Ada berbagai penyakit dan juga isu yang menghantui ibu hamil. Sehingga ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan dan kelahiran harus mampu mengatasi dan menghindari resiko yang ada. Salah satunya penyakit eritroblastosis fetalis yang bisa timbul akibat ketidakcocokan golongan darah.
Menurut pengertian dari Stanford Children’s Health, eritroblastosis fetalis adalah penyakit pada bayi hemolitik yang terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat terjadi apabila sistem kekebalan yang dimiliki ibu menyerang sel darah merah janinya.
Sehingga sel darah merah menjadi rusak dan berimbas pada kondisi serius, bahkan komplikasi. Beberapa kondisi memerlukan penanganan khusus. Jika dilihat pengertiannya, hemolitik adalah sel darah merah yang pecah sehingga eritroblastosis menjadikan sel darah merah si bayi belum matang, sedangkan fetalis pengertian dari janin.
Eritroblastosis ini bisa saja terjadi pada kehamilan ibu dengan usia berapapun, dan kondisi khusus. Kejadian penyakit ini juga menjadi masalah yang dihindari dan diwaspadai oleh banyak dokter kandungan saat ibu hamil.
Untuk menghindari terjadinya eritroblastosis pada kehamilan, kenali dulu beberapa gejala yang bisa menandakan ibu hamil mengalami hal ini. Selain dari tes dan juga diagnosa dokter, gejala dini ini bisa dikenali dan membantu ibu untuk mendapatkan penanganan lebih cepat:
Dalam kondisi tertentu, organ yang membesar tiba-tiba menjadikan gejala dari bayi mengalami kerusakan pada sel darah merah janin sehingga memicu organ tubuh besar.
Kandungan bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan pemecahan sel darah merah yang juga tinggi. Sehingga kondisi ini menyebabkan bayi ikut kuning akibat adanya pemecahan sel darah merah yang signifikan.
Sebagian gejala menyebabkan bayi mengalami hydrops fetalis sehingga memberikan efek seperti penumpukan cairan di kulit kepala, paru dan organ utama lainnya.
Selain gejala muncul pada ibu, gejala juga bisa terlihat pada bayi baru lahir. Ada beberapa kondisi yang harus dikenali, diantaranya adalah:
Gejala lain yang bisa dirasakan adanya perkembangan kehamilan yang dirasa mengganggu atau berbeda. Misalnya perut besar dimana ibu mengalami mual dan muntah namun sudah memasuki trimester besar misalnya trimester 2 atau 3.
Penyebab terjadinya eritroblastosis fetalis memang berasal dari beberapa faktor diantaranya yaitu:
Golongan darah ABO dan inkompatibilitas bisa menyebabkan terjadi eritroblastosis pada bayi. Penyebab ini yang sering terjadi dan cukup umum kasus tersebut ditemukan.
Penyebab selanjutnya adalah inkompatibilitas Rh. Ada 2 jenis Rh pada manusia yaitu positif dan negatif. Bagi beberapa kasus jika ibu dan bayi memiliki jenis Rh berbeda maka akan berefek pada kehamilan dan kelahiran. Termasuk eritroblastosis fetalis.
Selain itu bisa juga disebabkan oleh antigen langka diantaranya yaitu:
Efek dari ketidakcocokan rhesus ataupun golongan darah menyebabkan sistem kekebalan tubuh ibu menghancuran sel darah merah milik janin. Sehingga tubuh ibu menganggap adanya benda asing layaknya bakteri ataupun virus.
Kondisi ini yang menjelaskan bagaimana eritroblastosis beresiko dan berbahaya. Pada kasus tertentu apabila ibu hamil memiliki tipe golongan darah A dan Rh positif.
Maka ibu tersebut memiliki antigen A dan antigen faktor Rh pada sel darah merah. Antigen berguna sebagai zat pemicu kekebalan tubuh sedangkan jika AB Negatif, maka antigen A dan B tanpa antigen faktor Rh.
Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya ibu hamil harus mengalami eritroblastosis fetalis hingga kelahiran bayi. Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil:
Cara pertama lakukan transfusi darah sebelum melahirkan terutama bagi bayi yang baru lahir dan terdiagnosa eritroblastosis karena bayi umumnya mengalami anemia berat dan juga lebih aman jika dengan transfusi darah.
Jika eritroblastosis memunculkan gejala seperti kuning, maka bayi harus melewati fototerapi. Dengan terapi yang dilakukan oleh bayi yang kuning ataupun hepatitis, diharapkan cepat pulih dan kondisi kuning cepat menghilang. Bilirubin pada bayi juga diharapkan bisa mulai menghilang/menurun.
Jika kondisi eritroblastosis sudah diketahui sejak dalam kandungan maka cara mudahnya dengan memastikan bahwa kelahiran bisa dilakukan prematur.
Kondisi ini dilakukan jika gejala yang muncul yaitu munculnya pembengkakan ataupun bertambahnya ukuran paru, hati dan jantung si janin. Jika ada tekanan berlebih akan membahayakan nyawa sehingga ini disebut ciri-ciri kelahiran prematur.
IVIG yaitu larutan yang terbuat dari plasma darah dan mengandung antibodi. Karena kandungannya berguna untuk membersihkan antibodi yang ada didalam tubuh bayi maka IVIG ini bisa juga berguna untuk kondisi eritroblastosis.
Prosedur ini juga bisa digunakan jika bilirubin tinggi, namun dalam kategori tinggi sekali atau ekstrim. Sehingga fototerapi yang belum bisa berguna bisa beralih ke IVIG.
Selain keempat cara diatas, ada juga perawatan intensif dibawah dokter untuk memaksimalkan kesehatan ibu hamil jika mengalami sebelum kelahiran, dan mencegah bayi menjadi lebih parah. Sedangkan untuk bayi yang sudah melahirkan tindakan bisa dilakukan terpisah antara bayi maupun ibu hamil.
Faktor dan resiko ibu hamil serta janin terserang eritroblastosis bisa dari berbagai sebab. Diantaranya yaitu:
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…