Seperti telah kita ketahui, tidak ada kehamilan yang sempurna. Karena dengan kondisi fisik dan hormon yang berubah, ibu hamil beresiko tinggi terhadap segala macam gangguan kehamilan trimester 2 sangat berbahaya, gangguan kehamilan trimester 3 dan infeksi. Salah satu dari gangguan kehamilan adalah tekanan darah rendah atau hipotensi. Sesuai dengan judul artikel ini, tensi darah rendah saat hamil bahayakah? Maka kita akan membahas sedikit tentang hipotensi atau tekanan darah rendah atau tensi darah rendah saat hamil, penyebab, dan cara menghindarinya.
Tensi darah rendah saat hamil sebenarnya suatu masalah kehamilan yang tidak bisa dihindari, terutama ketika kehamilan memasuki trimester 2 dan semakin membesar. Pada beberapa orang kondisi ini terjadi hanya beberapa waktu, dan beberapa orang lain mengalaminya sampai melahirkan. Itu sebabnya semakin besar kehamilan, ibu mudah sekali mengalami rasa pusing dan cepat lelah. Gejala pusing dan cepat lelah merupakan salah satu tanda hipotensi. Ibu hamil yang hipotensi, apabila diukur tensi darahnya kurang dari 90/60 mmHg dari kondisi normal 140/90 mmHg.
Penyebab Tensi Rendah Saat Hamil Bahayakah
Pada saat kehamilan, peningkatan aliran dalam tubuh terjadi untuk menjaga pasokan oksigen dan nutrisi ke janin. Dalam masa ini, pembuluh darah menjadi melebar karena banyaknya tekanan. Selanjutnya, tekanan dan peningkatan aliran darah apabila tidak diimbangi dengan kondisi yang siap dan terpenuhi, menyebabkan tekanan darah menurun drastis. Ini menjadi penyebab utama tensi darah rendah saat hamil.
Segala sesuatu ketika ibu hamil menjadi untuk berdua, ibu dan janinnya. Aliran darah ibu juga menjadi untuk bersama. Pasokan darah ke otak terkadang berkurang akibat aliran darah juga harus terbagi kepada janin. Akibatnya tekanan darah menurun yang diiringi kepala menjadi pusing, pandangan menjadi berputar, dan badan lemas. Sama halnya dengan hipotensi yang diakibatkan peningkatan aliran darah dalam tubuh, hal ini akan kembali normal dengan sendirinya beberapa saat pasca melahirkan.
Tekanan darah rendah saat hamil 7 bulan yang disebabkan posisi tubuh yang salah, misalnya terlalu cepat berpindah posisi dari duduk atau jongkok ke berdiri. Termasuk juga posisi tubuh yang terlalu lama berdiri atau duduk dan posisi tidur telentang saat hamil. Posisi-posisi tersebut menyebabkan pasokan darah ke otak berkurang dan menekan pembuluh darah.
Ibu hamil yang memiliki riwayat tekanan darah rendah sebelumnya, maka akan dengan mudah mengalami tensi darah rendah saat hamil.
Gangguan kesehatan pada penyebab jantung berdebar pada ibu hamil, mengalami anemia pada ibu hamil, gangguan pada kelenjar endoktrin akan menyebabkan aliran darah berkurang atau sebaliknya yang membuat tekanan darah menurun drastis. Bila tensi rendah disebabkan karena hal ini, maka harus diatasi sumber atau gangguan tersebut segera, agar tidak menyebabkan efek yang berkepanjangan.
Tanda-tanda ehidrasi pada ibu hamil atau kekurangan cairan dalam tubuh menyebabkan aliran darah juga terhambat, sementara pembuluh darah melebar.
Setiap ibu hamil harus memenuhi semua kebutuhan nutrisinya untuk kesehatan ibu dan janin. Namun, karena suatu sebab seperti pola makan yang salah, dapat menyebabkan tensi darah rendah saat hamil. Di antaranya konsumsi makanan kekurangan viytamin B12 dan asam folat. Untuk hipotensi karena ini maka diperlukan makanan penambah tekanan darah.
Tidak seperti tekanan darah tinggi, hipotensi biasanya tidak terlalu dipedulikan oleh ibu hamil. Pertanyaannya, tensi rendah saat hamil berbahayakah? Memang pada umumnya tidak berbahaya, jika tanda-tandanya hanya pusing, lemas, pandangan agak kabur, dan seperti mau pingsan. Namun ada beberapa tanda bahwa hipotensi yang dialami berbahaya, yaitu :
Jadi, tensi rendah saat hamil bahayakah? Tentu saja tanda dan gejala hipotensi yang berbahaya di atas apabila tidak segera ditangani maka akan berdampak bahaya bagi ibu dan janin. Dampak serius tersebut adalah :
Tekanan darah yang rendah mengakibatkan ibu cepat lelah dan lemas. Biasanya dengan kondisi tersebut ditambah hormon yang meningkat saat kehamilan, kondisi emosional tidak stabil. Emosi gembira termasuk salah satunya. Namun, kebanyakan emosi negatif yang paling banyak ditunjukkan ibu hamil seperti marah dan sedih. Akibatnya, janin akan ikut merasakan emosi ibu dan semakin banyak gangguan kehamilan yang terjadi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dipengaruhi oleh kondisi ibunya. Hipotensi menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi ikut berkurang. Di trimester 2 kehamilan bila hipotensi parah pertumbuhannya akan terhambat. Janin akan beresiko dilahirkan dengan kondisi tanda-tanda janincacat atau gangguan pada salah satu fungsi organ tubuhnya, terutama penyakit jantung anak.
Tentunya, ibu hamil tidak ingin mengalami keguguran. Semua ingin bayinya lahir sehat dan sempurna. Padahal akibat hipotensi adalah plasenta dapat lepas dan bayi tidak mendapat nutrisi cukup. Keguguran atau janin mati dalam kandungan menjadi resiko yang tertinggi.
Ketuban pecah dini juga dapat dialami oleh ibu dengan tensi rendah. Bila ketuban sudah pecah, maka janin harus segera dikeluarkan meskipun harus lahir prematur. Air ketuban yang pecah juga dapat terhirup ke dalam organ pernapasan bayi dan menjadi racun.
Penyebab bayi lahir prematur dapat terjadi karena ketuban pecah dini sebagai akibat tidak langsung. Namun bisa juga karena tekanan darah yang rendah, nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi cukup, bayi banyak melakukan gerakan yang menyebabkan kelahiran prematur.
Demikian artikel yang bertema tensi rendah saat hamil bahayakah? Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat diaplikasikan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…