Categories: Parenting

19 Cara Mengatasi Anak Hiperaktif dengan Terapi Alami

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda memiliki anak yang hiperaktif? Kondisi hiperaktif dan benar-benar aktif pada anak memang berbeda tipis. Beberapa anak yang terlihat aktif ternyata mengalami kondisi ini, sementara anak yang hiperaktif tidak terlihat dengan jelas. Ada beberapa tanda hiperaktif yang perlu diketahui oleh orang tua. Anak yang hiperaktif biasanya sulit untuk berkonsentrasi, tidak bisa mengikuti petunjuk atau perintah, sulit untuk mengontrol emosi atau perilaku dan sering tidak memperhatikan orang lain. Hal inilah yang sering membuat orang tua merasa sulit ketika memiliki anak dengan kondisi hiperaktif. Hiperaktif juga menjadi penyebab anak cepat marah atau terkadang penyebab anak susah tidur. Pada dasarnya ada berbagai macam penyebab anak hiperaktif yang harus dipahami oleh orang tua. (baca juga: penyebab anak autis – ciri ciri anak autis)

Memantau anak yang terkena hiperaktif memang menjadi hal yang perlu dilakukan oleh orang tua. Tapi terkadang orang tua merasa frustasi karena sulit untuk mengendalikan anak.Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi anak hiperaktif yang paling efektif yang bisa dilakukan oleh orang tua.

  1. Membiasakan anak untuk olahraga

Anak yang mengalami hiperaktif biasanya merasa memiliki energi yang banyak, tapi tidak bisa tahu cara untuk melepaskan energi itu dengan benar. Cara untuk mengatasi masalah ini maka orang tua harus membiasakan anak untuk berolahraga sejak kecil. Anak hiperaktif biasanya akan mulai terdeteksi ketika berumur 2 sampai 3 tahun. Anda bisa mulai menganak anak untuk bermain atau berolahraga. Pilihan olahraga sendiri atau olahraga tim sangat baik untuk membantu anak belajar konsentrasi. Beberapa olahraga yang disarankan seperti berenang, basket atau sepakbola. Cara ini juga sangat baik sebagai cara mengatasi gejala asma pada anak dan mengatasi penyebab anak susah BAB. (Baca: tips agar anak balita tidak mudah sakit)

  1. Mengajari anak seni

Seni menjadi media belajar yang sangat baik untuk anak hiperaktif. Anda bisa mulai mengajarkan seni sejak dini untuk mengetahui apakah anak tertarik dengan bidang seni tertentu. Konsep anak yang hiperaktif biasanya memang sangat kreatif. Namun terkadang perbedaan ini tidak disadari oleh orang tua. Karena itu orang tua bisa mencoba mengenalkan beberapa seni mulai dari seni musik, seni lukis atau jenis seni yang lain. Cara ini bisa membantu anak untuk melepaskan energi dari dalam tubuh dan merubahnya menjadi yang bermanfaat. Seni juga bisa bisa menjadi terapi anak terlambat bicara.

  1. Mengajari anak kerajinan tangan

Kerajinan tangan menjadi bentuk lain untuk mengatasi anak yang hiperaktif. Anda bisa mencoba untuk membuat anak menjadi aktif tapi bernilai positif. Anak laki-laki dan perempuan bisa diarahkan untuk membuat berbagai produk yang kreatif. Tentu saja jenis kerajinan tangan harus diperhatikan dan sesuai dengan umur anak. Perhatikan untuk memilih jenis kerajinan tangan yang benar-benar aman untuk anak dan tidak menyebabkan anak dalam kondisi yang berbahaya. Selain itu penggunaan berbagai perangkat yang berbahaya seperti gunting atau silet harus diawasi oleh orang tua.

  1. Mengajari anak bermain musik

Musik telah menjadi terapi anak hiperaktif yang sangat baik untuk mengatasi berbagai masalah pada kondisi yang lebih parah. Musik membutuhkan kombinasi dan energi dari kedua bagian otak anak. Selain itu fungsi otak harus serentak dengan gerakan tangan sehingga bisa menghasilkan musik seperti pada anak – anak yang normal. Anda bisa membantu anak untuk memilih jenis musik sesuai kesukaan mereka. Beberapa anak  berhasil dengan musik dari piano, gitar, drum atau jenis musik lain. Mengenalkan musik juga bisa sejak ibu hamil sebagai cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan.

  1. Pilihan Kegiatan Menari

Jika anak tidak suka dengan musik maka Anda bisa mencoba memilihkan kegiatan menari untuk anak. Menari bisa membantu anak tetap aktif seperti pada kegiatan olahraga. Namun menari membutuhkan energi dan daya pikir yang lebih tinggi. Ketika menari maka anak dituntut untuk bisa membuat gerakan yang sesuai, urutan yang jelas dan keindahan. Kegiatan menari tidak hanya membutuhkan gerakan yang aktif tapi juga daya pikir dan konsentrasi yang sangat besar. Menari juga membantu anak bisa mengeluarkan emosi sehingga bisa mengurangi gangguan emosi pada anak hiperaktif.

  1. Mengajak anak keluar ruangan

Mengajak anak untuk melakukan berbagai kegiatan diluar rumah bisa untuk cara mengatasi anak hiperaktif merasa lebih baik. Ketika anak selalu di dalam rumah maka mereka biasanya menjadi lebih emosi. Selain itu kegiatan di luar rumah juga membantu anak bisa menyalurkan energi seperti ketika berlari atau bermain dengan saudaranya. Anda bisa mencoba beberapa kegiatan yang menarik seperti berkemah dengan keluarga. Cara ini juga bisa membantu anak bisa mengenal lingkungan dengan baik dan menyimpan pengalaman yang sangat baik untuk emosinya.

  1. Jangan biarkan anak berdiam diri terlalu lama

Terkadang beberapa anak yang hiperaktif memiliki lonjakan emosi yang sangat tinggi. Mereka bisa menjadi sangat emosi, aktif, konsentrasi dan terkadang murung. Untuk mengatasi semua ini maka ketika anak berdiam diri jangan lupa untuk mengajak aktif dengan cara yang lembut. Anda bisa mengajak anak untuk membersihkan rumah, mengelap meja makan atau berbagai kegiatan ringan yang lain. Cara ini bisa membantu anak untuk merasa senang dengan kondisi perasaan merek sendiri. Bahkan anak juga bisa merasa bahwa dirinya bermanfaat untuk orang lain. Sementara orang tua bisa membantu anak untuk belajar tanggung jawab.

  1. Membantu anak aktif di sekolah

Memiliki anak hiperaktif memang membuat orang tua haru memilih sekolah yang tepat. Karena itu pastikan jika sekolah yang menjadi pilihan Anda bisa menerima kondisi anak hiperaktif dan staf pengajar berpengalaman dengan hal ini. Jika Anda sudah menemukan maka bicarakan kepada guru agar guru juga memberikan pengalaman kepada anak. Pada dasarnya anak harus merasakan lingkungan sekolah yang sama. Anak hiperaktif harus belajar berbagai keterampilan disekolah. Cara ini bisa membantu anak untuk lebih berkonsentrasi dan meningkatkan memori penyimpanan. Kemampuan ini akan meningkat jika anak menerima rutinitas setiap hari seperti ketika sedang belajar di sekolah.

  1. Bantu anak untuk mengatasi perasaan

Anak yang hiperaktif memang biasanya akan merasa sedih, murung atau gembira dengan jarak waktu yang sangat singkat. Untuk mengatasi hal ini maka orang tua juga harus bisa membantu mengatasi perasaan anak. Anda bisa melihat jika anak murung maka ajak bicara, jika anak bingung dengan sebuah keputusan maka berikan pengertian. Cara ini akan membantu anak bisa bekerja dengan perasaan mereka dan mengatasi gangguan emosi. Orang tua juga harus memberitahu mana yang baik dan mana yang buruk untuk anak. Jadi saat besar maka anak bisa belajar mengambil keputusan. Langkah ini juga bisa menjadi cara mengatasi anak tantrum yang sangat alami.

  1. Berikan perhatian penuh pada anak

Anak hiperaktif memang membutuhkan perhatian yang sangat besar. Orang tua tidak boleh merasa lelah dengan hal ini. Anda harus memberikan perhatian yang lebih kepada anak hiperaktif. Dengarkan ketika anak berbicara atau bercerita tentang kejadian. Dan juga bicara dengan anak tentang apa yang membuat anak merasa gelisah. Terkadang orang tua juga harus merasa percaya dengan anak sehingga mereka merasa tidak berbeda dengan anak lain. Meskipun ini hal yang sederhana namun ternyata sulit untuk dilakukan bagi anak hiperaktif.

  1. Mengajari anak untuk selalu mendengarkan orang tua

Hal yang paling sering terjadi pada anak hiperaktif adalah masalah perilaku yang sulit untuk dikendalikan. Kondisi ini akan lebih sulit saat anak merasa marah, sedih bahkan saat emosi. Karena itu cara tepat untuk mengatasi masalah ini adalah mengajari anak untuk selalu mau mendengarkan ucapan orang tua. Dengan cara ini maka Anda bisa membantu mengendalikan sikap dan perilaku anak. Anak hiperaktif harus mendapatkan perlakuan lebih pada pikiran dan gerakan fisiknya. Jika hal ini terjadi maka buat anak menurut dengan apa yang Anda katakan. Namun orang tua harus bisa berbicara pelan dan lembut pada anak. Mengajari bukan berarti harus memaksa anak untuk mengikuti namun menyakitkan untuk anak.

  1. Mengurangi gangguan untuk anak

Anak hiperaktif memang sangat sensitif. Mereka merasa gangguan kecil terasa seperti gangguan yang sangat besar. Kemudian kondisi ini bisa menyebabkan anak marah, mengamuk dan bahkan menangis yang sulit untuk dikendalikan. Karena itu biarkan anak – anak menjadi tenang dalam lingkungan mereka. Berbagai jenis gangguan seperti suara yang keras sebaiknya tidak diberikan kepada anak. Jadi jika anak juga memiliki saudara yang lain maka berikan pengertian kepada saudaranya agar lebih paham.

  1. Mendorong anak belajar beladiri

Beladiri adalah salah satu kegiatan yang sangat baik untuk anak-anak dengan kondisi hiperaktif. Jenis beladiri yang bisa dilakukan untuk anak hiperaktif adalah karate. Kegiatan ini bisa membantu tubuh anak mendapatkan postur tubuh yang baik serta membantu melepastkan energi saat berlatih atau berlomba. Bahkan anak juga bisa belajar konsentrasi yang akan membuat anak merasa lebih senang. Namun perhatikan untuk belajar mengendalikan keputusan anak, karena ini adalah permainan dan anak tidak boleh menggunakannya di sembarang tempat seperti disekolah.

  1. Terapi musik untuk anak

Memberikan terapi musik untuk anak bisa menjadi hal yang paling menyenangkan. Jika anak kurang berminat dengan bermain musik maka buat anak tertarik dengan musik. Anak bisa hanya dengan mendengarkan musik saja. Musik bisa menjadi alat yang menenangkan dan membuat anak tidak lepas kendali.

  1. Sering mengajak anak melihat alam

Alam menyediakan tempat belajar yang sangat baik untuk cara mengatasi anak hiperaktif. Membuat anak berdiam diri di rumah sama sekali tidak membantu. Anda bisa mengajak anak untuk lebih banyak bermain di alam terbuka. Anda bisa memberi kepercayaan anak untuk belajar naik gunung, mendaki bukit, mendayung dan bersenang – senang di alam. Cara ini akan membantu anak bisa belajar lebih baik.

  1. Kegiatan berenang untuk anak

Salah satu jenis olahraga yang bisa membantu anak bisa tenang adalah berenang. Berenang menjadi cara agar anak bisa membantu melepaskan energi dan juga mengatasi emosi yang terlalu tinggi. Berenang juga sangat sehat untuk anak sehingga mengurangi resiko anak sakit karena gangguan emosi yang tinggi. Jadi Anda bisa mencoba anak ikut les berenang sejak masih kecil. Berenang juga membantu anak agar bisa lebih disiplin. (baca: manfaat renang untuk bayi)

  1. Membuat anak menjadi kreatif

Membuat anak hiperaktif menjadi anak kreatif bisa menjadi salah satu cara yang sangat penting. Perubahan ini bisa dilakukan sejak anak masih kecil dan sudah menerima diagnosa. Ada berbagai jenis kegiatan yang bisa membantu anak menjadi lebih baik seperti teater atau drama. Permainan seni ini lebih baik untuk anak karena membantu anak mendapatkan tingkat memori yang lebih baik. Bahkan semua jenis permainan kreatif bisa membantu anak menjadi lebih baik.

  1. Mengajari anak permainan yang membutuhkan kecerdasan

Pada dasarnya anak yang hiperaktif bisa menjadi sangat cerdas, namun kuncinya terletak pada permainan yang disukai oleh anak. Anda bisa mencoba mengajarkan berbagai permainan yang menuntut kecerdasan seperti catur. Cara inilah yang akan membantu anak menjadi lebih kreatif dan cerdas. Emosi anak bisa dikendalikan dan energi tubuh tersalurkan untuk berpikir. Bahkan permainan ini sangat baik untuk membantu anak membuat keputusan.

  1. Memberikan pujian saat anak berhasil

Anak yang hiperaktif juga harus merasa percaya diri dengan berbagai kegiatan yang dilakukan. Untuk itu ketika Anda meminta anak untuk melakukan pekerjaan maka selalu berikan pujian untuk anak. Jika hasilnya kurang memuaskan maka Anda bisa memberikan arahan, tapi ketika anak berhasil maka berikan pujian. Bahkan Anda juga bisa memberikan hadiah yang menarik untuk anak. Cara ini akan membantu anak untuk menghargai diri sendiri dan juga orang lain.

Mendidik dan mengatasi anak yang hiperaktif memang bisa menjadi hal yang menantang untuk orang tua. Pada dasarnya orang tua tidak boleh merasa berat dengan kondisi ini. Orang tua juga harus waspada ketika membicarakan berbagai hal yang sensitif untuk anak. Namun orang tua juga harus bersikap sama pada anak ketika memiliki anak lain yang normal. Mendorong interaksi anak dengan orang lain adalah cara yang sangat baik untuk mengajari anak hiperaktif bisa mandiri.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago