu mengalami keterlambatan persalinan dan tidak kunjung muncul tanda tanda kontraksi adalah karena ibu hamil tersebut mengandung anak pertama. Kondisi ini tidak sepenuhnya terjadi pada kehamilan pertama namun mayorita ibu hamil yang mengalami keterlambatan kehamilan merupakan mereka yang baru pertama kali hamil.
Jenis kelamin janin ternyata juga dapat memberikan pengaruh pada waktu kehamilan. Janin di dalam kandungan ibu hamil yang memiliki jenis kelamin laki laki ternyata dapat menyebakan terlambatnya kelahirannya atau dalam istilah medis disebut sebagai postmatur bahkan bayi laki laki ternyata juga rentan mengalami kondisi komplikasi dibandingkan bayi dengan jenis kelamin perempuan.
Hipotirodisme merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan hormon tiroid akibat peradangan pada bagian kelenjar tiroid. Kondisi hipotiroidisme tersebut tenyata dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kelahiran lebih atau terlambat dari waktunya. Kondisi hipotiroidisme ini selaing memperlambat kelahiran juga dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin. Selain kondisi yang dijelaskan diatas, masih ada beberapa penyebab yang dapat menjadikan kehamilan berlangsung lebih dari 9 bulan atau lebih dari 42 minggu yang diantaranya adalah sebagai berikut.
Itulah beberapa penyebab kehamilan lebih dari 9 bulan yang dapat terjadi pada ibu hamil sehingga perlu diperhatikan. Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi ibu hamil dikarenakan adanya bahaya yang mengintai kondisi janin akibat kelahiran postmatur. Demi menghindari keadaan atau bahaya yang dapat terjadi tersebut maka sebaiknya ibu hamil mempercayakan keadaan tersebut dengan dokter kandungan agar mendapatkan penanganan medis yang tepat dengan terselamatkannay janin di dalam kandungan ibu hamil.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…