Tentunya merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi orang tua melihat bayinya sudah mulai belajar berjalan. Pada awal mula si kecil mulai belajar berjalan, bayi memang memiliki kecenderungan untuk berjalan jinjit dan hal tersebut normal adanya. Begitu pula jika si kecil terkadang berjalan jinjit dan dilain waktu berjalan seperti biasa. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Berjalan jinjit pada anak usia dibawah 3 tahun berjalan jinjit bukan merupakan hal yang luar biasa. (Baca juga: tips memilih baju bayi baru lahir – cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir)
Pada umumnya fase berjinjit pada bayi akan hilang dengan sendirinya saat anak telah menginjak usia 24 hingga 30 bulan. Namun, apabila kebiasaan ini dilakukannya terus menerus hingga ia bertambah usia, bahkan ketika Anda memintanya untuk berjalan biasa, maka hal ini bisa menjadi indikasi yang serius. Apabila kebiasaan ini berlangsung hingga ia berusia lebih dari 3 tahun, maka evaluasi harus dilakukan terkait kemampuan koordinasi tubuhnya. Bayi juga perlu diperiksa mengenai kemampuan tumbuh kembang serta perkembangan ototnya. (Baca juga :Memijat Kaki Bayi Agar Cepat Berjalan, Perkembangan Motorik Halus Anak)
Penyebab Bayi Jalan Jinjit
Di saat bayi berada di dalam rahim ibu, posisinya meringkuk bagaikan bola dengan bagian tumit mendorong ke arah pantat sementara bagian kaki mereka mengarah ke bawah. Hal ini membuat tendon Achilles bayi sangat rapat dan sulit direnggangkan pada saat bayi telah lahir. (Baca Juga: obat gatal untuk bayi)
Pada saat bayi telah berusia 12 hingga 14 bulan, ia mulai belajar berjalan. Pada saat inilah kemungkinan besar mereka berjalan dengan cara berjinjit lalu kemudian secara alami akan terbiasa berjalan normal dengan telapak kaki datar. Setelah bayi berusia 3 hingga 6 bulan, kebiasaan si kecil berjalan berjinjit akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali. (Baca Juga: hernia pada bayi)
Apabila setelah usianya lewat dari 3 tahun dan balita masih berjalan jinji, maka hal ini perlu diwaspadai karena ada kemungkinan anak menderita gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal pada otak, paling sering terjadi sebelum kelahiran atau disebut Celebral Palsy. Gejala dan tanda-tanda penyakit ini muncul selama masa bayi atau prasekolah. (Baca Juga: Ciri-ciri Anak Autis)
Berdasar pada riset yang dilakukan pakar neurologi anak, Dr. Rami Grossmann, MD dari New York pada tahun 2010, disebutkan bahwa anak berjalan jinjit pada usia lebih dari 3 tahun merupakan salah satu ciri yang kerap ditemukan pada anak yang memiliki spektrum autisme yang menjadi Tanda Anak Autisme . Penyebabnya, anak dengan gangguang spektrum autisme memiliki proses perkembangan sensorik yang berbeda dengan anak lain, khususnya pada sensorik sentuhan. Jalan dengan berjinjit dilakukannya sebagai kebutuhannya dalam merangsang sistem sensorik.
Namun demikian, tidak selalu anak yang berjalan jinjit pada usia di atas 3 tahun menderita Celebral Palsy ataupun autis. Ada gejala lain bagi Celebral Palsy yang juga menyertai misalnya kekakuan otot parah, keterlambatan berbicara serta kemampuan sosial. (Baca juga : Gejala Celebral Palsy Pada Bayi, Penyebab Anak Autis)
Terapi Bayi Jalan Jinjit
Bagaimanapun, Anda perlu menghilangkan kebiasaan si kecil berjalan jinjit karena hal ini bukanlah kebiasaan yang baik dan Anda harus membiasakannya berjalan dengan seluruh bagian telapak kaki menyentuh lantai. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar menghilangkan kebiasaannya berjinjit :
Pada saat bayi Anda berlatih berjalan, pastikan lingkungan sekitarnya aman dengan menyingkirkan barang-barang yang berada pada lintasan jalannya. (Baca juga : Mitos-mitos Bayi Baru Lahir)
Ukuran sepatu yang dipergunakannya sebaiknya pas, tidak terlalu kecil atau sempit namun juga jangan kebesaran. Hindari memilih sepatu yang memiliki pengganjal pada lekukan kaki karena hal ini memperngaruhi pertumbuhan tulang kaki bayi. Juga jangan memilihkan sepatu yang runcing di ujungnya atau menyempit pada bagian ujung karena hal ini akan menyebabkan ruang gerak kakinya terhambat. (baca juga: cara menjaga bayi agar tidak mudah sakit)
Sebaiknya Anda menumbuhkan rasa percaya diri pada si kecil. Beberapa bayi malas belajar belajar setelah mereka terjatuh. Untuk memupuk kembali rasa percaya dirinya, cobalah ciptakan suasana yang menyenangkan pada saat ia harus belajar berjalan. Misalnya saja dengan memutarkan musik atau lagu kesukaannya, atau berikan ia mainan dorong sehingga membuatnya tertarik untuk kembali belajar berjalan. (Baca juga : Cara Agar Anak Cepat Jalan, Penyebab Anak Terlambat Jalan)
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…